SEJUK.ID – Diskusi buku karya penulis hasil Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) Tahun 2024 digelar secara virtual pada Kamis (19/12/2024). Acara ini merupakan sinergi berkelanjutan antara Perpusnas Press, Disperpusip Jatim, dan Iqro Semesta.
“Alhamdulillah, pagi hari ini kita patut bersyukur. Berkat kolaborasi bersama, kita bisa bertemu untuk berdiskusi demi kemajuan literasi di Jawa Timur. Rangkaian kegiatan ILPN ini cukup panjang, dimulai sejak Juni lalu. Kita telah membangun ekosistem literasi yang baik. Kami berharap program ini dapat terus berjalan. Buku yang dihasilkan luar biasa; indah karena disusun oleh para penulis berbakat dan dilengkapi dengan ilustrasi dari para ilustrator hebat. Tak lupa, antusiasme peserta juga sangat tinggi, dengan 340 naskah terkumpul. Dari jumlah tersebut, 15 karya terpilih merupakan hasil kerja keras yang luar biasa,” ungkap Tiat S. Suwardi, Kepala Dinas Perpusip Jatim, saat membuka acara.
Edi Wiyono dari Perpusnas Press juga memberikan pengantar dan membuka diskusi. “Kegiatan ini harus berkelanjutan. Diskusi kali ini merupakan langkah pasca-inkubasi dan tidak berhenti setelah para pemenang diumumkan. Penulis perlu kita dorong agar karya mereka dapat diluncurkan secara resmi bersama lokus lainnya di Indonesia. Harapannya, kegiatan ini dapat direplikasi oleh dinas-dinas lain. Animo masyarakat di Jawa Timur sangat besar, terbukti dengan terkumpulnya lebih dari 350 naskah,” ujarnya.
Bambang Prakoso, Ketua GPMB Jatim, turut menyampaikan apresiasi. “Jawa Timur saya yakin bisa menjadi pelopor ekosistem literasi dan produktif melahirkan karya-karya buku. Kami sangat senang melihat antusiasme teman-teman dalam berpartisipasi,” tambahnya.
Yusron Aminulloh, salah satu narasumber, menekankan pentingnya keindahan alur dalam sebuah buku. “Penulis harus memahami irama. Sebuah buku akan menarik dibaca jika alurnya indah. Pembaca akan terhanyut seperti mendengar lagu yang merdu. Buku apa pun harus enak dibaca,” katanya.
Teguh W. Utomo, seorang wartawan senior, juga memberikan pandangannya. “Lokal konten di Jawa Timur sangat sayang jika tidak ditulis. Mari kita eksekusi ide-ide tersebut menjadi tulisan berupa buku mandiri,” ujarnya.
Aditya Akbar, seorang penulis yang bukunya telah terbit di luar negeri, memberikan gambaran tentang pentingnya menyusun outline. “Menyusun outline adalah cara yang luar biasa untuk menyelesaikan naskah sesuai target. Dengan outline yang baik, proses penulisan akan menjadi lebih mudah. Saya optimis setiap tulisan teman-teman dapat dikembangkan menjadi tema besar untuk buku mandiri. Silakan dilanjutkan,” tegasnya. (*)