Sejuk.ID – “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan aku guncangkan dunia.”
Pasti kita sudah tidak asing lagi potongan kutipan pidato Bung Karno yang sangat familier tersebut, dalam narasinya membuktikan bahwasanya pemuda memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan dunia maupun berbangsa, dan ini juga di buktikan juga dengan konsep pemuda ‘’agent of change” yang secara garis besar pemuda adalah agen perubahan, jika pemudanya atau remajanya berkualitas, maka bangsa juga akan menjadi negara yang berkualitas sebaliknya.
Hal ini juga sependapat dengan Syaidah Ali yang mengatakan bahwa, ‘’pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan. Dari konsep-konsep tersebut kita dapat mengartikan bahwa pemuda memiliki kemampuan dalam menentukan masa depan. Kembali kita merefleksikannya makna dari narasi pidato Bung Karno tersebut, maka sejatinya kita patut merasa malu melihat pemuda pada zaman sekarang mungkin pada jumlah yang besar saja itu tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa kita ini menjadi bangsa “baldatun tayyibatun” yaitu negara yang baik atau negara yang maju dan diakui oleh berbagai kancah dunia hal.
karena nyatanya banyak sekali problematika dari para pemuda yang ternyata masih terumbang ambing oleh zaman, jika kita lihat pada zaman sekarang krisisnya akhlak lebih lebih banyak sekali yang tidak memiliki atitude apalagi jiwa nasionalisme. Dalam narasi kutipan pidatonya, Bung Karno hanya mengatakan 10 pemuda maksudnya adalah pemuda atau pemudi yang unggul yang memiliki kualitas kuantitas dan visi untuk memajukan negara kebangsaan.
Pada umumnya, masa muda itu masa di mana salah satu fase kehidupan. Akan tetapi, usia muda bukan berarti soal dewasanya seorang pemuda, karena umur hanyalah angka bukan tolak ukur seseorang itu dewasa. Masa muda juga dapat bermakna sebuah fase antara masa kanak kanak sampai jenjang ke usia dewasa. Kepemudaan seseorang itu memiliki banyak sekali berbagai hal yang berkaitan dengan potensi setiap diri masing-masing yang ada pada seseorang, juga memiliki tanggung jawab yang besar, memiliki hak sebagai warga negara, punya karakter yang berbeda, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita cita seorang pemuda.
Dari sini kita tahu bahwa pemuda memiliki andil besar dalam sejarah kebangkitan bangsa, maka perlunya pemuda zaman sekarang belajar sejarah agar tahu pemuda zaman dahulu sangat besar pengorbanan untuk negaranya memiliki ketekatan yang kuat dan kokoh demi bangsanya, bukan pemuda yang sekarang yang sangat minim nilai kesemangatan dalam belajar, padahal pada era sekarang ini sangat di mudahkan dalam belajar melalui berbagai media, perlu kita ketahui juga bahwasanya adanya gadjet yang dapat mengakses berbagai macam fitur dari segi positif maupun negatif kalau dilihat dari pengaruh lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat pemuda mengalami pergeseran baik budaya sekitar, etika dan norma yang ada, padahal di indonesia dengan dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial juga pasti akan berpengaruh di kebangsaan.
Tetapi, mengapa pemuda dengan jumlah yang banyak dan beraneka ragam potensi di era sekarang ini mereka tidak dapat memanfaatkan dan juga tidak mngembangkan potensi yang dimilikinya pasti banyak di lingkungan kita yang seperti itu di kalangan kita mereka lebih terpengaruh di lingkungan yang buruk karena dengan alasan gengsi harga diri, martabat, pamor, prestise, dan statusnya di kalangan remaja lingkungan yang buruk. Hal ini juga penyebab faktor dari pengaruh media sosial yang setiap manusia memiliki status sosial di medianya masing-masing.
Apa sih sebenarnya peran pemuda di kebangsaan ini? ada yang mengatakan peran pemuda itu sebagai agent of change atau agen perubahan yang artinya bahwa sosok pemuda itu sebenarnya memiliki peranan untuk menjadi titik atau patokan dari kemajuan bangsa itu sendiri, seorang pemuda juga harus berperan penting dalam menciptakan sejarah dalam agama dan bangsa, soal agama sebagai pemuda generasi yang Islami harus paham betul apa yang menjadi tanggung jawab seorang pemuda di mata Allah.
Dan tentunya, tanggung jawab di mana pun berada, dalam Al-Qur’an yang di maksud pemuda itu mereka yang berprestasi, dan memiliki kepercayaan dan ketegaran, serta memiliki visi kedepanya terutama dakwah Islam untuk menebarkan kebaikan dan bisa jadi teladan bagi umat manusia dan juga bisa menjadi kemanfaatan bagi sesama manusia, itulah pemuda yang dinamakan agen perubahan.
Mengenai pemuda pasti adanya problematika dari mulai menurunnya jiwa idealisme, nasionalisme, tidak memiliki orientasi kedepanya, kurang pastinya yang di alami oleh mereka generasi muda terhadap masa depanya mungkin beberapa ada pemuda yang mentok mereka lebih memprioritaskan bekerja untuk dirinya sendiri, di sisi lain masih mending ada beberapa pemuda yang bekerja untuk dirinya sendiri dan masih memikirkan orang lain, contohnya kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.
Dari semua problematika sebagai seorang pemuda, solusi yang terbaik ialah kembali lagi kepada landasan agama dan syariat Islam. Para pemuda di hari ini adalah pemimpin di hari besok. Mereka adalah tumpuan harapan masa depan umat. Apabila mereka seorang pemuda mendapat didikan secara syariat Islam, serta diarahkan kepada hal hal yang baik dan mendatangkan kemaslahatan, dengan dasar agama dan akhlak yang terpuji, maka Inysa Allah kelak menjadi pemimpin yang shalih dan pemimpin bijaksana.
Penulis : Syaifuddin Eko Fathur Rohman (Mahasiswa Program Studi Hukum syariah Islam Universitas Muhammadiyah Malang)