SEJUK.ID – Puluhan wartawan, dosen, birokrat, penulis, guru, dan budayawan Kabupaten Jombang berkumpul di Rumah Peradaban MEP (Menebar Energi Positif), Jombang Citra Raya pada hari Kamis (25/4/2024). Mereka menyelenggarakan dialog yang bertujuan untuk meneliti dan merawat DNA Kabupaten Jombang.
Kegiatan yang digagas oleh MEP Training Center dan Iqro Semesta ini bertujuan untuk merawat warisan budaya dan moral yang dianggap sebagai DNA Kabupaten Jombang. Diskusi ini diharapkan dapat membuka wawasan serta menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai yang beradab dalam masyarakat.
Gus Didin Ahmad, Ketua Baznas Jombang, memberikan pemantik dalam diskusi tersebut. Beliau menekankan pentingnya merawat DNA Jombang dengan menjaga generasi muda dari pengaruh pergaulan yang tidak sehat, fenomena LGBT, dan perilaku kenakalan remaja.
“DNA Jombang harus kita rawat. Wujudnya dengan menjaga generasi mudanya dari pergaulan tidak sehat, LGBT, dan kenakalan remaja,” ungkapnya. Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa Jombang, sebagai kota santri, membutuhkan lebih dari sekadar kemampuan mengaji. Kota ini harus menjadi contoh akhlakul karimah dan beradab.
“Jombang jika dipandang sebagai kota santri, berarti membutuhkan akhlakul karimah. Bukan sekadar anak-anak bisa ngaji, bukan sekadar warganya guyup tetapi juga Jombang yang beradab,” tambahnya.
Yusron Aminulloh, pendiri Rumah Peradaban Jombang, menyatakan kegembiraannya atas keseruan diskusi tersebut. Beliau berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi awal dari banyak inisiatif serupa di masa depan, yang akan berkontribusi pada pembangunan Jombang yang lebih baik.
“Alhamdulillah diskusi hari ini seru. Sedang merintis membangun atmosfir diskusi membangun Jombang. Semoga kelak banyak komunitas lain menyelenggarakan hal yang sama,” ujarnya. (*)
Reporter M Bakhrus Salam. Editor Fathan Faris Saputro.