Opini

Membaca Alqur’an Sebagai Cara untuk Mengatasi Kecemasan Terhadap Masa Depan

5 Mins read

Sejuk.IDSetiap manusia memiliki kecemasan untuk masa depan mereka, mereka cemas tidak dapat mencapai ataupun memenuhi apa yang mereka inginkan. Rasa cemas itu timbul karena manusia memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi nanti, tentu saja hal ini mengganggu pikiran manusia. Hal tersebut dapat menimbulkan ketidak fokusan untuk menyelesaikan dan mengerjakan pekerjaan yang sedang dijalani saat ini, manusia takut jika di masa depan mereka gagal karena tidak maksimal dalam mengerjakan   pekerjaan mereka. Oleh karena itu di artikel ini akan dijelaskan kecemasan terhadap masa   depan dari sudut pandang psikologi dan sudut pandang agama Islam.

Menurut American Psychological Association (APA) kecemasan yaitu rasa yang gelisah, berpikiran negatif, serta menimbulkan dampak pada jantung yang dapat berdenyut lebih kencang, dan dapat menimbulkan pula tensi darah melebihi batas normal. Menurut ahli Suliswati (2014) kecemasan merupakan ketakutan yang berlebihan terhadap suatu keadaan yang dapat menimbulkan dampak yang kurang baik pada kesehatan mental dan juga secara fisik. Sedangkan menurut Sigmund Freud, kecemasan yaitu adalah suatu situasi yang kurang membahagiakan bersamaan dengan timbulnya ketidaksehatan pada fisik yang memberitahukan bahwa seseorang akan berhadapan dengan suatu hal yang tidak  aman. Maka dapat disimpulkan kecemasan yaitu suasana emosional yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan serta ketakutan akan suatu hal yang belum tentu terjadi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu pengalaman dari masa lalu kecemasan yang timbul karena takut akan mengulangi kembali kesalahan di masa sekarang. Kemudian ada pikiran yang tidak rasional adalah saat seseorang berpikir bahwa akan ada terjadi suatu hal yang tidak baik kepada dirinya serta seseorang tersebut memiliki pemikiran bahwa belum tentu dia sanggup dalam mencari solusi dari permasalahan yang mungkin akan terjadi. Karena tidak memiliki suatu hal yang menjadi pengalaman maka seseorang akan khawatir akan masa depannya karena dengan memiliki pengalaman maka seseorang akan mampu melakukan suatu hal dengan tepat.

Adapun cara mengatasi kecemasan yaitu, belajar menerima. Belajar menerima suatu hal yang mungkin akan terjadi di waktu yang akan datang, karena dengan belajar menerima akan dapat mengurangi kecemasan yang dialami oleh seseorang. Kemudian meditasi dan yoga dilakukan untuk mencapai ketenangan pikiran dan kesehatan fisik, dilakukan secara rutin agar terhindar dari serangan panik. Meditasi dan yoga dilakukan dengan cara mengatur pernafasan sehingga mampu merelaksasikan pikiran dan juga tubuh. Yang terakhir adalah berpikir positif dengan pemikiran yang dimiliki oleh seseorang mampu mempengaruhi seseorang tersebut, karena jika memiliki pemikiran yang positif maka seseorang  tersebut akan terpengaruh seperti memiliki motivasi semangat serta mampu mengurangi kecemasan dalam diri karena dia yakin bahwa mampu menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya dengan baik.

Alqur’an adalah kitab suci umat muslim, di dalamnya terdapat banyak nasihat serta motivasi yang dapat menimbulkan rasa nyaman dan ketenangan dalam hati serta pikiran manusia.  Alqur’an adalah petunjuk bagi umat muslim saat memiliki sebuah permasalahan, terdapat banyak hal yang dijelaskan di dalam Alqur’an. Allah menurunkan Alqur’an agar manusia memahami banyak hal tentang hal yang berkaitan dengan ciptaan Allah di muka bumi ini, Alqur’an adalah penyempurna untuk kitab-kitab sebelumnya. Sehingga dapat diyakini bahwa Alqur’an memiliki ilmu yang sempurna yang dapat dipelajari oleh manusia sehingga mampu mencari solusi dari permasalahan yang dimiliki oleh manusia. Alqur’an adalah sumber ketenangan hati karena saat membacanya seseorang mampu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan dalam hati dan pikirannya. Manusia cemas akan masa depannya, tetapi Allah telah memberikan takdir yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Allah lebih mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Hal-hal yang sudah direncanakan oleh manusia bisa saja tidak dapat terlaksana karena itu bukanlah yang menjadi takdirnya.

