BeritaDaerah

Mahasiswa FAI UM Surabaya Lakukan Analisis Budaya

1 Mins read

Sejuk.ID Sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Fakultas Agama Islam (FAI), terjun ke lapangan guna melaksanakan kegiatan Analisis Sosial (ansos) budaya tentang kehidupan masyarakat sekitar desa. Pada hari Sabtu, (11/3/2023) tepat nya di Desa Patihan Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.

Tema yang diangkat pada Analisis sosial kali ini adalah “Sosial Kebudayaan” Yang berfokus pada adat istiadat yang masih kental pada daerah tersebut. Dari data yang diperoleh pada analisis sosial kali ini disimpulkan bahwa masyarakat desa Patihan masih rutin mengadakan agenda tahlilan, megengan, dan juga sedekah bumi yang dalam penerapannya dibersamai dan dibungkus dengan agenda ngaji bersama dan juga pengajian.

Namun di balik kesuksesan acara tersebut, terdapat satu hal yang menjadi problematika antar masyarakat di desa tersebut. Terdapat tiga organisasi islam besar yang dianut oleh masyarakat sekitar. Diantaranya yaitu Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan juga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). tentu hal tersebut menjadi problematika antar warga satu dengan yang lain.

Seperti yang umumnya kita ketahui, bahwa setiap organisasi islam tersebut memiliki keyakinan dan juga cita-cita hidup dan tujuan yang tentunya memiliki perbedaan dalam penerapannya masing masing. Akibatnya, tidak semua warga di desa tersebut ikut berpartisipasi dalam agenda tahlilan, megengan dan juga sedekah bumi tersebut.

Hal tersebut seolah-olah membuat hubungan sosial antar warga di desa tersebut seperti ada jarak dan juga pemisah. Beruntungnya, para masyarakat di desa Patihan tersebut sadar bahwa hal tersebut bukanlah suatu penghalang yang membuat hubungan mereka menjadi renggang.

Mereka sadar bahwa setiap perbedaan yang mereka miliki adalah sebuah keistimewaan dan bukanlah masalah yang mampu membuat hubungan antar warga terpecah sehingga tidak saling menegur antara satu dengan yang lain.

Mereka memiliki cara yang bisa dibilang merupakan cara yang sangat ciamik untuk mempersatukan hubungan antar warganya. Masyarakat di desa tersebut secara keseluruhan melaksanakan agenda yang mampu membuat hubungan mereka menjadi harmonis.

Misalnya pada saat mendekati bulan Ramadhan, mereka secara bergotong royong melaksanakan agenda bersih desa yang meliputi bersih jalan, makam umum, rumah ibadah dan juga melakukan pembersihan di saluran air.

Akibatnya dengan terlaksananya agenda tersebut membuat hubungan antara masyarakat yang memiliki perbedaan organisasi antara satu dengan yang lain menjadi lebih akrab dan bersatu membangun desa menjadi lebih maju dan terdepan.

Reporter : Abubakar Sidik

858 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    BeritaDaerah

    MBS At-Tanwir Solokuro Diresmikan, Cetak Kader Ulama Rabbani

    1 Mins read
    BeritaNasional

    IKRA 2025 Sukses Digelar di SB ‘Aisyiyah Kampung Pandan, Malaysia

    1 Mins read
    BeritaDaerah

    Smartfren Sambut Ramadan dengan Workshop Santri Ngonten dan Diskon Kuota hingga 50%

    1 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *