BeritaDaerah

Kondisi Mata Air yang Kritis, Pelestari Kawasan Wilis Adakan Aksi Tanam Pohon di Kabupaten Nganjuk

2 Mins read

Sejuk.ID – Pelestari Kawasan Wilis menyelenggarakan kegiatan aksi tanam pohon bersama pada area sumber mata air yang terletak di daerah Salam Judeg, Desa Blongko Kecamatan Ngetos tepatnya di sumber mata air Gumitir. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Ahad, (13/11/2022) yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul12.00 WIB.

Aksi tanam ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu ekspedisi mata air Nganjuk dan berhasil meletakkan 320 mata air di Kabupaten Nganjuk dan 51 mata air diantaranya berada di Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Serta kegiatan aksi tanam pohon ini juga sudah berlangsung selama 3 tahun terkahir. Pelestari Kawasan Wilis ini juga berkonstribusi untuk melakukan aksi konservasi di berbagai wilayah kawanan hutan penyangga.

Dari data kajian Pelestari Kawasan Wilis menunjukkan, sebagian besar mata air berada di kawasan hutan kritis sehingga mendesak untuk dilakukan upaya pemulihan secara zonasi spasial yang terdiri atas: titik lokasi mata air berada, daerah sekitar mata air, dan Daerah Tangkapan Air (DTA) mata air (springshed).

Setiap zona perlindungan memiliki karakteristik dan tujuan perlindungan yang spesifik, sehingga pemetaan yang telah di lakukan ini, menjadi dasar penentuan strategi konservasi dan tindak lanjut Aksi kali ini.

Kegiatan Aksi Tanam 13 November 2022 ini di fokuskan pada daerah tangkapan air, di dekat sumber mata air Gumitir yang masuk dalam wilayah Desa Blongko, Kecamatan Ngetos dan berada di ketinggian 1.100 mdpl (meter di atas permukaan laut).

Kegiatan ini di ikuti oleh Pelestari Kawasan Wilis dan berkolaborasi bersama sejumlah komunitas yakni, MPA (Mahasiswa Pecinta Alam) Duta Wilis, Kopi Alas u 40, FPBI Nganjuk, serta didukung oleh BPBD Nganjuk, Dishut Jatim CDK Wilayah Nganjuk, Perum Jasa Tirta I.

Ketua Umum Pelestari Kawasan Wilis, Tofan Ardi mengatakan “Kondisi mata Air yang kritis di Kabupaten Nganjuk ini di picu oleh penurunan kualitas lingkungan serta deforestasi akibat alih fungsi hutan. Padahal, titik lokasi mata air ini harus mendapatkan perlindungan khusus dalam spektrum zona yang lebih luas, tidak hanya daerah sekitar titik mata air saja, tetapi juga wilayah sekitar mata air,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Kalaksa BPBD Nganjuk mengapresiasi kegiatan ini “Sebagai upaya mitigasi bencana, dan diharapkan tumbuh kesadaran kolektif di kalangan masyarakat tentang upaya melestarikan alam. sehingga semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap kelestarian alam, terutama Gunung Wilis yang semakin lestari,” ujarnya.

Terakhir Tofan Ardi menyampaikan pesannya kepada seluruh warga Kabupaten Nganjuk tentang pentingnya menjaga kelestarian alam sekitar. “Alam tidak pernah bercerita tentang dirinya, namun kita lah yang harus mampu menyikapinya, sebab ancaman bencana sudah di depan mata, jika hujan terjadi banjir dan ketika kemarau di Nganjuk terjadi krisis kekurangan air. Maka, Aksi Konservasi adalah sebuah keniscayaan, mari tanam pohon, sebab Wilis Butuh Banyak Pohon bukan Banyak Omong,” tuturnya.

“Semoga kedepannya ada kesadaran bagi masyarakat Nganjuk untuk peduli terhadap kelestarian alam dan lingkungannya terutama kawasan gunung Wilis,” pungkas Ketua Umum Pelestari Kawasan Wilis Kabupaten Nganjuk ini. (Septi Sartika)