Opini

Citra Berjiwa Nasionalis di Usia Muda

3 Mins read

Sejuk.IDPemuda adalah penerus bangsa yang akan melanjutkan estafet perjuangan pendahulunya, sebagai muda-mudi sudah seharusnya kita memahami arti dari jiwa nasionalis sebagai acuan tertinggi dalam menentukan pilihan atas dasar kecintaan terhadap tanah air Indonesia.

Tentunya jika dihadapkan dalam persoalan tersebut, harus ada kesamaan cita-cita yang diwariskan oleh para pemegang tanggung jawab kenegaraan kepada penerus bangsa. Dalam upaya pembentukan karakter itu perlu adanya wawasan yang luas terhadap paham nasionalis, yaitu dengan memiliki rasa perjuangan yang bersifat nasional, memiliki rasa rela berkorban demi bangsa dan negara, memiliki organisasi modern dan bersifat nasional, telah memiliki persatuan dan kesatuan bangsa.

Sikap nasionalisme ini diterapkan dan dikembangkan sejak dini agar generasi di era globalisasi ini lebih baik dibandingkan gerasi sebelumnya. Sebagai bangsa dan negara di tengah bangsa-bangsa lain di dunia, maka diperlukan identitas nasionalisme yang tinggi dari warganya, terutama di kalangan anak muda generasi Indonesia. Contohnya, di sebuah desa yang terletak di tepi pantai, hiduplah seorang pemuda bernama Rama. Desa itu dikelilingi oleh keindahan alam yang menakjubkan, dan penduduknya memiliki kehidupan yang harmonis. Namun, Rama merasa ada yang kurang. Dia merasakan panggilan dalam dirinya untuk melakukan sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang akan membuat desanya menjadi lebih baik.

Rama memutuskan untuk memulai perjalanannya mengejar makna sejati dari nasionalisme. Ia ingin menginspirasi masyarakatnya untuk mencintai dan menjaga negara mereka dengan lebih baik. Rama belajar tentang sejarah negaranya, perjuangan para pahlawan, dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsanya.
Dalam perjalanannya, Rama bertemu dengan orang-orang hebat yang membagikan kisah inspiratif mereka tentang nasionalisme. Ia bertemu dengan seorang guru yang mengajarkan nilai-nilai keadilan dan persatuan. Dia bertemu dengan seorang seniman yang menggunakan seninya untuk membangkitkan rasa cinta terhadap budaya dan warisan mereka.
Ketika Rama kembali ke desanya, dia melihat berbagai masalah sosial yang mempengaruhi masyarakatnya. Ia menyadari bahwa nasionalisme tidak hanya tentang cinta terhadap tanah air, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk membantu sesama warga negara. Rama memutuskan untuk memimpin gerakan sosial di desanya.

Dia membantu membangun pusat pendidikan untuk anak-anak yang kurang beruntung, memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dia juga bekerja sama dengan warga desa untuk membersihkan lingkungan dan menjaga kelestarian alam.

Cerita tentang Rama dan usahanya menyebar dengan cepat di seluruh desa. Semangat nasionalisme yang diperlihatkan oleh Rama mempengaruhi banyak orang. Mereka mulai berpartisipasi dalam kegiatan sosial, mendukung wirausaha lokal, dan mempromosikan kekayaan budaya desa. Melalui perjuangan dan kerja keras Rama, desa itu berubah menjadi komunitas yang lebih kuat dan sejahtera. Masyarakatnya menjadi lebih sadar akan pentingnya persatuan, menghormati keberagaman, dan mencintai tanah air mereka.

Kisah Rama adalah cerminan dari kekuatan nasionalisme yang menggerakkan individu untuk berbuat baik bagi negara dan masyarakatnya. Dalam perjalanan hidupnya, Rama membuktikan bahwa nasionalisme sejati adalah tentang tindakan nyata yang membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari. Kelebihan berjiwa nasionalis dapat bervariasi tergantung pada perspektif individu dan konteksnya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan umum yang sering dikaitkan dengan memiliki jiwa nasionalis yaitu Identitas dan Kebanggaan, Kesatuan dan Kebersamaan, Keharmonisan Multikulturalisme, Pertumbuhan Ekonomi, Keamanan dan Pertahanan.

Namun, perlu diingat bahwa nasionalisme juga dapat memiliki konsekuensi negatif, seperti eksklusivitas, ketidakadilan sosial, atau konflik dengan identitas global yang lebih luas. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara rasa nasionalis yang sehat dan penghargaan terhadap kerjasama global dan perspektif yang inklusif.

Indonesia adalah negara yang membanggakan dengan kehidupan multikultural yang harmonis. Dalam berbagai wilayahnya, beragam suku, agama, dan budaya hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati.
Di Indonesia, keragaman etnis seperti Jawa, Sunda, Batak, Minang, dan masih banyak lagi, memberikan warna yang kaya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap suku memiliki tradisi, adat istiadat, dan bahasa yang khas, yang menjadikan Indonesia sebagai tempat di mana keberagaman senantiasa diperjuangkan dan dihargai.

Selain itu, Indonesia juga menjadi rumah bagi berbagai agama yang hidup berdampingan. Agama-agama seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan kepercayaan tradisional tumbuh dan berkembang dalam kerukunan. Tempat-tempat ibadah yang indah, seperti masjid, gereja, pura, dan vihara, adalah simbol dari toleransi agama yang kuat di Indonesia.
terlalu banyak jiwa nasionalisme yang ekstrem dapat berpotensi menyebabkan konflik, intoleransi, dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.

Penting untuk menjaga keseimbangan antara rasa bangga terhadap negara dan budaya dengan penghargaan terhadap keberagaman dan universalitas nilai-nilai kemanusiaan.
Jiwa nasionalisme tidak boleh digunakan sebagai alat untuk membenarkan tindakan diskriminatif atau ekspansi kekuasaan yang merugikan pihak lain. Menghormati hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, dan keadilan universal harus menjadi pijakan dalam menjalankan jiwa nasionalisme.

Seiring dengan pertumbuhan sosial, ekonomi, dan politik akan dapat menjadi sumber motivasi bagi warga negara untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencapai kemajuan bersama. Mariah kita membangun dan merangkul jiwa nasionalis dengan bangga dan tanggung jawab. Bersatu dalam keragaman, marilah kita cintai dan jaga negara kita dengan segenap hati. Melalui kesatuan, partisipasi aktif, dan perjuangan bersama, kita dapat mewujudkan perubahan positif untuk masa depan yang lebih baik. Mari kita jadikan nasionalisme sebagai pendorong untuk mencapai kemajuan sosial, ekonomi, dan politik yang berkelanjutan. Bersama, mari kita wujudkan impian kita untuk membangun negara yang adil, sejahtera, makmur dan berdaya.

Penulis : Yudis Adi Indra Gunawan (Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)

792 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    OpiniPolitik

    Waspada “Kelompok Agamis” : Menggembosi Aksi Mengawal Demokrasi

    4 Mins read
    Opini

    Literasi di Era Scrolling: Menemukan Makna di Tengah Informasi

    4 Mins read
    OpiniPolitik

    Senja Demokrasi Dinasti Jokowi

    5 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *