Sejuk.ID – Setiap negara memiliki kepribadian dan identitasnya masing-masing. Barat sering dikaitkan dengan masyarakat individualistis, logis, dan maju secara teknologi. Kita mungkin membayangkan sebuah peradaban berteknologi tinggi yang tetap mempraktikkan tradisi timurnya ketika mendengar nama Jepang. Bagaimana dengan Indonesia?.
Ketika orang asing berkunjung ke Indonesia, mereka seringkali tergerak oleh kehangatan dan keragaman budaya kita. Dibandingkan dengan bangsa lain, Indonesia adalah bangsa yang unik. Negara kepulauan terbesar di dunia, negara tropis yang hanya memiliki musim basah dan panas, dan negara dengan suku, tradisi, dan bahasa terbanyak semuanya ada di Indonesia. Itulah keadaan Indonesia, yang bisa menjadi ciri yang membedakannya dari negara lain.
Membandingkan negara yang berbeda dan mencari kesamaan karakteristik mereka dapat membantu kita memahami identitas suatu negara. Karena tidak ada satu negara pun di dunia yang benar-benar unik dibandingkan dengan negara lain, strategi ini dapat menghindari kabalisme, yang menempatkan fokus berlebihan pada eksklusivitas dan keunikan esoteris. Konsep identitas nasional, identitas nasional sebagai karakter bangsa, proses berbangsa dan bernegara, dan politik identitas.
Kepribadian atau identitas nasional suatu bangsa yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lain disebut sebagai identitas nasionalnya. Setiap negara memiliki identitas unik karena sejumlah variabel. Unsur-unsur tersebut meliputi geografi, lingkungan, demografi, sejarah, budaya, dan karakter masyarakat. Negara-negara dengan daratan yang luas secara geografis akan memiliki kepribadian yang berbeda dari pulau-pulau. Kepribadian manusia sangat dipengaruhi oleh alam.
Kebaikan dan kesopanan orang Indonesia membedakan mereka dari negara lain. Sikap sigap menerima kehadiran orang lain mencerminkan keramahan tersebut. Pengunjung dipandang sebagai pengunjung terhormat yang pantas dihormati. Sehingga, banyak pengunjung dari negara lain yang datang ke Indonesia merasakan kehangatan dan kenyamanan tinggal disana.
Negara Indonesia adalah negara agraris. Mayoritas penduduk Indonesia adalah petani. Sistem Gemmeinschaaft (perkumpulan, komunitas, kebersamaan) merupakan struktur sosial yang dominan pada sebagian besar suku bangsa Indonesia. Sistem kekerabatan di mana individu memiliki keterikatan emosional yang mendalam dengan kelompok etnis mereka. Ketika mereka berada di luar negara asalnya, orang Indonesia sering bergabung dengan kelompok. Di Yogyakarta, misalnya, ada himpunan mahasiswa untuk Sulawesi, Riau, Aceh, Kalimantan, dan Papua.
Jika orang Indonesia tinggal di luar negaranya, ikatan kelompok ini akan semakin kuat. Ikatan nasional daripada ikatan etnis sekarang membentuk ikatan emosional. Ketika orang Indonesia tinggal di luar negeri, mereka biasanya memulai kelompok masyarakat Indonesia di mana mereka tinggal. Inilah sifat bangsa Indonesia yang dapat membantu mereka mengembangkan rasa identitas nasional.
Nasional dalam hal ini adalah bangsa (masyarakat), sedangkan jati diri bangsa Indonesia dinyatakan dalam bahasa nasional, bendera, lagu kebangsaan, lambang negara, gambar Garuda Pancasila, antara lain dalam rangka bernegara.
Salah satu aspek terpenting dari pembentukan karakter untuk membentuk suatu identitas bangsa yang baik adalah melalui pendidikan karakter karena dapat mengetahui apakah seseorang mampu bertanggung jawab atas tindakannya dan menghormati hak orang lain. Di tingkat sekolah dasar, pendidikan karakter harus lebih sering diajarkan daripada pengetahuan. Hal ini disebabkan karena kesuksesan juga dipengaruhi oleh karakter seseorang. Jika prestasi akademik seseorang yang kuat tidak dibarengi dengan kepribadian yang lurus secara moral, maka hal itu tidak ada artinya.
Tujuannya agar siswa dapat mengembangkan dan menggali kemampuannya tanpa mengabaikan nilai-nilai positif dan unggul berkat pendidikan karakter yang dapat membantu mereka tumbuh dengan rasa percaya diri.
Pendidikan karakter merupakan komponen penting dalam menunjang perkembangan anak yang harus dimulai sejak usia dini, khususnya pada masa kanak-kanak. Hal ini agar saat memasuki usia emas, anak-anak muda sudah mulai mengembangkan karakter uniknya masing-masing. Oleh karena itu, diyakini bahwa anak-anak dapat berkembang menjadi orang dewasa yang mandiri dan percaya diri. Pengembangan karakter dapat berlangsung di rumah, kelas, dan lingkungan sekitar.
Tidak sulit untuk mengajarkan pendidikan karakter. Anak-anak hanya perlu diajari dan disosialisasikan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka. Pengembangan karakter dapat dipraktikkan di mana saja dan diterapkan dalam berbagai tugas sehari-hari, seperti mengantre, menghormati orang tua, mengucapkan “terima kasih”, dan masih banyak lagi. Walaupun kelihatannya tidak penting, namun hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tumbuh kembang anak.
Penulis: Denina Rizqi Fitria Mustaqim (Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)