Opini

Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa

3 Mins read

Sejuk.IDPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mendidik manusia Indonesia menjadi manusia yang cerdas dan berjiwa kuat. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sarana untuk mencerdaskan generasi muda dengan aktivitas sosial yang cukup diperlukan. Pemikiran yang kritis, tanggung jawab, sikap dan tindakan demokratis mendukung media dalam pembentukan karakter bangsa.

Metode penulisan opini ini didasarkan pada studi literatur. Kondisi generasi muda Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Penurunan minat belajar kini berada pada titik terendah yang mengkhawatirkan. Generasi muda semakin menunjukkan kebobrokan moral, yang menunjukkan bahwa karakter generasi muda sudah tidak baik lagi.

Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan memegang peranan penting dalam membentuk karakter suatu bangsa. Membangun nilai-nilai karakter melalui pendidikan formal bidang kewarganegaraan hukum merupakan salah satu mata pelajaran wajib pada semua jenjang dan jalur pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pembentukan karakter bangsa melalui pendidikan kewarganegaraan diperlukan, karena dapat membentuk generasi muda yang cerdas, bahkan berakhlak mulia, sehingga kehadirannya di masyarakat menjadi bermakna dan berkarakter.

Pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, proses pendidikan kewarganegaraan diintegrasikan ke dalam kurikulum dan pembelajaran pada semua jalur dan jenjang pendidikan. Pendidikan kewarganegaraan harus direncanakan, dikembangkan, dilaksanakan dan dievaluasi sehubungan dengan pelaksanaan tujuan pendidikan nasional untuk menjamin efektivitas dan peranannya dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Ketiga isu tersebut menjadi dasar dan kerangka untuk memahami profil mata kuliah (Matkul) Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan adalah proses pendidikan yang menghasilkan model kemauan dan kemampuan mengembangkan kreativitas yang mencerminkan jati diri bangsa berdasarkan nilai-nilai sosial budaya Indonesia. Dalam konteks pembentukan bangsa dan karakter, Pendidikan Kewarganegaraan dalam arti luas merupakan kedudukan, tugas dan peran yang sangat penting. Pendidikan politik pada hakikatnya adalah pendidikan karakter yang terstruktur secara sistematis.

Dalam konteks ini, Pendidikan Kewarganegaraan tidak dapat dipisahkan dari kerangka politik kebangsaan pembangunan bangsa dan karakter. Secara programatik materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan secara utuh memberi bekal pengetahuan politik, hukum yang berlaku dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Materi ajar secara faktual teoritik konseptual dan normatif berisi pesan nilainilai moral serta aturan main dan cara pelaksanaannya.

Program Pendidikan Kewarganegaraan (PPKN) menitikberatkan pada pembentukan insan yang religius, demokratis, cerdas, terampil, dan sejahtera serta cinta bangsa dan bernegara serta mampu menjaga nama baik martabat bangsa dan negara dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia.

Secara prosedural pembelajaran PPKN menyiapkan bahan ajar pilihan yang secara fungsional kearah pembinaan, pengembangan, dan pembentukan potensi diri anak didik baik dalam lingkugan fisik maupun nonfisik secara demokratis, humanis, dan fungsional.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, proses Pendidikan Kewarganegaraan diintegrasikan ke dalam kurikulum dan pembelajaran pada semua jalur dan jenjang pendidikan. Pendidikan Kewarganegaraan harus direncanakan, dikembangkan, dilaksanakan dan dievaluasi sehubungan dengan pelaksanaan tujuan pendidikan nasional untuk menjamin efektivitas dan peranannya dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Ketiga isu tersebut menjadi dasar dan kerangka untuk memahami profil mata kuliah (Matkul) Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan adalah proses pendidikan yang menghasilkan model kemauan dan kemampuan mengembangkan kreativitas yang mencerminkan jati diri bangsa berdasarkan nilai-nilai sosial budaya Indonesia. Dalam konteks pembentukan bangsa dan karakter, Pendidikan Kewarganegaraan dalam arti luas memiliki kedudukan, tugas dan peran yang sangat penting. Pendidikan politik pada hakekatnya adalah pendidikan karakter yang terstruktur secara sistematis. Dalam konteks ini, Pendidikan Kewarganegaraan tidak dapat dipisahkan dari kerangka politik kebangsaan pembangunan bangsa dan karakter.

Sedangkan misi dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah mengembangkan potensi peserta didik, menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia,membangun budaya kewarganegaraan sebagai salah satu determinan kehidupan yang demokratis.

Sesuai dengan visi dan misi Pendidikan Kewarganegaraan, diharapkan akan lahir pendidik yang cinta tanah air, nusa dan bangsa. Hubungan sesama manusia menjadi harmonis, sehingga diharapkan akan lahir para generasi baru yang tangguh, generasi muda yang bermental baja, generasi yang berkarakter dan berbudi pekerti yang baik. Oleh karena itu, melalui Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan juga dapat membentuk para generasi yang mempunyai karakter, disiplin, berbudi pekerti, sopan santun sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia.

Setelah terbentuk generasi yang berkarakter, mempunyai kepribadian yang mapan, mempunyai prinsip yang baik. Maka dengan adanya globalisasi tidak akan terpengaruh oleh arus globalisasi. Walaupun kita tidak dapat menolak globalisasi, karena adanya perkembangan zaman. Namun, setidaknya kita dapat menyaring untuk bisa memilih pengaruh yang cocok dengan pribadi bangsa Indonesia.

Globalisasi akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam berbagai jenis kehidupan, dan akan mengubah pola hidup. Oleh karena itu, pendidikan yang baik haruslah pendidikan yang selalu bersikap antisipatoris yaitu mempersiapkan generasi muda untuk kehidupan dimasa datang.

Penulis : Fatimah (Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)

844 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    Opini

    Membaca Demokrasi dan Efisiensi

    3 Mins read
    Opini

    Kata-kata sebagai Medium Perjumpaan Dua Ruh

    3 Mins read
    Opini

    Ketua Umum PC IMM Bima: Bima Rawan Korupsi, Upaya Preventif Harus Segera Dilakukan

    2 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *