SEJUK.ID – Salat Idulfitri dilaksanakan dengan penuh khidmat di Masjid Darussalam, Sukoanyar, pada Senin (31/3/2025). Acara ini dihadiri oleh warga Desa Sukoanyar, termasuk Camat Turi yang juga berdomisili di Dusun Kruwul, Desa Sukoanyar.
Romo Kiai M. Khoiri dari Turi, yang bertugas sebagai khatib, memulai khutbahnya dengan menguraikan makna hari raya sebagaimana tercantum dalam QS. Thaha ayat 59, yang menjelaskan bahwa Allah SWT menamakan hari Id sebagai hari berhias. Namun, hari tersebut bukan dihiasi dengan pakaian dan penampilan baru, melainkan dengan baju ketaatan dan penampilan yang baik.
Romo Khoiri menjelaskan lebih lanjut bahwa hakikat perayaan hari raya adalah milik orang yang bertakwa dan orang yang dosanya terampuni. Seperti ungkapan klasik yang menyebutkan, “Hari raya bukan milik orang yang mengenakan pakaian baru, tetapi milik orang yang bertambah ketakwaannya.” Dalam Hasyiah Bajuri juga disebutkan, “Hari raya bukan milik orang yang mengandalkan penampilan luar dengan pakaian dan kendaraan baru, melainkan milik orang yang dosanya terampuni,” paparnya.
Sebagai kesimpulan, Romo Khoiri menyampaikan bahwa makna sejati hari raya adalah hari yang penuh dengan pengampunan dan ketaatan kepada Allah. Oleh karena itu, jika seorang mukmin memanfaatkannya dengan ketaatan, seperti berdzikir, berbudi pekerti, dan memiliki akhlak karimah, maka setiap hari bagi mereka adalah hari raya. Dua hal yang paling banyak membawa seseorang menuju surga adalah takwa dan akhlak yang baik.
Semoga kita semua bisa memaknai hari raya Idulfitri secara lahir dan batin. (*)
Reporter Isro’im Maghfiroh. Editor Fathan Faris Saputro.