Sejuk.ID – Pernahkah kita terjebak oleh keadaan di mana kita menyukai sesuatu dan selalu menginginkan hal tersebut tanpa hentinya? Jika pernah, bisa jadi itu adalah salah satu tanda kecanduan. Kecanduan merupakan kondisi seseorang kehilangan kontrol terhadap suatu hal. Biasanya, kondisi ini terjadi karena rasa suka yang terlalu dan didorong oleh keinginan kuat atau kegemaran terhadap satu hal. Seseorang yang mengalami kecanduan biasanya tidak akan memiliki kendali atas apa yang ia lakukan, konsumsi, atau gunakan.
Salah satu hal yang sering kita dengar perihal kecanduan adalah kecanduan gawai, gadget, handphone atau istilah lain kita menyebutnya. Pada intinya, kecanduan untuk terus bermedia sosial. Bangun tidur, main hp. Mau tidur, hp lagi, bahkan penulis baru mendapat saran dari salah seorang rekan yang mengatakan bahwa ke kamar mandi membawa hp adalah suatu kenikmatan yang tidak dapat dijelaskan.
Kecanggihan yang ditawarkan oleh zaman memang tidak terlepas dari hiburan dan keleluasaan menelusuri jejaring dunia maya. Hasil survey APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), tercatat sebanyak 210,03 Juta angka pengguna internet ditahun 2021-2022. Hal ini dipaparkan secara jelas bahwa siapa saja yang memiliki hp, dapat leluasa mengakses apa saja.
Selain salah satu contoh di atas, ada kecanduan lain yang seringkali menjangkit para muda-mudi bangsa. Kecanduan kamu, misalnya. Banyak sekali muda-mudi yang menghibahkan dirinya untuk perjalanan jatuh cinta yang sifatnya main-main. Akhirnya, generasi bangsa justru banyak terjerat pada fenomena patah hati, galau, susah move on, sedih, yang pada akhirnya merusak produktivitas dan daya pemikiran untuk memperbaiki peradaban.
Tidak hanya dua hal kecanduan di atas yang perlu kita antisipasi, setidaknya ada 4 kecanduan yang akan penulis paparkan dalam tulisan ini. 4 kecanduan berikut perlu kita kurangi, bahkan hindari.
Pertama, kecanduan menunda. Dalam satu hari, berapa banyak kalimat ‘besok lagi masih bisa dikerjakan’ yang kemudian menghiasi keseharian kita? Mungkin kita masih sering menunda-nunda kesempatan, menghabiskan waktu dengan sesuatu hal yang jauh dari kemaslahatan, dan juga sering melonggarkan diri kita dengan aktivitas rebahan. Tanpa kita sadari, kita sudah sering melakukan penundaan-penundaan terhadap apa yang seharusnya kita prioritaskan.
Padahal, Allah telah menegaskan dalam Alquran surah Al-Insyirah ayat 7 untuk tidak menunda-nunda sebuah pekerjaan, “Maka apabila engkau telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja untuk urusan yang lain.”
Kedua, kecanduan membandingkan. Mungkin kita juga masih kerap membandingkan diri kita dengan orang lain, pencapaian kita, fisik kita, pekerjaan kita, dan hal lain yang menurut kita, kita jauh tertinggal dengan orang lain. Kebiasaan membandingkan, selain memunculkan rasa iri dan dengki, itu juga tidak baik untuk mental serta kesehatan kita.
Dalam buku fenomenal berjudul Filosofi Teras karya Henry Manampiring, ditegaskan bahwa Jika terus menerus membandingkan diri dengan pendapat orang, kita tidak akan pernah benar-benar merasa kaya, seberapa banyak pun harta yang sudah kita kumpulkan.
Ketiga, kecanduan zona nyaman. Dalam kutipan lagu Fourtwenty berjudul Zona Nyaman dilantunkan bahwa manusia kerap kali terjebak pada ambisi-ambisi yang membuat kita bosan dan tidak berkembang, maka dalam lagu itu disampaikan untuk keluarlah dari zona nyaman.
Keempat, kecanduan menyerah. Salah satu ayat dalam Alquran yang menurut penulis sangatlah romantis adalah pada surah At-Taubah ayat 40. “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.”
Ayat diatas bermakna, siapa yang yakin dan percaya bahwa Allah selalu bersamanya, maka ia tak perlu bersedih. Karena ada Allah yang senantiasa menenangkannya. Sehingga hilanglah rasa takut dalam dirinya.
Dalam kehidupan kita akan mendapatkan berbagai macam cobaan. Namun sebagai umat muslim, hendaknya selalu memasrahkan segalanya kepada Allah SWT. Dengan begitu, hati akan terasa lebih ikhlas dan terasa lebih aman.
Penulis : Renci (Kader IMM Lampung)