BeritaDaerah

PD IPM Kabupaten Nganjuk Gelar Kajian Bertajuk Menggugah Kepedulian Sosial Umat

3 Mins read

Sejuk.ID Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Nganjuk menyelenggarakan kegiatan Kajian Rutin pada hari Ahad, (05/02/2023) yang berlangsung di Masjid Jannatun ‘Aliyah Dusun Gaeng, Desa Ngudikan, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.

Kegiatan Kajian Rutin ini merupakan salah satu program kerja dari Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI) PD IPM Kabupaten Nganjuk. Dan kegiatan ini juga menjadi kegiatan perdana dari Bidang KDI PD IPM Kabupaten Nganjuk Periode 2021-2023.

Kegiatan kajian tersebut mengusung tema yaitu “Menggugah Kepedulian Sosial Umat: Telaah Terhadap Surah Al-Ma’un”. Yang memiliki makna yaitu mampu menjadikan masyarakat Islam yang memiliki kepedulian terhadap sosial umat dan mengambil hikmah dari isi kandungan dan Surah Al-Ma’un ayat 1-7.

Kajian tersebut juga diisi langsung oleh Ustadz Sholikin, S.Pd. selaku Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Wilangan. Dan dipandu oleh moderator, Ipmawati Annisa’ Yasfa Azzahra sebagai Ketua Bidang KDI PR IPM SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk.

Materi yang telah disampaikan oleh Ustadz Sholikin, S.Pd. selaku pemateri dalam kajian tersebut yakni berkaitan dengan mengkaji isi kandungan dan mengupas makna yang terkandung di dalam Surah Al-Ma’un ayat 1-7.

Ustadz Sholikin menerangkan bahwa, surah Al-Ma’un ini menggambarkan tentang kemunafikan, ketidaktulusan, dan kepura-puraan. Merekalah orang yang tidak mau memberi makan orang miskin, menghardik anak yatim, dan enggan memberikan bantuan.

Beliau juga menambahkan, arti dari Surah Al-Ma’un sendiri menerangkan tentang sifat dan watak manusia yang dianggap mendustakan agama dengan perilakunya sendiri. Seperti mengumpat, menelantarkan anak yatim, tidak melakukan sedekah dan menghasut orang lain agar tidak menyantuni fakir miskin Dan Surah ini juga berkaitan dengan kepedulian umat Islam terhadap masyarakat sosial.

Beliau pun menjelaskan, “Selain itu, surah Al-Ma’un tentu memiliki keutamaan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sosial. Kandungan dari Surah ini dapat disimpulkan bahwa Surah Al-Ma’un bisa kita jadikan sebagai peringatan bagi umat Muslim. Supaya senantiasa memiliki sifat yang baik pada anak yatim dan tidak mendzoliminya,” paparnya.

“Kandungan lain yang terdapat di dalam Surah Al-Ma’un yaitu menegaskan agar umat Islam tidak boleh memiliki sifat sombong, munafik dan riya’. Tertulis jelas dalam Surah ini yang mengingatkan kita sebagai umat Muslim untuk menolong sesama dan selalu mengerjakan salat dan menunaikan zakat, agar terhindar dari kejahatan,” ujarnya.

Ustadz Sholikin memaparkan ciri-ciri orang yang mendustakan agama, pertama suka menghardik anak yatim. Anak yatim menurutnya anak yang ditinggal mati oleh salah satu atau kedua orang tuanya. Jadi, jika ada orang yang mengaku beragama Islam, tetapi suka menghardik anak yatim, berarti Dia sengaja mendustakan agama.

Kedua, orang yang tidak mengajurkan memberi makan kepada orang-orang miskin. Allah menegaskan lebih lanjut sifat pendusta itu, yaitu Dia tidak mengajak orang lain untuk membantu dan memberi makan orang miskin. Bila tidak mau mengajak orang memberi makan dan membantu orang miskin berarti ia tidak melakukannya sama sekali. Berdasarkan keterangan di atas, bila seorang tidak sanggup membantu orang-orang miskin maka hendaklah ia menganjurkan orang lain agar melakukan usaha yang mulia itu.

“Ketiga, orang yang lalai dalam salatnya. Salat adalah ibadah yang wajib dikerjakan umat Islam. Salat merupakan rukun Islam. Dengan demikian orang yang mengaku Islam tetapi tidak salat berarti termasuk orang yang melalaikan perintah Allah SWT. Dia tergolong orang yang celaka,” tuturnya.

Ia pun menambahkan, keempat yaitu orang yang salatnya riya’. Riya menurutnya ingin dipuji. Jadi, orang yang melakukan salat karena ingin mendapat pujian dan sanjungan maka pahala salatnya menjadi fasad (rusak). Dalam beribadah apa pun, niat hanyalah untuk Allah SWT.

Ciri yang terakhir yaitu orang yang enggan memberi bantuan dengan barang-barang yang berguna. Ciri yang terakhir adalah orang yang tidak mau memberikan sedikit bantuannya kepada orang-orang yang lebih membutuhkan dengan barang-barang yang berguna dan bermanfaat.

Lebih lanjut, Ustadz Sholikin menyampaikan, “Alhamdulillah, saya melihat kaum remaja di IPM Nganjuk ini masih antusias dalam mengkaji, menyiarkan agama Islam dengan kajian Al-Qur’an, sekaligus berusaha untuk mengamalkannya,” ujarnya.

“Sementara di luar sana masih banyak remaja yang tidak faham tentang itu semua. Bahkan, menggangap kegiatan ini hanya buang-buang waktu dan tenaga, sikap apriori seperti itu ditandai dengan jauhnya mereka dengan agama yang dianutnya,” imbuhnya.

Kemudian, Ustadz Sholikin pun menyampaikan harapannya setelah mengisi materi kajian ini. “Semoga kegiatan yang positif ini terus dikembangkan dan di praktekan. Yang nantinya Insya Allah akan menghasilkan kebaikan. Dan untuk kader-kader IPM Nganjuk tetap istiqomah dalam berorganisasi dan beribadah. Karena itu merupakan kunci kesuksesan dunia dan akhirat,” pungkasnya.

Adapun peserta dalam kajian tersebut berjumlah 16 orang. Diantaranya terdiri dari kader PC IPM Kecamatan Nganjuk, PR IPM SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk, PR IPM SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk, PR IPM SMK Muhammadiyah 3 Nganjuk, beserta perwakilan dari jajaran PD IPM Kabupaten Nganjuk.

Reporter : Septi Sartika