Opini

Nasionalisme: Tonggak Pemersatu NKRI

3 Mins read

Sejuk.IDBerulang kembali persoalan nasionalisme di Indonesia beberapa tahun terakhir ini menjadi titik pusat atensi, dikarenakan fenomena yang kita ketahui tak sedikit kawula muda yang seakan acuh tak acuh mengenai permasalahn bagaimana merealisasikan rasa cinta tanah air.

Terlebih apabila sebagian dari mereka beranggapan bahwa perkara cinta tanah air merupakan suatu hal yang sepele. Ini menjadi bagian tersulit, karena masa depan negara tergantung dengan bagaimana generasi muda saat ini, karena fakta yang terjadi adalah sebagian generasi muda Indonesia saat ini sedang mengalami masalah erosi nasionalisme. Makna nasionalisme sangat luas apabila dilihat dari kacamata sejarah kemerdekaan Indonesia. Nasionalisme berperan aktif menjadi sebuah kata mujarab yang berhasil membangkitkan kekuatan serta keberanian para pahlawan bangsa dalam melawan untuk menghadapi penindasan yang dilakukan kaum kolonialis selama beratus-ratus tahun lamanya.

Para pahlawan ini bersatu demi terwujudnya Indonesia yang merdeka, perasaan senasib dan setanah air yang dialami mampu mengalahkan perbedaan suku, ras, agama maupun budaya sehingga lahirlah sejarah pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebuah insiden yang pertama kali terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia yang kemudian menjadi tonggak sejarah bangsa adalah kebangkitan nasional.

Latar belakang terjadinya peristiwa kebangkitan nasional adalah berkembang luasnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan, dan kesadaran dalam diri setiap warga negara Indonesia dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kebangkitan Nasional juga dipengaruhi oleh faktor terbentuknya sebuah organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa sekolah kedokteran untuk kaum pribumi yaitu School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA). Dr. Sutomo dan rekan-rekannya berniat mendirikan organisasi yang bergerak dan berkecimpung dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

Ide tersebut muncul setelah mereka menyaksikan kondisi bangsa Indonesia yang pada saat itu sungguh sangat memprihatinkan akibat ulah kolonialisme Belanda. Lahirnya organisasi Budi Otomo adalah salah satu faktor yang mengilhami lahirnya konsep bertanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Proses nasionalisme tersebut terus berkelanjutan dan menjadi dasar perjuangan-perjuangan selanjutnya sehingga lahirlah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah melewati proses yang panjang, besar dan sangat penuh perjuangan.

Kemenangan bangsa Indonesia merdeka dari penjajah melewati berbagai bentuk perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar dari para pejuang, sehingga melahirkan pengakuan dunia bahwa nasionalisme Indonesia termasuk salah satu nasionalisme yang terkuat karena hanya sedikit negara dari dunia ketiga yang mampu merdeka melalui proses revolusi.

Nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu kesanggupan setiap warga negara untuk mencintai bangsa dan negara. Bukan hanya sebagai kesanggupan, lebih tepatnya nasionalisme adalah suatu kewajiban atas kesadaran dalam berbangsa dan bernegara. Nasionalisme atau cinta tanah air bukanlah sekedar instrumen yang berfungsi sebagai perekat kemajemukan secara eksternal, namun juga merupakan suatu alat dan wadah yang menggaungkan identitas Indonesia yang bersifat plural dalam berbagai dimensi kulturalnya.

Nasionalisme mengharuskan dan menuntut adanya perwujudan nilai-nilai dasar yang berorientasi kepada tujuan dan kepentingan bersama serta menghindarkan segala legalisasi kepentingan pribadi yang merusak tatanan kehidupan bersama dalam berbangsa dan bernegara. Nasionalisme merupakan kesadaran dan kebanggaan bernegara yang menimbulkan sikap dan perasaan yang lebih mementingkan kehidupan nasional di atas kepentingan pribadi, golongan, daerah ataupun partai yang diwakili.

Nasionalisme sebagai suatu ideologi, memerlukan aktualisasi sesuai perubahan zaman dan tantangan yang dihadapi. Musuh nasionalisme tidak lagi terbatas pada imperialisme, kolonialisme, separatisme atau ideologi-ideologi lain, namun meluas kepada hal-hal di luar itu, seperti kemiskinan, keterbelakangan, penindasan hak asasi dan sebagainya. Hal ini mengacu pada esensi dasar dari nasionalisme yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan, yang menyiratkan suatu keadilan yang menyeluruh, yang harus mampu dirasakan semua anggota bangsa. Kemiskinan, keterbelakangan dan penindasan menandakan adanya ketimpangan dan ketidakmerataan dalam suatu masyarakat bangsa, yang berarti bertentangan dengan esensi dasar nasionalisme.

Rumusan nasionalisme Indonesia khas dan berbeda dengan nasionalisme negara atau bangsa lain, karena tujuan nasionalisme secara umum adalah memberikan label identitas terhadap suatu bangsa. Meskipun dimungkinkan ada kesamaan antara konsep suatu bangsa dengan bangsa lain, namun karena dasar setiap negara berbeda maka tiap negara akan memiliki konsep berbangsa yang unik atau khas.

Implementasi dari sikap nasionalisme setidaknya diwujudkan melalui pemenuhan unsur-unsur nasionalisme, yaitu cinta terhadap tanah air dan bangsa, berpartisipasi dalam pembangunan, menegakkan hukum dan menjunjung keadilan sosial, memanfaatkan sumber daya sekaligus berorientasi pada masa depan, berprestasi, mandiri dan bertanggung jawab dengan menghargai diri sendiri dan orang lain, serta siap berkompetisi dengan bangsa lain dan terlibat dalam kerjasama internasional.

Penulis: Rifta Wilda Qanita (Mahasiswi Semester II Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)

 

780 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    OpiniPolitik

    Waspada “Kelompok Agamis” : Menggembosi Aksi Mengawal Demokrasi

    4 Mins read
    Opini

    Literasi di Era Scrolling: Menemukan Makna di Tengah Informasi

    4 Mins read
    OpiniPolitik

    Senja Demokrasi Dinasti Jokowi

    5 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *