Sejuk.ID – Pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan sejak zaman kolonial Belanda hingga saat ini. Pendidikan formal di Indonesia dimulai pada abad ke-20 dengan pembukaan sekolah-sekolah Negeri dan sekolah-sekolah swasta. Dan setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pendidikan di Indonesia mengalami beberapa perbaikan dan perubahan yang penting. Pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti kualitas guru yang masih rendah, infrastruktur yang masih kurang, dan kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan akses Pendidikan yang kualitas, dan yang berhubungan dengan Pendidikan di Indonesia. Yang perlu diperhatikan bahwasanya, integritas pendidikan adalah konsep yang mengacu pada kejujuran, etika, dan prinsip moral yang harus dipegang teguh oleh semua anggota komunitas akademik, termasuk siswa, guru, peneliti, dan staf administratif.
Dan Masalah akses (access) dalam konteks pendidikan merujuk pada kesulitan atau hambatan yang dialami oleh sebagian individu atau kelompok dalam memperoleh kesempatan yang sama untuk mengakses layanan pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan.
Adapun yang kita ketahui tentang masalah akses dan integritas pendidikan di Indonesia dapat kita artikan sebagai salah satu kendala atau hambatan yang menghalangi anak-anak dan masyarakat untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dan yang berkualitas serta adanya praktik-praktik yang melanggar prinsip-prinsip integritas dalam dunia pendidikan.
Meskipun demikian, masih banyak diluar sana atau banyaknya di Indonesia yang masih menghadapi tantangan dalam memenuhi akses dan kesetaraan pendidikan bagi seluruh masyarakat. Terdapat perbedaan dalam hal ketersediaan dan aksebilitas fasilitas Pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, antara kelompok ekonomi yang mampu dan tidak mampu. Hal ini tentunya memiliki faktor yang membuat terjadi seperti ini yaitu faktor individualisme yang mana pemerintah hanya memfokuskan Pendidikan di daerah perkotaan, sehingga kurangnya akses dan kesetaraan pendidikan di desa, yang menyebabkan masyarakat desa merantau untuk mendapatkan pendidikan layak yang berada di perkotaan, dan masyarakat desa berpikir bahwa pemerintah tidak adil dalam mengembangkan Pendidikan negara.
Dan ada juga faktor ekonomi dapat mempengaruhi akses dan kesetaraan pendidikan karena biaya pendidikan yang mahal dapat menjadi kendala bagi orang-orang yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Bantuan keuangan dan program beasiswa pun belum memiliki kontribusi banyak dalam hal ini, mengingat susahnya untuk mendapat bantuan dan beasiswa dari pemerintah.
Adapun yang terakhir, yaitu faktor diskriminasi dalam pendidikan masih sering terjadi di Indonesia, seperti diskriminasi terhadap anak-anak dari keluarga miskin, kelompok minoritas, dan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Integritas pendidikan juga merupakan hal yang penting dalam memperoleh pendidikan yang baik. Namun, masih banyak masalah yang terjadi dalam hal integritas pendidikan di Indonesia. Masalah pertama dalam hal integritas pendidikan di Indonesia adalah korupsi dalam pendidikan. Masih banyak oknum di Indonesia yang melakukan korupsi dalam hal pendidikan, seperti suap untuk memuluskan masuk ke sekolah yang diinginkan atau mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan integritas pendidikan menjadi hilang dan pendidikan yang diberikan tidak berkualitas.
Masalah kedua dalam hal integritas pendidikan di Indonesia adalah plagiasi. Masih banyak mahasiswa di Indonesia yang melakukan plagiasi dalam menulis tugas atau skripsi. Hal ini menyebabkan integritas pendidikan menjadi hilang dan mahasiswa tidak dapat memperoleh pendidikan yang baik dan berkualitas. Masalah ketiga dalam hal integritas pendidikan di Indonesia adalah kecurangan dalam ujian. Masih banyak siswa di Indonesia yang melakukan kecurangan dalam ujian, seperti mencontek atau menggunakan bantuan dari teman. Hal ini menyebabkan integritas pendidikan menjadi hilang dan pendidikan yang diberikan tidak berkualitas.
Untuk mengatasi masalah akses dan integritas pendidikan di Indonesia, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pemerintah dapat melakukan reformasi pendidikan, meningkatkan anggaran pendidikan, dan harus lebih memperhatikan dan memberikan prioritas pada pembangunan infrastruktur pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Masyarakat harus diberikan pemahaman mengenai pentingnya integritas pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi dan kampanye mengenai pentingnya integritas Pendidikan di Indonesia.
Pemerintah juga harus memberikan bantuan pendidikan kepada keluarga yang tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka atau memberikan potongan harga SPP. Pemerintah juga harus memastikan kualitas pendidikan di seluruh daerah, baik di perkotaan maupun di pedesaan, sama baiknya. masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat harus mengadakan program-program pendidikan untuk masyarakat yang tidak mampu. Pemerintah dan masyarakat harus berupaya untuk mengatasi kesetaraan pendidikan dan mengatasi praktik korupsi, pungutan liar, serta melakukan pengawasan dan tindakan terhadap praktik intimidasi dan kekerasan di dalam lembaga pendidikan.
Masyarakat juga dapat berperan aktif dengan cara memperjuangkan hak-hak mereka dalam bidang pendidikan, serta berpartisipasi dalam kegiatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan berkontribusi dalam pembangunan nasional. Lembaga pendidikan juga dapat meningkatkan kualitas pengajar, meningkatkan hubungan dan kejujuran dalam pengelolaan dana pendidikan, serta mengembangkan sistem pengawasan yang efektif untuk mencegah oknum-oknum yang melanggar integritas pendidikan.
Penulis : Adinda Ramadani Putri M. Kompeni (Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)