Sejuk.ID – Pada umumnya manusia melakukan migrasi untuk mencapai taraf hidup yang lebih tinggi, migrasi tidak jauh dengan urusan ekonomi. Kebijakan ekonomi atau sosial akan berdampak pada pendapatan riil penduduk yaitu mempengaruhi terjadinya proses imigrasi. Seringnya industrialisasi mendorong pembangunan daerah lebih masif dan diikuti tingkat pendapatan yang lebih tinggi, hal seperti ini menarik masyarakat dari luar daerah untuk hadir bermigrasi dan bahkan tinggal untuk menetap.
Pendorong terjadinya migrasi yaitu adanya kurangnya lapangan kerja di daerah asal. Apabila di daerah asal tidak ada lapangan kerjaan yang sesuai dengan keahliannya maka memungkinkan seseorang untuk bermigrasi. Migrasi menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepadatan dan persebaran penduduk. Wilayah yang lebih menarik untuk para migran akan memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah tidak menarik. Migrasi mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Migrasi yang tinggi akan menyebabkan pertumbuhan penduduk yang tinggi pula sedangkan angka emigrasi yang tinggi justru akan menyebabkan pertumbuhan penduduk negatif.
Sumber daya alam yang kurang di suatu wilayah ikut mempengaruhi dilakukan migrasi misalnya pada suatu wilayah yang keadaan tanahnya gersang. Sehingga, ketika ditanami tanaman tidak tumbuh, kondisi seperti itu tidak memadai bahkan terancam habis. Sehingga banyak orang memilih melakukan migrasi pindah ke wilayah yang memadai yang sumber daya alam nya melimpah dengan itu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebagian besar mengapa orang memiliki melakukan migrasi ke daerah yang memadai kebanyakan masalah ekonomi. Mereka ingin memperbaiki taraf hidup yang lebih baik. Hal ini banyak dilakukan orang desa, mereka merantau ke kota yang lebih besar dengan harapan mendapat pekerjaan yang layak dan memperbaiki taraf hidup, yang awalnya merantau sendiri lama kelamaan mengajak keluarga atau saudara untuk ikut merantau, bahkan sampai memiliki keluarga di kota perantauan. Pendidikan juga mempengaruhi atau mendorong para imigran untuk bermigrasi, mereka ingin melanjutkan pendidikan yang bagus dan ke jenjang lebih tinggi. Karena kota-kota besar atau lebih maju pasti mempunyai pendidikan yang memadai fasilitas fasilitas yang memadai.
Ada juga hubungan sosial yang tidak baik mempengaruhi juga seseorang pindah ke tempat lain. Kondisi itu membuatnya tidak tenang dan akhirnya mengambil keputusan untuk pindah ke daerah lain agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Perpindahan penduduk bukan hanya berasal dari keinginan pribadi semata tapi juga menjalankan program pemerintah untuk pemerataan penduduk, pulau jawa termasuk pulau yang jumlah penduduknya cukup banyak. Sehingga, pemerintah mencoba untuk melakukan pemerataan penduduk di wilayah Indonesia contohnya pulau jawa itu. Di mana dengan memindahkan penduduk ke daerah pulau jawa lewat program transmigrasi.
Beda halnya dengan pengungsi, pengungsi biasanya sekelompok atau bisa satu kota atau satu daerah yang meninggalkan wilayah nya karna menghindari suatu bencana atau musibah atau bahkan sudah terjadi dan mengharuskan berpindah tempat. Bencana ini dapat berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, gempa bumi, dan lain sebagainya, dapat pula bencana akibat ulah manusia itu sendiri. Misalnya perang, kebocoran nuklir, dan ledakan bom. Pengungsi biasanya ditempatkan di sebuah penampungan untuk memudahkan para relawan dan pemerintah menolong mereka. Lamanya pengungsi berada di sebuah tempat penampungan tidak dapat diprediksi.
Menurut penulis, dampak Migrasi dalam bentuk migrasi internal maupun dalam bentuk migrasi internasional antar negara, dapat memiliki dampak yang signifikan bagi ekonomi contohnya meningkatnya konsumsi, migrasi dapat meningkatkan permintaan konsumen di tempat tujuan, yang dapat mendorong pertumbuhan sektor sektor ekonomi tertentu seperti perumahan, makanan, dan transportasi. Kedua bisa mengakibatkan potensi konflik sosial, migrasi dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan konflik, terutama jika terdapat ketegangan antara penduduk asli dan pendatang baru. Yang ketiga bisa membawa dampak negatif pada negara asal, migrasi dapat memperburuk masalah ekonomi di negara asal, terutama jika banyak pekerja terampil atau berpendidikan tinggi meninggalkan negara tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja terampil di negara asal dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Migrasi dapat menimbulkan ketidakstabilan politik dan sosial. Perpindahan massal penduduk dapat memicu ketidakseimbangan ekonomi dan sosial, menimbulkan tekanan pada infrastruktur dan sumber daya, serta konflik antara kelompok etnis atau orang yang memilik sosial yang berbeda.
Ketidakseimbangan sosial ini dimana kondisi masyarakat mengalami ketidakpastian dalam hal pekerjaan, penghasilan, kesehatan, dan keamanan. Ketidakstabilan sosial dan ekonomi dapat juga terjadi ketika masyarakat mengalami konflik antar kelompok lainnya, kekerasan, perpecahan, dan ketidaksetaraan sosial yang meningkat.
Kehilangan sumber daya manusia di daerahnya bisa terjadi karena banyak perpindahan penduduk ke negara lain. Daerah yang kehilangan banyak penduduk yang pindah dapat mengalami kehilangan sumber daya manusia dan ekonomi, walaupun beberapa orang melihat migrasi sebagai peluang untuk mencari kehidupan yang lebih baik sementara yang lain dapat melihatnya sebagai ancaman terhadap identitas, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Oleh karena itu, penting untuk melihat dampak migrasi secara obyektif dan berdasarkan fakta, serta mempertimbangkan solusi yang tepat untuk mengurangi dampak negatifnya dan memanfaatkan dampak positifnya. Menurut penulis, ada beberapa cara atau saran dalam mengurangi dampak migrasi, yang perrtama membangun infrastruktur di daerah daerah yang mengalami migrasi berlebihan dapat meningkatkan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi, sehingga masyarakat dapat tetap tinggal dan bekerja di daerah mereka, yang kedua ada pembatasan migrasi. Pembatasan migrasi yang ketat dapat membantu mengurangi migrasi berlebihan.
Yang terakhir pemberian insentif, pemberian insentif kepada perusahaan yang membuka lapangan kerja di daerah daerah yang mengalami migrasi berlebihan dapat membantu mengurangi tekanan pada kota kota besar dan meningkatkan kesempatan kerja di daerah yang lebih kecil.
Penulis: Muhammad Ilham Dzikri (Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)