Pendidikan

Menghidupkan Kembali Pendidikan Ki Hajar Dewantara

4 Mins read

SEJUK.ID – Berbicara pendidikan, seolah tak bisa lepas dari sosok Ki Hajar Dewantara. Tokoh yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional ini meninggalkan warisan berupa pemikiran terkait pendidikan. Oleh karena itu, Pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah sebuah topik yang menarik untuk dibahas.

Profil Singkat Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara, yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang pendidik dan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan akses pendidikan kepada masyarakat luas, terutama yang berasal dari kalangan pribumi.

Ki Hajar Dewantara dikenal karena kontribusinya dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua orang, terutama anak-anak pribumi, serta dalam mengembangkan konsep pendidikan yang terintegrasi dan berbasis budaya lokal. Ia diakui sebagai salah satu tokoh pendidikan terkemuka di Indonesia dan memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan sistem pendidikan di tanah air.

Taman Siswa, Lembaga Pendidikan Ala Ki Hajar Dewantara

Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Awalnya, Taman Siswa didirikan sebagai lembaga pendidikan yang memberikan akses pendidikan kepada masyarakat luas, terutama yang berasal dari kalangan pribumi. Ki Hajar Dewantara ingin memberikan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas bagi anak-anak pribumi, yang pada saat itu masih sulit mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Taman Siswa awalnya didirikan di sebuah pondok kecil di Yogyakarta, dengan hanya beberapa murid. Namun, dengan semangat dan tekad yang kuat, Ki Hajar Dewantara berhasil mengembangkan Taman Siswa menjadi sebuah lembaga pendidikan yang besar dan terkenal di Indonesia. Ia mengembangkan konsep pendidikan yang terintegrasi dan berbasis budaya lokal, yang menekankan pentingnya pengolahan potensi-potensi peserta didik secara sinergis dan bertanggung jawab.

Taman Siswa juga menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air serta berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Konsep pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara di Taman Siswa sangat berbeda dari konsep pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial pada saat itu.

Meskipun Taman Siswa mengalami banyak tantangan dan rintangan, Ki Hajar Dewantara terus berjuang untuk mempertahankan lembaga pendidikan yang ia dirikan. Taman Siswa menjadi salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia dan memberikan kontribusi besar dalam perkembangan sistem pendidikan di tanah air.

Ciri Khas Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara menampilkan kekhasan kultural Indonesia dan menekankan pentingnya pengolahan potensi-potensi peserta didik secara terintegratif. Ia berpikir perihal bagaimana mencerdaskan orang-orang yang senasib dengan dirinya agar mereka sadar akan hak-hak hidupnya. Dalam rangka itu pula, Ki Hadjar Dewantara sebetulnya telah berupaya membuka jalan untuk mengatasi persoalan kesenjangan sosial dan pelanggaran hak-hak manusia pada masanya.

Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah upaya membangun kesadaran eksistensial manusia. Ia mengembangkan konsep pendidikan yang terintegrasi, yang mencakup aspek kognitif, afektif, sosial, dan spiritual. Dalam perspektifnya, tugas pendidik adalah mengembangkan potensi-potensi peserta didik, menawarkan pengetahuan kepada peserta didik dalam suatu dialog, dan memantik dan mengungkapkan gagasan-gagasan peserta didik tentang suatu topik tertentu sehingga pengetahuan tidak ditanamkan secara paksa tetapi ditemukan, diolah, dan dipilih oleh murid.

Konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara sungguh universal dan mencitrakan kondisi eksistensial yang dirindukan manusia pada umumnya, sebuah kondisi yang dirindukan dan sekaligus diupayakan untuk diwujudkan di Indonesia di kemudian hari.

Kekhasan Kulturan Dalam Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Kekhasan kultural Indonesia tercermin dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara melalui penggunaan metode pendidikan yang menempatkan guru sebagai pengasuh yang matang dalam penghayatan dan pelaksanaan nilai-nilai kultural yang khas Indonesia. Guru tidak menggunakan metode paksaan, tapi memberi pemahaman sehingga anak mengerti dan memahami yang terbaik bagi dirinya dan lingkungan sosialnya.

Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga mengembangkan konsep pendidikan yang terintegrasi, yang mencakup aspek kognitif, afektif, sosial, dan spiritual. Ia menekankan pentingnya pengolahan potensi-potensi peserta didik secara sinergis dan bertanggungjawab. Melalui konsep, asas-asas, fatwa, semboyan, dan metode pendidikan yang kontennya adalah “meng-Indonesia” di atas,

Ki Hajar Dewantara yakin bahwa rakyat yang merdeka dalam arti yang sebenar-benarnya akan menjadi kenyataan di Indonesia. Kemerdekaan yang dimaksudkan di sini adalah ketika seorang anak manusia hidup dalam kesadaran bahwa dirinya sebagai pribadi hidup mandiri, memiliki kebebasan dan hak-hak dasar yang patut dihargai.

Implementasi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Dalam Lembaga Taman Siswa

Konsep pendidikan Taman Siswa yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara memiliki beberapa karakteristik utama:

1. Pendidikan Terintegrasi: Taman Siswa menerapkan pendidikan yang terintegrasi, yang mencakup aspek kognitif, afektif, sosial, dan spiritual. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan peserta didik secara holistik, tidak hanya secara intelektual tetapi juga emosional, sosial, dan spiritual.

2. Berbasis Budaya Lokal: Konsep pendidikan Taman Siswa sangat berbasis budaya lokal, yang menekankan nilai-nilai kearifan lokal dan kebangsaan. Peserta didik diajarkan untuk mencintai bangsa dan tanah air serta berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.

3. Pengolahan Potensi Peserta Didik: Taman Siswa menekankan pentingnya pengolahan potensi-potensi peserta didik secara sinergis dan bertanggungjawab. Guru di Taman Siswa dianggap sebagai pengasuh yang matang dalam penghayatan dan pelaksanaan nilai-nilai kultural yang khas Indonesia.

4. Pendidikan yang Otentik: Taman Siswa menekankan pentingnya pendidikan yang otentik, yang tidak hanya fokus pada pembelajaran akademis tetapi juga pada pengembangan karakter, kepribadian, dan kepekaan terhadap lingkungan sosial. Dengan konsep pendidikan ini, Taman Siswa berhasil memberikan kontribusi besar dalam perkembangan sistem pendidikan di Indonesia dan menjadi salah satu lembaga pendidikan terkemuka di tanah air.

Tantangan Implementasi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Di Era Modern

Beberapa tantangan implementasi konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara di Indonesia dewasa ini antara lain:

1. Reduksi atas hakikat makna pendidikan menjadi sekadar pembelajaran dan pengajaran, yang mengarah pada pendidikan yang lebih dominan secara kognitif dan jauh dari nuansa terintegratif sehingga reduktif terhadap hakekat pendidikan dan kemanusiaan

2. Tantangan dalam mengatasi persoalan kesenjangan sosial dan pelanggaran hak-hak manusia pada masa kini, yang memerlukan pendekatan pendidikan yang terintegratif dan bertanggungjawab

3. Kompleksitas pemikiran manusia yang berkembang dan menjadi kian kompleks, sehingga konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara perlu diinterpretasi untuk menjawab tantangan-tantangan implementasinya dalam konteks zaman yang berbeda

4. Fokus lembaga pendidikan pada upaya untuk menyiasati ujian sekolah atau Ujian Nasional (UN), bukan untuk membentuk manusia yang otentik, berkepribadian, dan peka terhadap dunia di luar sekolah, sehingga mengabaikan aspek-aspek penting dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dalam konteks ini, diperlukan refleksi dan evaluasi atas perkembangan pendidikan Indonesia untuk menemukan solusi alternatif dalam menghadapi tantangan implementasi konsep pendidikan Ki Hadar Dewantara di Indonesia dewasa ini .

Referensi : KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA DAN TANTANGAN-TANTANGAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA DEWASA INI

Related posts
Pendidikan

Berprestasi: Menjadi Sarjana Pertama di Keluarga

4 Mins read
ArtikelPendidikan

Pidato tentang Pendidikan: Membangun Masa Depan Melalui Pendidikan Berkualitas

2 Mins read
Pendidikan

Prinsip Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan: Panduan Lengkap

3 Mins read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *