BeritaDaerah

Mahasiswa UM Surabaya Hadirkan FILDESTA, Inovasi Ubah Air Payau Menjadi Air Bersih

2 Mins read

SEJUK.ID – Desa Branta Tinggi, yang sebelumnya dilanda krisis air bersih, kini berseri-seri berkat FILDESTA, sebuah inovasi canggih yang diperkenalkan oleh mahasiswa KKN Kelompok 30 dari Universitas Muhammadiyah Surabaya.

FILDESTA, yang merupakan singkatan dari Filtrasi Destilasi Desa Branta Tinggi, telah membawa sinar harapan kepada warga desa yang telah lama menderita akibat air keruh dan payau.

Terletak di tepi pantai, Desa Branta Tinggi selama ini berjuang untuk mendapatkan akses air bersih yang layak dan aman. Air di desa ini sering kali berwarna keruh dan mengandung kadar garam yang tinggi, menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan kehidupan sehari-hari yang sulit bagi penduduknya.

Penggunaan air payau yang mengandung tinggi garam (NaCl) dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti gangguan pencernaan dan masalah kulit. Namun, FILDESTA membawa perubahan besar dengan mengubah air payau menjadi air bersih yang aman digunakan.

Restalia Nova Ardiansyah, mahasiswi Farmasi dan anggota kelompok KKN, menjelaskan, “Kami menyadari betapa pentingnya air bersih bagi kesehatan dan kualitas hidup di desa ini. Air payau dengan kandungan garam tinggi adalah ancaman serius bagi kesehatan,” ucapnya.

Rismoyo Roy B. Lay, anggota kelompok yang terlibat dalam proyek FILDESTA, menambahkan, “Setelah melakukan penelitian dan berdiskusi dengan warga, kami menyadari bahwa dibutuhkan solusi inovatif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kami merancang FILDESTA untuk meningkatkan kualitas air,” tuturnya.

FILDESTA menggunakan teknik filtrasi dan destilasi untuk membersihkan air keruh dan payau. Teknologi ini tidak hanya menghilangkan kotoran dan zat berbahaya, tetapi juga mengubah air menjadi aman untuk diminum dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Proses ini dilakukan dengan perangkat sederhana yang menggunakan bahan lokal, seperti Ijuk, Pasir Aktif, dan Batu Pyrophyllite yang dirancang khusus oleh mahasiswa KKN Kelompok 30. Hanya dalam satu bulan, tim berhasil merancang prototipe FILDESTA yang mengubah air keruh dan payau menjadi air jernih dan aman.

Air yang dihasilkan FILDESTA memiliki pH 6,5, memenuhi standar keamanan dan kelayakan untuk konsumsi serta aktivitas sehari-hari. Hasil ini disambut baik oleh kepala desa dan warga Branta Tinggi dalam pertemuan di Balai Desa pada tanggal 23 Agustus 2023.

Bapak Imam, Kepala Desa Branta Tinggi, berkomentar, “Inovasi FILDESTA luar biasa. Kami bersyukur kepada mahasiswa KKN yang membawa perubahan positif dalam hidup kami. Air bersih adalah kunci pertama menuju perubahan desa yang lebih baik,” ucapnya.

Inovasi FILDESTA diharapkan akan membawa harapan baru bagi masyarakat Branta Tinggi untuk mengatasi masalah air yang telah berlangsung lama. Dengan langkah kecil seperti FILDESTA, kelompok 30 berharap dapat mendorong perubahan yang lebih besar dalam lingkungan desa mereka. (*)

Reporter Adimas Setiawan. Editor Fathan Faris Saputro.