Sejuk.ID – Bidang Media dan Komunikasi PK IMM FKIP Uhamka menggelar kegiatan Media and Communication Check-up (MCC) secara tatap muka, Sabtu, 21 Januari 2023. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai public speaking dan segala aspek yang terdapat dalam pembelajaran public speaking.
Kegiatan MCC ini menghadirkan Nurlina Rahman, S.Pd., M.Si. sebagai narasumber. Dalam penyampaiannya, ia menceritakan pengalamannya sehingga bisa menjadi public speaker. Dia mengatakan pernah menjadi presenter di Istana Presiden, kemudian diundang dalam kegiatan public speaker lainnya.
Dalam kegiatan ini, Nurlina menyampaikan materi mengenai “Public Speaking Class: Membentuk Rasa Percaya Diri Guna Menjadi Mater of Ceremony yang Berkualitas”. Nurlina menjelaskan public speaking yang kita ketahui adalah berbicara di depan umum menyampaikan suatu informasi secara lisan.
“Publik Speaking itu adalah berbicara di depan umum memberikan sebuah gagasan atau informasi secara langsung di hadapan banyak penonton. Dan tentunya berbicara di depan khalayak umum tidak bisa secara sembarangan ada banyak hal yang mungkin perlu kita perhatikan pada saat kita menyampaikan suatu informasi di hadapan publik,” ungkap Nurlina.
Sebab, dia melanjutkan, public speaking akan diperlukan saat bekerja karena public speaking tidak hanya berbicara formal di depan umum, tetapi presentasi di kelas pun termasuk dalam kategori public speaking. “Suatu keberanian berbicara di hadapan banyak orang,” ujarnya.
Nurlina juga menjelaskan tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berada di hadapan publik dan bagaimana membuat penonton yang hadir tertarik dengan apa yang disampaikan. “Jika kita berada di hadapan publik tentu saja kitalah yang akan menjadi pusat perhatian mereka jadi saat kita berada di hadapan publik janganlah kita berdiam diri dan menutup diri atau menjadi tidak percaya diri,” ungkapnya.
Nurlina menjelaskan, sebagai public speaker harus memiliki kepercayaan diri. “Pede aja dengan diri kamu karena jika diri kamu aja ga pede semuanya akan buyar karena ketidakpercayaan diri itulah yang akan mempengaruhi bagaimana kamu nanti di atas panggung,” jelasnya.
Kemudian, kata dia, ketika berada di atas panggung lakukanlah pendekatan kepada penonton guna menarik simpati mereka terhadap apa yang disampaikan. “Teknik tersebut bisa kita katakan sebagai teknik eye contact,” ujar Nurlina.
Selain itu, Nurlina juga meyampaikan, jangan hanya berdiri di satu tempat saja, ajak penonton yang di sebelah kanan dan kiri mu untuk ikut serta dalam penyampaianmu. “Penggunaan intonasi yang baik dan benar, karena kan banyak sekali kegiatan terdapat kegiatan formal dan nonformal. Beliau berkata mungkin ketika saya menjadi pembicara di Istana saya menggunakan intonasi nada yang berbeda saya meggunakan intonasi nada yang sangat formal, lain jika saya berbicara kepada murid mungkin formal, tetapi tidak terlalu formal atau saya menjadi pembicara di satu kegiatan kampus,” ujarnya.
Di akhir acara, peserta diberi kesempatan untuk praktik public speaking. Satu per satu peserta pun mencoba mencontohkan yang dimaksud oleh narasumber. Narasumber pun memandu mereka jika terdapat kesalahan penyusunan kata atau intonasi dan gerak tubuh yang salah.
Reporter : Siti Fauziyah