Sejuk.ID – Generasi Z yaitu penerus generasi milenial. Generasi Z adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1995 hingga pertengahan 2010. Dan jumlah generasi Z sampai saat ini sudah mencapai angka 68 juta jiwa atau dua kali lipat dari generasi X. Sedangkan di seluruh dunia generasi z sudah mencapai 2,5 miliar jiwa.
Generasi Z berbeda dengan generasi milenial, generasi Z lahir di tengah perkembangan teknologi yang sudah maju dan tumbuh dengan menikmati teknologi yang sudah ada. Para ahli menyebutkan bahwa generasi Z sebagai generasi net. Generasi Z lebih unggul dan serba bisa dalam bidang teknologi, generasi Z juga jauh lebih cakap dan awas terhadap sisi negatif teknologi.
Sementara generasi milenial rawan terkena efek negatif teknologi seperti hoax, karena tumbuh di zaman transisi teknologi. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi yang sangat pesat, penting bagi semua generasi Z untuk membangun rasa nasionalisme agar tidak melupakan jati diri dan kebudayaan Indonesia.
Pentingnya membangun rasa nasionalisme pada generasi Z adalah untuk memperkuat rasa kebanggaan dan identitas sebagai warga Negara Indonesia. Dalam konteks Indonesia, sebagai negara yang memiliki keragaman kebudayaan dan etnis yang sangat luas, membangun rasa nasionalisme pada generasi Z dapat menjadi fondasi yang kuat dalam mempertahankan keutuhan negara dan mendorong keberagaman sebagai kekuatan.
Selain itu, membangun rasa nasionalisme pada generasi Z juga dapat membantu para generasi Z memahami sejarah dan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Sebagai generasi yang hidup di era teknologi, banyak dari generasi Z cenderung lebih tertarik dengan hal-hal yang bersifat internasional dan glogal. Namun, dengan membangun rasa nasionalisme, generasi Z dapat memahami sejarah dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang kaya dan beragam. Membangun rasa nasionalisme pada generasi Z juga dapat membantu generasi Z memahami peran dalam memajukan Indonesia ke depan.
Sebagai generasi yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di masa depan, memahami dan membangun rasa nasionalisme dapat menjadi salah satu kunci untuk mencapai tujuan-tujuan nasional yang lebih besar. Generasi Z perlu memiliki karakter-karakter yang mendukung untuk membangun rasa nasionalime. Pertama, kritis. Generasi Z perlu kritis terhadap informasi yang diterima, terutama informasi yang berhubungan dengan Indonesia.
Dalam menghadapi informai yang belum jelas kebenarannya, generasi Z perlu bersikap bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kedua, Inovatif. Generasi Z perlu inovatif dalam berbagai hal, termasuk dalam membangun rasa nasionalisme. Dengan kemampuan teknologi yang dimiliki, generasi Z dapat mengembangkan inovasi, kreativitas dan imajinasinya untuk membangun rasa nasionalisme dengan cara yang baru dan fresh.
Ketiga, kreatif. Generasi Z perlu kreatif dalam membangun rasa nasionalisme. Generasi Z dapat memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang Indonesia dan budayanya. Melalui kretivitas dalam mengolah informasi, generasi Z dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membangun negerinya. Keempat, kolaboratif. Generasi Z perlu bekerja sama satu sama lain untuk membangun rasa nasionalisme.
Dalam menghadapi tantangan yang ada, generasi Z perlu mengedepankan sikap saling mendukung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Melalui karkter ini, generasi Z dapat membangun rasa nasionalisme yang kuat dan berkesinambungan. Membangun rasa nasionalisme pada generasi Z dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Pertama, pendidikan menjadi kunci utama dalam membangun rasa nasionalisme. Pendidikan yang mencakup nilai-nilai kebangsaan dan sejarah Indonesia dapat membantu generasi Z memahami jati diri dan kebudayaan bangsa. Selain itu, pelajaran bahasa Indonesia dan sastra juga dapat membantu memperkuat rasa nasionalisme pada generasi Z. Pendidik dapat memainkan peran penting dalam membentuk rasa nasionalisme pada generasi Z melalui pendidikan formal dan non-formal.
Kedua, melalui kegiatan-kegiatan yang mendukung rasa nasionalisme seperti kegiatan kebudayaan dan olahraga tradisional. Generasi Z dapat mempelajari dan memahami kebudayaan Indonesia melalui kegiatan-kegiatan tersebut. Selain itu, kegiatan olahraga tradisional seperti sepak takraw dan pencak silat dapat membantu memperkuat rasa nasionalisme karena olahraga tersebut merupakan kegiatan dari kebudayaan Indonesia. Masyarakat dapat memfasilitasi dan memberikan pengalaman yang dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman generasi Z tentang Indonesia.
Ketiga, media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk membangun rasa nasionalisme pada generasi Z. Konten-konten yang bernuansa kebangsaan dapat diunggah dan dibagikan pada platform media sosial. Selain itu, kampanye-kampanye yang berkaitan dengan kebangsaan juga dapat disebarkan melalui media sosial agar generasi Z semakin memahami pentingnya rasa nasionalisme.
Keempat, peran keluarga juga sangat penting dalam membangun rasa nasionalisme pada generasi Z. Keluarga dapat memberikan pendidikan tentang kebudayaan dan sejarah bangsa sejak dini. Selain itu, keluarga juga dapat mengajak generasi Z untuk turut serta dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan dan kegiatan olahraga tradisional. Keluarga dapat menjadi agen pembentuk karakter pertama bagi anak-anak mereka.
Dalam kesimpulannya, di era yang semakin maju, membangun rasa nasionalisme pada generasi Z merupakan suatu hal yang penting dalam memperkuat identitas mereka sebagai warga negara Indonesia. Hal ini bertujuan agar generasi Z tidak melupakan jati diri dan kebudayaan Indonesia dan dapat membantu mereka memahami sejarah, nilai-nilai, dan peran mereka memajukan Indonesia ke depan. Melalui pendidikan, kegiatan-kegiatan kebudayaan, olahraga tradisional, media sosial, dan juga peran keluarga, sangat penting dalam mengembangkan rasa nasionalisme pada generasi Z dan juga diharapkan generasi Z dapat memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan juga cinta tanah air yang tinggi.
Penulis : Larasati Setianingtiyas (Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang)