ArtikelOpini

Keutamaan dan Keagungan Bulan Suci Ramadhan 

3 Mins read

(Sumber Gambar: Redaksi Sejuk.ID)

Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan. Bulan ini memiliki beberapa keutamaan atau manfaat seperti berikut ini: Ramadhan Bulan Diturunkannya Al-qur’an, Ramadhan merupakan Syahrul Quran (bulan Al-Quran). Diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan. Allah Swt berfirman yang artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”(QS. Al-Baqarah: 185).

Keberkahan dan kemuliaan di dalam bulan Ramadhan adalah bahwa pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaitan-syaitan diikat. Dengan demikian, Allah Ta’ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal Shalih yang mereka perbuat pada bulan yang suci ini. Mengingat berbagai keutamaan Ramadhan tersebut di atas. Maka sangat disayangkan bila Ramadhan datang dan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meraihnya. Minimal dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih.

Semoga Ramadhan tahun ini akan lebih baik dalam hal amalan ibadah daripada tahun sebelumnya. Umat Islam selayaknya memahami keutamaan atau fadhilah dari setiap ibadah yang Allah SWT perintahkan. Menurut para ulama pemahaman terhadap keutamaan dalam melaksanakan setiap amal shaleh akan menjadi penyemengat sekaligus akan mendorong kepada peningkatan ketaqwaan seseorang. Betapa banyak berkah dan kebaikan yang terdapat dalam bulan yang suci ini. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shaleh

Ibadah di Bulan Suci Ramadhan

Pertama, Puasa Ramadhan Sebagai Sarana Mencapai Takwa

Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari antara amal amal ibadah lainnya. Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Rasulullah, sabdanya; “Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kasturi.” (Hadits Muttafaq alaih). Maka untuk memperoleh keistimewaan dan ampunan dengan puasa Ramadhan, harus memenuhi dua syarat berikut: a. Mengimani dengan benar akan kewajiban ini. b. Mengharap pahala karenanya di sisi Allah ta’ala.

Kedua, Bulan Ramadhan Sebagai Bulan Keberkahan

Pada bulan Ramadhan diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang haq dan yang bathil. Pada bulan ini disunnahkan shalat tarawih. Yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi dan para sahabat dan khulafa’ur rasyidin. Sabda Nabi: “Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(Hadits Muttafaqun alaih).

Ketiga, Malam Lailatul Qadar

Pada bulan ini, terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada malammalam lainnya. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, doa dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan.

Peristiwa Besar yang Terjadi di Bulan Ramadhan

Pertama, Perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang batil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum musyrikin.

Kedua, Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah Al Mukarramah, dan Allah memenangkan Rasul-Nya. Sehingga masuklah manusia ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong dan Rasulullah mengahancurkan syirik dan paganisme yang terdapat di kota Makkah, dan Makkah pun menjadi negeri Islam.

Ketiga, Pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu pintu neraka ditutup dan para setan diikat. Karena itu, seyogyanya seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksa-Nya. Memanfaatkan kesempatan pada malam-malam itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan; shalat, membaca Al Qur’anul karim, dzikir, doa, istighfar dan taubat yang sebenarbenarnya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati dan mengabulkan doa kita. Yang lebih penting lagi Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, doa dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi: “Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(Hadits Muttafaqun alaih).

Memaksimalkan Bulan Ramadhan

Selain itu, seyogyanya waktu-waktu pada bulan Ramadhan dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti: shalat, sedekah, membaca Al Qur’an, zikir, doa dan istighfar. Ramadhan adalah kesempatan untuk menanam bagi para hamba Allah, untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan. Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa, seperti: berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram, minum dan makan yang haram. Agar puasanya menjadi bersih dan diterima dan orang yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari api neraka. Tentang keutamaan Ramadhan, Nabi bersabda: “Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat jum’at lainnya dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan.”(HR. Muslim).

Jadi hal-hal yang fardhu ini dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, dengan syarat dosa dosa besar ditinggalkan. Dosa-dosa besar yaitu: perbuatan yang diancam dengan hukuman di dunia dan siksaan di akhirat. Misalnya: zina, mencuri, minum arak, mencaci kedua orang tua, memutuskan hubungan kekeluargaan, transaksi dengan riba, mengambil risywah (uang suap). Bersaksi palsu, memutuskan perkara dengan selain hukum Allah. Seandainya tidak terdapat dalam bulan Ramadhan keutamaan keutamaan selain keberadaannya sebagai salah satu fardhu dalam Islam, dan waktu diturunkannya Al Qur’anul Karim, serta adanya Lailatul Qadar. Merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan di dalamnya, niscaya itu sudah cukup. Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya.

34 posts

About author
Penulis adalah Alumnus Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang.
Articles
Related posts
OpiniPolitik

Waspada “Kelompok Agamis” : Menggembosi Aksi Mengawal Demokrasi

4 Mins read
Artikel

Menyikapi Tanda-Tanda Kiamat dengan Kesadaran dan Perubahan

2 Mins read
Opini

Literasi di Era Scrolling: Menemukan Makna di Tengah Informasi

4 Mins read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *