BeritaNasional

Profesor Asian University Bahas Pengaruh Globalisasi terhadap Multikulturalisme di Kelas HI UMM

1 Mins read

SEJUK.ID – Pemahaman tentang budaya telah mengalami evolusi sejak abad ke-19, khususnya selama era Revolusi Industri, ketika istilah budaya mulai diperkenalkan dalam pemikiran Barat. Mengacu pada definisi UNESCO, budaya dipahami sebagai kumpulan ciri spiritual, material, dan emosional yang menjadi identitas suatu masyarakat.

Dalam konteks multikulturalisme dan globalisasi, Prof. Yinghuei Chen, Ph.D., dari Asian University, menekankan pentingnya keragaman budaya di era modern. Pemaparan ini disampaikan dalam kelas bertema “Multiculturalism in the Context of Globalization”. Kelas tersebut merupakan bagian dari kolaborasi Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan Eurasia Foundation dalam rangkaian Eurasia Lecture Series.

Prof. Chen memulai pembahasan dengan motto “Unity in Diversity” yang menekankan perayaan keberagaman etnis dan budaya dalam satu kesatuan. “Multikulturalisme bukan hanya soal toleransi, tetapi juga tentang merayakan perbedaan yang memperkaya pengalaman manusia,” jelasnya.

Ia memaparkan evolusi multikulturalisme, mulai dari respons awal terhadap keragaman hingga implementasi kebijakan inklusif. Prof. Chen juga menjelaskan pergeseran paradigma dari model salad bowl ke melting pot. Model salad bowl menggambarkan bagaimana kelompok etnis dalam masyarakat multikultural dapat hidup berdampingan dengan tetap mempertahankan identitas budaya masing-masing. Sebaliknya, model melting pot menggambarkan asimilasi budaya di mana berbagai elemen budaya melebur menjadi satu identitas baru, sering kali menghilangkan asal-usul budaya sebelumnya.

Dalam konteks globalisasi, Prof. Chen merujuk pada tujuh tahap globalisasi yang diuraikan oleh Jeffrey Sachs. Ia menegaskan bahwa globalisasi tidak hanya berkutat pada aspek ekonomi tetapi juga mencakup pertukaran budaya yang kompleks. “Multikulturalisme dan globalisasi memiliki hubungan yang erat, saling memengaruhi, dan bersama-sama membentuk lanskap masyarakat modern,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti transformasi konsep keberagaman budaya sepanjang sejarah manusia serta pengaruhnya terhadap masyarakat kontemporer. Menutup sesi, Prof. Chen menyerukan pentingnya membangun masyarakat yang inklusif dan menghargai perbedaan. “Kita harus melihat keragaman sebagai kekuatan yang mendukung keharmonisan dalam masyarakat modern,” tutupnya. (*)