Allah sudah menetapkan takdir pada setiap diri manusia, jika impian seseorang tidak tercapai maka Allah sudah mengatur segala hal yang menjadi takdir seseorang. Sebagai manusia kita harus percaya bahwa Allah mempunyai solusi atau jalan terbaik jika kita mengalami sebuah masalah. Allah tidak akan salah dalam memberikan takdir setiap hambanya. Oleh karena itu Allah memerintahkan manusia untuk membaca Alquran agar manusia paham bahwa apa yang sudah ditakdirkan untuknya maka tidak akan tertukar oleh manusia yang lain.

Allah berfirman dalam dalam QS. Al-Furqan ayat 2 , yang  berbunyi “Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya) , dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.”

Membaca Alqur’an mampu mengatasi kecemasan pada diri manusia. Hal tersebut sudah dijelaskan pada QS. Ar- Ra’du ayat 28 yang memiliki arti “ (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya mengingat Allah, hati menjadi tentram.”

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “ Ketenangan itu datang karena Alqur’an ( H.R. Bukahari dan Muslim)”.

Selain membaca Alqur’an, mendengarkan murottal Alqur’an dapat menenangkan pikiran dan hati. Adapun cara untuk membaca Alqur’an adalah  berwudhu,menggunakan pakaian yang bersih  dan rapi ,diniatkan karena Allah SWT,menghadap kiblat ,membaca ta’awudz dan bismillah ,membaca Alqur’an dengan khusyuk ,memahami makna yang terkandung pada setiap ayat yang dibaca dengan membaca  arti dari setiap ayat ,melantunkan shadaqallahul adzim setelah membaca Alqur’an.

Ada  beberapa ayat dalam Alqur’an yang dapat dibaca saat ingin meredakan kecemasan yang  sedang dialami oleh seseorang, yaitu Surat Al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi “ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.(Mereka berdoa) : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikul kan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” Pada ayat ini memiliki kandungan yaitu bahwa dalam agama Islam Allah tidak pernah mempersulit hamba-Nya. Dan Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya sesuai kesanggupan hamba- Nya. Allah akan memberikan balasan bagi hambanya yang berbuat baik dan apabila manusia berbuat kurang baik maka akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Maka dapat disimpulkan bahwa Allah adalah  Maha Adil bagi setiap umat-Nya.

Al-Baqarah ayat 255 yang berbunyi “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang  dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, Dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.” Ayat tersebut memiliki makna yaitu Allah Maha Kuasa atas segala yang diciptakannya.

Allah tidak tidur, Allah melihat segala perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Allah mengetahui segalanya, maka dapat dipahami bahwa Allah melihat setiap proses yang dilakukan oleh manusia, maka kita sebagai manusia tidak perlu khawatir akan masa depan karena Allah mengetahui segala segala usaha yang telah kita lakukan dan Allah Maha Mengetahui yang menjadi takdir untuk kita di masa depan.

Surat Al-Hijr ayat 9 yang memiliki arti “ Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran, dan Kami pula yang mau memeliharanya.” Alqur’an dapat dijadikan sebagai penyembuh pada kecemasan yang dialami oleh seseorang. Di dalamnya terdapat banyak ayat yang menerangkan tentang solusi dari setiap permasalahan yang dialami oleh manusia. Karena Alqur’an dijaga langsung oleh Allah SWT. Dan diturunkan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sehingga tidak ada keraguan di dalamnya. Dan Allah SWT  memelihara Alqur’an yang dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia.

Penulis : Aqmarin Nur Saumti Nugroho dan Anggita Leony Putri (Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.Hamka)

856 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    Opini

    Korupsi di Pertamina Menegaskan Fakta Jalan Menuju Kehancuran Sebuah Negara

    2 Mins read
    Opini

    Membaca Demokrasi dan Efisiensi

    3 Mins read
    Opini

    Kata-kata sebagai Medium Perjumpaan Dua Ruh

    3 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *