Opini

Beretika di Media Sosial

3 Mins read

Ahmad Aditiya Pratama – Founder Sawa as-Sabil

SEJUK.ID – Di era teknologi canggih ini, media sosial menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Interaksi sering dilakukan melalui media sosial, membangun hubungan dengan keluarga, sahabat, kerabat, atau relasi lainnya. Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi telah membawa banyak inovasi, kreativitas, dan ide-ide baru yang memudahkan masyarakat dalam menjalin hubungan secara efisien.

Berdasarkan data tahun 2009, media sosial menjadi perhatian masyarakat Indonesia sebagai alat komunikasi yang sangat potensial. Tingginya persentase pengguna media sosial di Indonesia terutama berada di jejaring pertemanan dan informasi teknologi. Mayoritas masyarakat Indonesia sudah memiliki akun media sosial dan dapat mengaksesnya dengan mudah, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Line. Oleh karena itu, penting untuk mengawasi dan memperhatikan segala aktivitas di media sosial dengan seksama.

Media sosial adalah platform online yang memungkinkan pengguna berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan konten seperti blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Media sosial mendukung interaksi sosial dengan menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Menurut Chris Brogan, media sosial adalah alat komunikasi dan kolaborasi baru yang memungkinkan berbagai jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia bagi masyarakat umum.

Pengguna media sosial di Indonesia mencapai lebih dari 71,5 juta akun, tersebar di berbagai platform. Terdapat 15,3 juta akun Facebook, 6,2 juta akun Twitter, dan 50 juta akun Instagram. Data ini berasal dari penelitian yang terus berkembang. Indonesia menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat sebagai negara dengan pengguna media sosial terbanyak.

Banyaknya pengguna media sosial harus diimbangi dengan nilai-nilai moral dan etika. Nilai-nilai ini dapat dibentuk melalui aturan yang mengatur tata cara berkomunikasi, sehingga tidak ada yang tersakiti. Nilai-nilai tersebut akan menjunjung tinggi rasa hormat dan kesetaraan dalam berkomunikasi, sehingga kesalahpahaman dan ketidaksenangan dapat diminimalisir.

Namun, di tengah masyarakat sering terjadi penyimpangan etika dalam bermedia sosial, terutama di kalangan remaja yang baru mengenal smartphone atau gadget. Usia yang masih labil dan kurangnya pengawasan dari orang tua menyebabkan mereka melakukan penyimpangan etika dan moral. Generasi Z sering menjadi sorotan karena banyak kasus terjadi di antara mereka, baik sesama Gen Z maupun dengan generasi lain. Salah satu penyimpangan yang sering terjadi adalah fenomena cyberbullying, yang sudah meluas di kalangan Generasi Z hingga seakan-akan menjadi kebiasaan. Tanpa disadari, korban dari fenomena ini dapat mengalami kerusakan pada kesehatan mentalnya.

Manusia yang beretika perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan peradaban dunia dalam aspek sosial, politik, budaya, dan teknologi. Perkembangan teknologi yang pesat melahirkan produk-produk canggih yang dapat menggeser peran manusia dalam aktivitas sehari-hari. Namun, teknologi tidak akan berkembang tanpa campur tangan manusia. Oleh karena itu, manusia harus selalu memikirkan dan memperhatikan perkembangan teknologi yang begitu cepat.

Etika memiliki dampak besar bagi kehidupan manusia dengan memberikan pedoman untuk menjalani kehidupan melalui tindakan sehari-hari. Etika membantu masyarakat dalam mengambil sikap dan perilaku baik, sehingga menciptakan hubungan yang harmonis. Penting untuk selalu menjunjung tinggi etika sebagai asas dan pedoman dalam kehidupan.

Lantas dalam bermedia sosial tentunya sangat membutuhkan etika dalam penggunaanya. Etika dalam bermedia sosial meliputi aspek kehormatan, kesopanan dan kesantunan, maka di bawah ini etika dalam bermedia sosial:

1. Menghormati perbedaan pendapat

Tidak jarang ditemui dalam media sosial akan banayaknya perbedaan pendapat dan pandangan dalam menanggapi suatu permasalahan. Menghargai perbedaan pendapat dan tidak menganggap bahwasanya pendapatnyalah yang paling benar. Suatu pendapat yang ideal adalah dengan menyertakan argumentasi yang kuat untuk mengkokohkan pendapat tersebut, sehingga  pendapat itu tidak mudah untuk dipatahkan.

2. Tidak menyebarluaskan hoax

Problematika yang sering muncul di media sosial pada zaman sekarang adalah banyaknya peyebaran berita informasi yang tidak bersumber secara jelas. Penyebaran tersebut tentunya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, karena mereka memiliki tujuan negatif dalam penyebaran hoax tersebut.

3. Membagikan konten yang bermanfaat

Salah satu fungsi media sosial yaitu menjadi wadah untuk menyebarluaskan informasi, berita, dan konten yang positif. Karena hal ini akan menimbukan banyak manfaat bagi masyarakat pada umumnya. Konten yang positif juga terkadang mampu merubah sikap dan perilaku bagi yang menontonya ke arah yang lebih baik.

4. Memperlakukan orang lain dengan sopan dan santun

Terkadang pengguna media sosial sengaja atau tidak sengaja mengungkapkan kata-kata atau komentar yang dapat menyinggung orang lain. Walaupun pada awalnya ada tindakan bercanda akan tetapi dalam bahasa tulisan dapat diinterpretasikan secara bebas, sehingga jika terjadi hal yang demikian maka perlu adanya tabayyun atau klarifikasi langsung.

Pengguna media sosial, khususnya Generasi Z, harus selalu memperhatikan etika yang berlaku. Terkadang, mereka melewati batas dalam berinteraksi tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul. Oleh karena itu, etika bermedia sosial melibatkan tanggung jawab atas tindakan dan konten yang diunggah, menjaga kesopanan dan kesantunan dalam berinteraksi, serta menghargai pendapat tanpa merendahkan pendapat orang lain. Dengan demikian, komunikasi antara pengguna media sosial dapat terjalin dengan harmonis dan tentram.

Editor Fathan Faris Saputro

792 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    OpiniPolitik

    Waspada “Kelompok Agamis” : Menggembosi Aksi Mengawal Demokrasi

    4 Mins read
    Opini

    Literasi di Era Scrolling: Menemukan Makna di Tengah Informasi

    4 Mins read
    OpiniPolitik

    Senja Demokrasi Dinasti Jokowi

    5 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *