ArtikelOpini

Pentingnya Ideologi Pancasila dalam Membangun Negara

7 Mins read

Sumber Gambar: Redaksi Sejuk.ID

Sejuk.ID – Indonesia terbentuk dari berbagai pulau, bermacam agama, budaya, suku dan bahasa tentunya memiliki banyak sekali tantangan untuk dapat mempertahankan semangat kebangsaan. Berdasarkan perbedaan yang ada tersebut tentunya tidak menyurutkan semangan kebangsaan para generasi bangsa. Pancasila dipilih sebagai dasar negara bukan tanpa alasan dan sebab yang mendukung. Berdasarkan latar belakang bangsa Indonesia yang nemiliki keberagaman, maka dirumuskanlah pancasila yang dapat mempererat dan mempersatukan hubungan antara setiap masyarakat. Sebagai dasar negara Indonesia pancasila terbukti sebagai media pemersatu bangsa. Berdasarkan kelima sila yang terdapat dalam pancasila dapat menjadikan kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih kokoh terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa memiliki arti bahwa segala aktivitas kehidupan yang ada harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, tentunya Indonesia juga memiliki cita-cita yang telah tertuang pada pembukaan UUD 1945. Cita-cita yang ingin dicapai bangsa Indonesia tentunya harus berdasarkan dengan sila-sila yang ada pada Pancasila. Salah satu dari cita-cita bangsa Indonesia adalah memajukan kesejahteraan umum.

Jika dilihat melalui butir-butir pancasila tetunya cita-cita tersebut telah sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila pancasila. Pancasila yang mengandung nilai-nilai penting sebagai landasan untuk bertingkah laku, harus ditanamkan dalam diri masing-masing rakyat Indonesia karena dengan begitu akan membantu meningkatkan semangat kebangsaan para rakyat Indonesia. Akan tetapi, Pancasila tidak dapat berdiri sendiri, kembali lagi Pancasila juga membutuhkan agama karena ajaran agama akan menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap negara atau bangsa sehingga rasa ingin setia terhadap bangsa atau negara juga tumbuh dengan sendirinya dari dalam diri sendiri. Meski banyak yang ragu karena setiap ajaran agama satu dengan yang lain memiliki perbedaan, tetapi Pancasila telah dibentuk sebagai media bagi pemersatu perbedaan yang ada di Indonesia termasuk agama sehingga dengan adanya Pancasila terdapat tujuan yang jelas yaitu menciptakan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yang harmonis. Oleh karena itu, apabila nilai-nilai Pancasila dan agama ditanamkan dan diterapkan oleh seluruh rakyat Indonesia, maka akan tercipta Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yang mensejahterakan seluruh masyarakatnya.

Wujud dari implementasi cita-cita bangsa Indonesia salah satunya adalah adanya pemenuhan hak-hak setiap masyarakat dalam memlilih agamanya masing-masing tanpa ada pemaksaan dari pihak manapun. Sekarang ini di Indoneisa telah diakui beberapa agama yaitu Islam, Katolik, Kristen/Protestan, Hindu, Buddha, dan Khong Hu Cu. Pemenuhan hak mengenai kebebebasan memilih agama juga sudah diatur dalam UUD 1945 pasal 28 E ayat 1. Sila pertama dalam pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” secara tidak langsung memiliki posisi yang sangat kuat dalam sila-sila yang lain,sehingga dapat menguatkan sila-sila yang lain.

Dengan adanya sila pertama tersebut diharapkan ajaran mengenai agama yang ada dapat dengan mudah tersampaikan kepada masyarakat. Akan tetapi, terdapat beberapa orang yang salah mengartikan makna yang terkandung dalam pancasila sehingga memberikan dampak buruk terhadap pemikiran mengenai dasar negara yang selaras dengan agama. Untuk menyikapi adanya hal seperti ini perlu dilakukan peningkatan pemahaman kembali mengenai pentingnya pancasila sebagai dasar negara dan hubungan pancasila dengan agama yang diyakini.

Nilai-nilai pancasila merupakan nilai yang sangat penting karena mengandung nilai-nilai luhur bangsa dan sangat sesuai untuk dijadikan sebagai pembangunan karakter generasi bangsa agar tercipta semangat kebangsaan. Jika kita menilik kembali pada masa perumusan pancasila, di mana pancasila dirumuskan berdasarkan pemikiran tokoh, kebudayaan dan agama yang ada. Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pancasila tidak hanya berfokus pada satu hal saja,melainkan seluruh permasalahan yang muncul telah didasarkan pada pancasila sebagai dasar negara. Salah satu permasalahan yang sering muncul di Indonesia adalah mengenai agama. Sebagai negara yang memiliki banyak sekali keberagaman tentunya sudah bisa dipastikan akan memiliki masalahmasalah yang muncul. Permsalahan agama bukan hal yang sepele karena menyangkut dengan keyakinan. Menggunakan pancasila sebagai pemersatu dari perbedaan yang ada dalam setiap agama bukanlah hal yang salah karena pancasila merupak memiliki nilai-nilai yang relevan untuk dijadikan solusi dari keberagaman yang ada.

Berdasarkan riset yang telah ada telah terjadi konflik antar umat beragama karena munculnya presepsi satu kelompok lain yang berbeda agama memicu adanya konflik. Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu terdapat beberapa umat beragama yang memberikan presepsi bahwa umat Islam merupakan umat yang radikal, tidak toleran, dan sangat subjektif dalam memandang kebenaran agama lain. Sementara itu, umat kristen dipandang sebagai umat yang agresif dan ambisius. Terjadinya konflik ini tidak hanya semata-mata berdasarkan agama, tetapi juga berdasakan permasalahan sosial-ekonomi dan politik.

Sebagai negara yang menggunakan Pancasila sebagai dasar negara tentunya diharapkan konflik antar agama bisa terselesaikan dan tidak bermunculan kembali. Akan tetapi masih muncul konflik-konflik tersebut, sehingga perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai nilai-nilai pancasila yang seharusnya dapat mempersatukan agama yang satu dengan yang lainnya.

Semangat Kebangsaan di kalangan Generasi

Pancasila sejak dahulu sering dianggap ”remeh” oleh para rakyat. Hal tersebut dapat diakibatkan beberapa hal seperti pemerintah yang juga menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Sementara itu, Pancasila merupakan dasar negara yang sangat penting karena Pancasila adalah sebuah media untuk menyatukan keberagaman yang ada Indonesia baik itu suku, ras, dan agama. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila yang merupakan media pemersatu keberagaman harus ditanamkan kepada generasi muda saat ini. Penanaman nilai Pancasila dapat menumbuhkan semangat kebangsaan dari dalam diri mereka. Semangat kebangsaan adalah suatu kesadaran dalam diri untuk tetap setia kepada negara atau bangsa atau dapat disebut sebagai nasionalisme dan patriotisme.

Semangat kebangsaan di kalangan generasi muda yang saat ini sudah mulai menurun, harus dibantu untuk ditingkatkan lebih lagi. Beberapa dampak buruk yang terjadi apabila generasi selanjutnya masih belum menanamkan nilai Pancasila adalah maraknya penyimpangan nilai-nilai Pancasila, baik di kehidupan sehari-hari maupun di kehidupan pemerintahan. Contohnya adalah korupsi yang tak kunjung selesai dihilangkan sejak dahulu, seolah-olah hal tersebut sudah biasa dan hanya masalah kecil. Padahal, apabila para petinggi atau pejabat pemerintahan, bila memegang teguh nilai Pancasila dan memiliki semangat kebangsaan tidak akan melakukan penyimpangan tersebut karena sama saja dengan mengkhianati negara atau bangsa.

Menurunnya semangat kebangsaan atau nasionalisme pada generasi muda dapat dilihat dari budaya yang sering diikuti oleh generasi muda. Banyak generasi muda yang mengikuti budaya luar dibandingkan dengan budaya negara atau bangsa sendiri. Hal ini dikarenakan mereka merasa budaya luar lebih keren dibandingkan budaya sendiri. Oleh karena itu, agar kalangan generasi muda dapat lebih bangga dengan budaya sendiri, harusnya jiwa nasionalisme dan patriotisme tersebut ditingkatkan karena jika kalangan generasi muda memiliki hal tersebut, maka otomatis mereka juga akan bangga akan budaya negara atau bangsa sendiri.

Menurunnya semangat kebangsaan atau nasionalisme tidak hanya terjadi pada generasi muda bangsa Indonesia, melainkan juga terjadi pada generasi generasi saat ini hal ini dapat terlihat dari kurang kondusifnya hubungan antar masyarakat atau antar kelompok bila menyinggung tentang perbedaan. Banyak prilaku-prilaku kontroversial yang dilakukan, banyak prilaku yang mengedepankan kepentingan pribadi suatu kelompok tanpa memandang kepentingan kelompok lain. Sifat-sifat seperti ini sangat berbahaya karena Indonesia adalah bangsa yang beragam hampir tiap kilometer kita berjalan akan ada perbedaanperbedaan budaya, adat istiadat, agama, dan lainnya. Sehingga bila ada sifat egois diantara kelompok-kelompok tersebut maka akan merusak keharmonisan yang semestinya ada, hal ini tentunya akan mengancam kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.

Nilai-nilai Pancasila di Masyarakat Indonesia

Untuk mengatasi hal-hal tersebut diperlukanlah kesadaran akan nilai nilai dasar yang harus dipatuhi semua masyarakat Indonesia. Untuk mewujudkan hal ini tidaklah mudah karena diperlukan peningkatan semangat kebangsaan pada diri tiap masyarakat Indonesia. Pastinya dalam menumbuhkan atau meningkatkan semangat kebangsaan memerlukan Pancasila karena di dalam Pancasila terdapat sila-sila yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan juga menunjukkan satu kesatuan sehingga dapat dijadikan sebagai landasan untuk bertingkah laku. Akan tetapi, semangat kebangsaan juga dapat dibantu ditingkatkan melalui agama, karena agama dan jiwa nasionalisme sangat berkaitan erat. Seperti yang tertulis pada sila pertama dalam Pancasila yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa” di mana seluruh rakyat menganut agama karena kembali lagi agama membantu dalam meningkatkan semangat kebangsaan.

Hal tersebut dikarenakan dalam bertingkah laku atau bertindak juga diajarkan dalam ajaran agama sehingga mendukung untuk melakukan sikap setia terhadap negara atau bangsa. Dengan adanya berbagai agama di Indonesia diharapkan tidak menyurutkan kebersamaan dan semangat kebangsaan dari masing-masing masyarakat. Sering kali terjadi perang keyakinan pada saat perjumpaan berbagai agama yang menyatakan bahwa agama mereka paling benar dan yang lainnya salah. Hal ini dapat mengakibatkan konflik antar agama yang dapat menjadi hambatan dalam terciptanya kerukunan. Untuk mengatasi permasalahan yang ada perlu adanya penanaman nilai-nilai toleransi dan pemahaman dasar mengenai wujud dari nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu, Pancasila dan agama sangatlah berkaitan dan penting untuk dijadikan acuan untuk masyarakat Indonesia agar berhati-hati dalam bertindak.

Pancasila adalah nilai-nilai dasar yang hendaknya dita’ati sebagai masyarakat berbangsa dan bernegara, sedangkan agama adalah kepercayaan akan mana yang benar dan mana yang salah yang wajib dianut oleh tiap individu masyarakat Indonesia. Pancasila dan agama sama-sama mengajarkan nilai-nilai dasar kehidupan untuk menjalani kehidupan, bila kita melakukan hal yang dilarang agama maka secara tidak langsung kita juga telah melakukan tindakan yang menyimpang dari Pancasila oleh karena itu Pancasila dan Agama adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipilih atau ditinggalkan salah satu karena keduanya adalah bentuk keselarasan antar norma norma yang harus kita lakukan saat hidup sebagai masyarakat berbangsa dan bernegara.

Untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yang harmonis maka dapat dicapai dengan pendidikan agama dan pendidikan Pancasila dasar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun dalam perkembangannya saat ini pendidikan agama dan pendidikan Pancasila kurang popular atau diminati. Banyak orang orang yang menyepelekan kedua hal tersebut. Ibarat sebuah pistol tanpa peluru, kita bangsa Indonesia adalah sebuah pistol yang tiada duanya hamper disetiap kilometer kita melangkah ada perbedaan adat,istiadat, dan budaya disana. Namun perbedaan ini bukannya membuat kita kuat namun malah membuat masalah yang dapat mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, oleh karena itu bila nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai agama dapat dipegang teguh dan dipraktekkan tiap individu maka Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menjadi negara yang adidaya dan mensejahterahkan semua masyarakatnya.

Pancasila merupakan sebuah dasar negara yang harus ditaati dan sebuah media untuk menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila yang merupakan media pemersatu keberagaman harus ditanamkan pada generasi muda agar dapat menumbuhkan semangat kebangsaan dari dalam diri mereka. Semangat kebangsaan generasi muda saat ini sudah mulai menurun. Menurunnya semangat kebangsaan generasi muda dapat dilihat dari budaya yang sering diikuti oleh generasi muda. Banyak generasi muda yang mengikuti dan merasa budaya luar lebih keren dibandingkan budaya Indonesia. Jiwa nasionalisme dan patriotisme diperlukan agar generasi muda kembali bangga pada budaya Indonesia.

Semangat kebangsaan juga dapat ditingkatkan melalui agama karena berkaitan erat dengan jiwa nasionalisme. Pada sila pertama menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia harus menganut satu dari enam agama yang diakui. Hal ini dikarenakan dalam agama diajarkan bagaimana bertingkah laku dan bertindak sehingga dalam mempraktekkan ajaran agama, kita turut serta mempraktekkan nilainilai Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila dan agama sangat berkaitan dan dapat menjadi acuan generasi muda dalam bertingkah laku dan bertindak.

REFERENSI

Anon., 2016. Qodir, Z. Kaum muda, intoleransi, dan radikalisme agama..

Asshiddiqie, J., 2011. Gagasan negara hukum Indonesia.

Bungin, B., 2001. Metodologi Penelitian Sosial:format-format Kuantitatif dan Kualitatif.

Lestyarini, B., 2012. Penumbuhan semangat kebangsaan untuk memperkuat karakter Indonesia melalui pembelajaran bahasa. Jurnal pendidikan karakter.

Marzali, A., 2017. Agama dan kebudayaan. s.l.:s.n.

Nurgiansah, T. H., 2021. Pendidikan Pancasila. s.l.:s.n.

Santy, N. R. T. &. H. A., 2017. Pengaruh efikasi diri, norma subjektif, sikap berperilaku dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha.

Saragih, E. S., 2018. analisis dan makna teologi ketuhanan yang maha esa dalam konteks pluralisme agama di Indonesia. Jurnal Teologi Cultivation. s.l.:s.n.

Thalib, A. A. &. H. A. R., 2019. undang-undang dasar 1945.. undangundang dasar.

Ulya, I., 2016. Pendidikan Islam Multikultural sebagai Resolusi Konflik Agama di Indonesia.

34 posts

About author
Penulis adalah Alumnus Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang.
Articles
Related posts
OpiniPolitik

Waspada “Kelompok Agamis” : Menggembosi Aksi Mengawal Demokrasi

4 Mins read
Artikel

Menyikapi Tanda-Tanda Kiamat dengan Kesadaran dan Perubahan

2 Mins read
Opini

Literasi di Era Scrolling: Menemukan Makna di Tengah Informasi

4 Mins read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *