ArtikelOpini

Spirit Agama Islam Dalam Kemajuan Peradaban

3 Mins read

(Sumber Gambar: Redaksi SEJUK.ID)

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman hidup bagi umat manusia untuk tunduk dan berserah diri hanya kepada-Nya. Sedangkan Nurcholish Madjid, agama adalah suatu kepercayaan, pemandu kehidupan sebagai acuan bagi jati diri seseorang. Lantas peradaban itu sendiri adalah kumpulan seluruh hasil budidaya manusia menuju perubahan dan kemajuan serta mensejahterakan hidup.

Agama adalah matriks dan pandangan hidup (worldview) yang melaluinya seluruh aktivitas manusia, usaha, kreasi dan pemikiran mengambil tempat atau posisi. Ringkasnya Islam adalah agama sebagai satu cara hidup yang total (a total way of life).5 Sejalan dengan Muhaimin menegaskan bahwa agama adalah jalan, jalan hidup atau jalan yang harus ditempuh oleh manusia dalam kehidupannya di dunia ini.6 Maka dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa Islam sebagai agama yang menjadikan pandangan hidup bagi manusia. Jadi orang yang beragama akan teratur dalam kehidupannya. ..

Al-Maududi dalam Syafaruddin menjelaskan “Islam is wordview and an outlook on life. It based on the thing originates from the one God and everyone is ultimately responsible to him”. Pendapat ini menekankan bahwa Islam merupakan pandangan hidup yang didasarkan atas pengakuan akan keesaan Pencipta (Allah) dan pengabdian manusia sesuai dengan kemauan-Nya. Senada yang dikatakan oleh Nurcholish Madjid bahwa Islam adalah agama yang diwahyukan Tuhan kepada umat manusia melalui utusan-Nya, dalam hal ini yang terlibat ialah Nabi Muhammad, Rasulullah s.a.w.

Dengan demikian Islam sebagai agama yang diturunkan Allah SWT untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. Umat Islam dengan cara mengesakan Allah SWT dalam beribadah, mensyukuri nikmat-nikmat-Nya yang telah diberikan kepada manusia. Dengan demikian Islam mengajarkan bagaimana untuk membentuk sebuah kebudayaan dan proses menuju lebih lanjut membentuk peradaban dalam perkembangan kehidupan manusia.

Pengertian tersebut dapat memahami lebih mendalam sabda Nabi Saw: “Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Maksud tersebut sangat jelas bahwa kedatangan Nabi Muhammad Saw adalah dalam rangka membantu peradaban manusia. Peradaban memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia sehingga melalui karakter pribadi manusia dapat
meningkatkan budi pekerti, munumbuhkan kecerdasan dan menciptakan pola berpikir untuk berkreasi dan berimajinasi untuk kemajuan peradaban.

Islam sebagai agama merupakan Wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, berupa ajaran yang berisi perintah, larangan dan petunjuk untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat.11 Berbicara tentang Islam sangat berhubungan erat dengan agama dan sebuah peradaban, karena ketiganya saling berkesinambungan.
H.A.R Gibb dalam In’am di dalam bukunya Whiter Islam menyatakan, “Islam is indeed much more than a system of theology, it is a complete civilization”, (Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama, ia adalah suatu peradaban yang sempurna). Jadi, Islam mengajarkan bagaimana untuk membentuk sebuah kebudayaan dan proses menuju lebih lanjut membentuk peradaban dalam perkembangan kehidupan manusia.(Fauzi Fahmi dan Aam Badriyatul Hamdiyah, (2020). POTRET ISLAM SEBAGAI AGAMA DAN PERADABAN MODERN. hlm 206).

Pembahasan

Agama adalah ahistoris, normatif, dan menggarap bidang-bidang yang lain termasuk di dalam kategori “apa yang seharusnya”. Walaupun begitu pada waktu yang sama setiap penganut suatu agama berkeyakinan agamanya mengajarkan tentang amal perbuatan praktis, dan itu berarti agama mengandung unsur-unsur yang berbeda dalam lingkungan daya dan kemampuan manusia untuk melaksanakannya. Tugas bersama agama ialah meyakinkan manusia bahwa spiritualisme modern berarti mencari kembali nilai-nilai agama. Agama semakin diperlukan dalam dunia modern, karena agama memberi makna yang lebih besar (Tuhan itu Maha besar), selain itu juga mempunyai fungsi terapetik (Tuhan itu Maha penyembuh). Pada era saat ini peradaban harus berkesinambungan dengan agama Islam, karena manusia meyakini dengan adanya agama maka kehidupannya akan teratur seiring peradaban yang muncul di kala problematika masyarakat.

Membahas peradaban tidak akan lepas dari kebudayaan, karena peradaban dan kebudayaan saling berkaitan dengan manusia sebagai pelaksana budaya. Artinya kehidupan manusia di bumi selalu diiringi dengan konsep budaya melalui masyarakat. Hampir setiap manusia memiliki akal yang berbeda sehingga memunculkan ragam pikiran untuk menghasilkan peradaban yang sempurna.
Kehidupan manusia yang beragam berdampak baik ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan satu dan lainnya.
Proses peradaban yang sempurna ketika mampu menerapkan peradaban dari sisi moral dan material. Hal terpenting adalah ketika peradaban moral melejit ketika mampu mengembangkan moral dalam suatu masyarakat. Seyogyanya bahwa Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia yang pertama kali bukan untuk mengembangkan peradaban material melainkan untuk mengembangkan peradaban moral, sehingga sangat erat hubungannnya antara Islam sebagai agama karena moral termasuk di dalam ajaran Islam untuk mendapatkan sebuah peradaban yang sempurna.(Al-Fatih: Jurnal Pendidikan dan Keislaman ( 2020). POTRET ISLAM SEBAGAI AGAMA DAN PERADABAN MODERN. Fauzi Fahmi dan Aam BadriyatulHamdiyah,  Hlm 207).

Kesimpulan

Simpulan ini bahwa Islam sebagai agama yang menjadikan pandangan hidup bagi manusia. Dengan demikian orang yang beragama akan teratur dalam kehidupannya. Islam sebagai sebuah agama yang memiliki konsep aturan sehingga harus dilaksanakan dalam kehidupan manusia untuk mencapai sebuah peradaban yang sempurna. Islam mengajarkan bagaimana untuk membentuk sebuah kebudayaan dan proses menuju lebih lanjut membentuk peradaban dalam perkembangan kehidupan manusia. Membahas peradaban tidak akan lepas dari kebudayaan, karena peradaban dan kebudayaan saling berkaitan dengan manusia sebagai pelaksana budaya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

34 posts

About author
Penulis adalah Alumnus Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang.
Articles
Related posts
OpiniPolitik

Waspada “Kelompok Agamis” : Menggembosi Aksi Mengawal Demokrasi

4 Mins read
Artikel

Menyikapi Tanda-Tanda Kiamat dengan Kesadaran dan Perubahan

2 Mins read
Opini

Literasi di Era Scrolling: Menemukan Makna di Tengah Informasi

4 Mins read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *