Opini

Problematika Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia yang Sering Berubah

3 Mins read

Sejuk.IDPendidikan di Indonesia memiliki berbagai perubahan yang sangat cepat. Terutama dalam hal kurikulum pendidikan yang saat ini sering berubah-ubah. Apalagi jika kurikulum yang telah dirancang tidak dapat diimplementasikan dengan baik. Namun jika dilihat dari pengertian kurikulum sendiri, secara terminology, istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan yaitu sejumlah pengetahuan atau kemampuan yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai tingkatan tertentu secara formal dan dapat dipertanggung jawabkan.

Kurikulum adalah segala sesuatu yang perlu ditempuh dan harus diselesaikan oleh siswa dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan, mengembangkan potensi siswa agar mampu ikut andil dalam masyarakat dan berguna bagi masyarakat, sekaligus berguna untuk masa depannya kelak. Namun permasalahan kurikulum pendidikan di Indonesia masih sering berubah-ubah.

Seberapa perlu adanya perubahan kurikulum? Tergantung kesiapan para pendidikmya. Sebab guru adalah pihak yang berada di garis teredepan untuk melaksankan amanat kutikulum tersebut. Guru adalah pemeran utamanya. Sebaik-baiknya struktur daan konsep sebelum kurikulum, jika pemeran utamanya tidak siap, maka tetap saja akan menjadi sebuah Kesia-siaan. Kualitas pendidikan akan sulit terdongkrak tanpa didukung guru-guru yang berkualitas.

Dengan seringnya perubahan pada kurikulum pendidikan akibat banyaknya perubahan dalam komponen materi dan perubahan strategi pengajaran. Meskipun ada yang mengatakan bahwa dengan perubahan kurikulum dari waktu ke waktu untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan yang diharapkan, namun dalam proses tersebut terdapat kendala yang dihadapinya.

Permasalahan kurikulum pendidikan di Indonesia yang sering berubah-ubah sebenarnya seperti yang diatas, yaitu memiliki tujuan untuk mencapai rencana kegiatan pendidikan yang ingin dijalankan, begitu pula dengan komponen materi yang disediakan sangatlah kompleks, dan perlunya penyesuaian strategi pembelajaran yang tepat supaya mudah dipahami oleh siswa, serta perlunya evaluasi disetiap kurikulum yang telah dilakukan.

Kurikulum di Indonesia yang komponen materinya sangat kompleks berdampak pada guru dan juga siswanya. Pasalnya siswa harus berusaha untuk memahami materi yang ada dan guru juga harus mengejar target materi yang diajarkan. Siswa yang sebenarnya belum paham akan materi yang disampaikan, namun guru akan tetap melanjutkan materi untuk mencapai target tersebut. Sehingga banyak siswa yang hanya sepintas mempelajari satu materi tanpa mampu mengembangkan soft skill yang dimilikinya, karena harus lanjut ke materi selanjutnya tanpa harus diulang.

Guru juga tidak bisa maksimal dalam memberikan materi. Ditambah dengan kondisi kurikulum pendidikan yang sering berubah menyebabkan perlunya penyesuaian terhadap pengajaran kepada siswanya dan siswa dituntut untuk menyesuaikan pengetahuan yang diterimnya. Namun guru juga dituntut untuk mempelajari secara mandiri lewat platform merdeka mengajar yang telah disediakan pemerintah.

Namun hal itu tidak mudah. Sebab sangat mungkin ada daerah yang kurang peduli untuk menggerakan dan memfasilitasi para tenaga pendidiknya untuk belajar. Komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan di daerahnya sangat dibutuhhkan disini. Selama ini kondisi yang kita lihat, ada banyak daerah yang tidak serius meningkatkan kualitas pendidikan daerahnya. Harus diakui, ini menjaadi salah satu efek buruk otonomi daerah.

Pemerintah harus menyadari hal ini. Sebab tidak mudah mengubah pola pikir guru serta mengharapkan mereka dapat keluar dari zona nyamannya, dari yang sebelumnya tidak pernah melaksanakn penugasan proyek menjadi sebuah keharusan. Kita sudah melihatpada pelaksanaan kurikulum-kurikulum sebelumnya, cara mengajar kebanyakan guru, apapun kurikulumnya, tidak banyak berubah.

Rendahnya budaya literasi kita mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Saat ini, membaca belumlah menjadi tradisi bagi banyak orang di negeri ini, tak terkecuali para guru. Maka sesungguhnya, sebelum mengubah kurikulum, Pemerintah seharusnya terlebih dulu mengatasi masalah pelik ini. Sebab satu hal yang perlu kita sadari, kemampuan seseorang mengubah mindset-nya tak terlepas dari tingkat literasi seseorang.

Dengan seringnya perubahan kurikulum sehingga perlu penyesuaian strategi pelaksanaan pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan serta pengaturan kegiatan sekolah, namun harus tetap disesuaikan dengan kurikulum yang sedang digunakan. Guru harus mampu membuat strategi yang sesuai dengan kurikulum yang sedang dijalankan.

Strategi yang tepat dalam pelaksanaan kurikulum dapat memberikan hasil yang sesuai harapan, namun jika strateginya tidak tepat maka harapan dalam kurikulum tersebut tidak mendapat hasil yang tepat.

Dan peranan penting yang perlu ada di kurikulum adalah evaluasi.  Evaluasi yaitu suatu kegiataan terencana untuk mengukur, menilai, dan keberhasilan suatu program. Kegiatan ini dijadikan bahan penilaian untuk kurikulum yang telah dilakukan apakah perlu dilanjutkan atau diganti kurikulum baru.

Dari hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan system pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan.

Dengan demikian bahwa permasalahan kurikulum pendidikan di Indonesia yang berubah-ubah menyebabkan banyaknya materi yang kompleks tidak mampu diserap baik oleh siswa dan guru diharuskan untuk mencapai target materi, hal ini membuat siswa tidak mampu mengembangkan soft skillnya. Kurikulum yang berubah juga mengharuskan guru membuat strategi yang tepat dalam pelaksanaan, serta kegiatan evaluasi harus tetap dilakukan untuk mendapatkan kurikulum yang sesuai dengan harapan.

Penulis: Alifiyatus Sholihah (Mahasiswi Program Studi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Malang)

858 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    Opini

    Korupsi di Pertamina Menegaskan Fakta Jalan Menuju Kehancuran Sebuah Negara

    2 Mins read
    Opini

    Membaca Demokrasi dan Efisiensi

    3 Mins read
    Opini

    Kata-kata sebagai Medium Perjumpaan Dua Ruh

    3 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *