Sejuk.ID – Kurikulum pendidikan adalah serangkaian rencana dan program pembelajaran yang dirancang untuk memberikan arah dan fokus bagi pendidikan di suatu negara atau wilayah. Kurikulum pendidikan mencakup semua aspek pembelajaran, seperti tujuan dan tujuan pendidikan, kurikulum inti, metode pengajaran dan evaluasi, dan pedagogi yang digunakan untuk mengajar siswa.
Tujuan utama dari kurikulum pendidikan adalah untuk mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil di masa depan. Selain itu, kurikulum pendidikan juga bertujuan untuk menciptakan warga negara yang bertanggung jawab, etis, dan berpikiran terbuka, serta untuk mempromosikan kemajuan sosial dan ekonomi.
Kurikulum pendidikan biasanya dirancang oleh pemerintah atau badan pendidikan di suatu negara atau wilayah. Kurikulum dapat berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya, dan bahkan di dalam satu negara terdapat perbedaan antara kurikulum di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat trend menuju kurikulum yang lebih holistik dan berpusat pada siswa, di mana siswa diberikan kesempatan untuk belajar melalui proyek, pengalaman langsung, dan penyelesaian masalah nyata. Kurikulum semacam ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan dunia nyata dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan minat dan bakat mereka secara pribadi.
Kurikulum berperan penting dalam mewujudkan generasi masa depan yang berguna bagi bangsa dan negara yang memiliki sifat tanggung jawab, kreatif, inovatif, dan menjadi seseorang yang ahli. Kurikulum adalah jantungnya sebuah sekolah dan sekolah itu adalah jantungnya masyarakat juga masyarakat itu adalah sebagai jantungnya negara atau bangsa. Sehingga, bangsa akan maju apabila memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu tinggi. Namun demikian perkembangan kurikulum sering menemukan banyak masalah yang memerlukan pertimbangan dan solusinya.
Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi problem-problem kurikulum dan pembelajaran pendidikan karakter. Penelitian menggunakan metode kajian pustaka. Dari hasil kajian diperoleh temuan sejumlah problem kurikulum dan pembelajaran pendidikan karakter, yaitu perumusan kurikulum pendidikan karakter masih di bawah kepentingan politik kelompok. Kurikulum pendidikan karakter juga tumpang tindih dengan kurikulum pendidikan kewarganegaraan, pendidikan Pancasila, dan pendidikan agama.
Kurikulum dapat berbeda-beda tergantung pada negara, lembaga pendidikan, dan tingkat pendidikan yang dijalani. Pemerintah biasanya memiliki peran dalam menentukan kurikulum nasional yang akan diterapkan di sekolah-sekolah di negara tersebut. Namun, beberapa lembaga pendidikan juga memiliki fleksibilitas untuk mengembangkan kurikulum mereka sendiri, terutama pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Secara umum, kurikulum mencakup beberapa komponen utama. Diantaranya dari tujuan pendidikan yaitu pertama, menentukan apa yang ingin dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran. Mata pelajaran atau bidang studi, yang merupakan subjek atau area pengetahuan yang diajarkan, seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, seni, olahraga, dan lain-lain.
Kedua, rencana pembelajaran merupakan rincian tentang apa yang akan diajarkan dan bagaimana itu akan diajarkan dalam setiap mata pelajaran atau bidang studi. Ini mencakup tujuan spesifik, materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian.
Ketiga, metode pengajaran merupakan pendekatan atau strategi yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Metode ini dapat meliputi ceramah, diskusi, praktik, proyek, penelitian, dan lain-lain
Keempat, penilaian merupakan cara untuk mengukur pemahaman dan pencapaian siswa terhadap materi pembelajaran. Ini dapat dilakukan melalui ujian, tugas, proyek, presentasi, dan lain-lain. Selain itu, kurikulum juga dapat mencakup komponen seperti kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan karakter, orientasi karir, dan pendidikan khusus. Penting untuk dicatat bahwa kurikulum terus berkembang dan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan saat ini.
Perubahan dalam teknologi, tren sosial, dan tantangan global dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum untuk memastikan bahwa siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan mereka.
Pendidikan adalah proses pengembangan potensi dan pembelajaran yang dialami oleh individu dalam rangka memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan sikap yang diperlukan untuk hidup yang produktif dan bermakna. Pendidikan dapat terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi dan pendidikan seumur hidup pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan individu dan masyarakat.
Melalui pendidikan, seseorang dapat mengembangkan potensinya secara maksimal, dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi, serta mampu untuk mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang positif.
Pendidikan juga dapat membantu dalam mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat, serta membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh akses ke peluang yang lebih luas dan meningkatkan mobilitas sosial. Sistem pendidikan dapat berbeda-beda di setiap negara, namun umumnya melibatkan kurikulum yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran, guru atau pengajar yang memfasilitasi proses pembelajaran, serta lembaga pendidikan seperti sekolah atau perguruan tinggi.
Bagi peserta didik, fungsi kurikulum adalah sebagai sarana untuk mengukur kemampuan diri dan konsumsi pendidikan. Hal ini berkaitan juga dengan pengejaran target target yang membuat peserta didik dapat mudah memahami berbagai materi ataupun melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya dengan mudah. Khususnya dari kurikulum pendidikan merupakan pokok-pokok materi atau kompetensi yang diharapkan diajarkan kepada peserta didik selama proses belajar-mengajar. bisa mencakup berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dianggap penting untuk dikembangkan dalam pendidikan. Khususnya kurikulum pendidikan berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada kebijakan pendidikan dan tujuan nasional yang ingin dicapai atau di target.
Penulis: Miftahul Jannah (Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)