Sejuk.ID – “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS al Insyirah [94]: 5-6).
Kehidupan ini tidak akan pernah lepas dari beragam masalah, kesulitan dan tantangan yang berbeda-beda. Setiap orang pasti pernah mengalami masalah dan kesulitan. Jika kita memperhatikan keadaan di sekitar, kita bisa menyadari betapa banyaknya orang yang sedang mendapatkan masalah, cobaan, ujian dan berbagai masalah lainnya, karena itu kita harus selalu mempersiapkan diri. Karena, pada saat yang tepat keimanan kita pasti akan diuji oleh Allah dengan berbagai cobaan berat yang menuntut pengorbanan harta, benda bahkan nyawa.
Sebagai orang beriman Allah akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai kesulitan untuk menguji ketabahan dan kesabarannya dalam menghadapi ujian tersebut antara lain berupa; tindakan buruk seperti tekanan, kezaliman, hinaan, ejekan, kekerasan dan ujian berkaitan dengan harta dan kesewenang-wenangan orang terhadap kita.
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu dan juga kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah gangguan yang banyak yang menyakitkan hati, jika kamu bersabar dan bertakwa maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan” (Q.S Ali Imran [3]: 186).
Selain itu, setiap orang akan mendapatkan jatah cobaan dan ujian dengan berbagai cara baik berupa ketakutan, kegelisahan, kekurangan harta dan jiwa serta cobaan lainnya seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an pada ayat berikut :
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan kelaparan kekurangan harta jiwa dan buah-buahan dan berikanlah hal berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (Q.S. al-Baqarah [2]: 155).
Jika diperhatikan keadaan di sekitar, betapa banyak orang yang terbaring sakit bertahun-tahun dengan mengeluarkan uang yang tidak sedikit bahkan hingga menjual harta bendanya dan berhutang dengan jumlah yang banyak untuk mendapatkan kesembuhan dan dengan kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini, betapa banyaknya orang yang menderita mendapatkan musibah, ujian, cobaan dan kesempitan hidup lainnya. Sehingga, setiap saat harus menanggung ujian hidup yang sedang dialaminya, diantaranya ada yang terkena PHK, hutang yang belum terbayar, kesulitan biaya sekolah anak-anak, menganggur dan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, masalah dalam keluarga, masalah pergaulan antar teman, dengan tetangga, dengan teman-teman kerja, kesulitan dalam memperjuangkan sesuatu atau betapa banyaknya orang yang harus kehilangan orang-orang yang sangat mereka sayangi dan masih banyak lagi bentuk masalah dan kesulitan, yang mungkin dihadapi oleh setiap insan yang tak mampu untuk dipecahkan dan diselesaikan oleh diri sendiri tanpa adanya pertolongan Allah.
Dengan memperhatikan keadaan di sekitar, akhirnya kita semua menyadari betapa banyak penderitaan yang telah terjadi, karena bukan salah satu orang saja yang mendapatkan cobaan dan ujian, mungkin cobaan yang sedang mereka alami ini tidak seberapa dengan beratnya, jika dibandingkan jumlahnya sedang dialami oleh orang lain dan tidak seberapa beratnya jika dibandingkan dengan apa yang telah dialami oleh para Nabi dan sahabatnya, contohnya yang dialami oleh Nabi Ayyub ‘alaihis-salam, Nabi Yusuf ‘alaihis-salam, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, serta yang dialami oleh para sahabat dan orang-orang saleh lainnya. Dan cobaan yang dialami oleh para Nabi sangatlah berat, jika kita sebagai manusia biasa tak akan sanggup membayangkan bagaimana sulitnya cobaan dan ujian hidup yang dialami oleh para Nabi pada zaman Rasulullah SAW.
Jika kehidupan ini diibaratkan sebuah sekolah kehidupan, maka bila kita ingin naik kelas atau ingin naik ke tingkatan yang lebih tinggi berupa surga, maka kita harus rela dalam menjalani berbagai ujian hidup yang datang pada diri kita. Untuk itu, tidak ada salahnya jika kita selalu siap dalam menghadapi ujian berat yang akan diberikan Allah kepada kita. Dalam Al-Qur’an Allah telah memberikan peringatan yaitu :
“Apakah kalian mengira akan masuk surga sedangkan belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” (Q.S al-Baqarah [2] : 214).
Allah maha adil, sehingga setiap orang akan mendapatkan porsi dan menerima giliran untuk mendapatkan cobaan, ujian dan kesulitan. Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti akan menghadapi masalah. Jangan pernah berharap tidak mempunyai masalah dalam hidup ini, ketika menghadapi masalah, ada orang yang mampu menghadapi dan menyelesaikannya, tapi ada juga yang tidak mampu menyelesaikan dan menghadapi masalahnya. Karena, yang menjadi masalah ketika menghadapi masalah adalah sikap dan respons terhadap masalah tersebut, serta kualitas hati dalam menghadapi masalah tersebut. Terkadang dengan masalah yang sama, ada orang yang beruntung, ada pula yang mengalami kerugian, ada yang optimis dan ada pula yang pesimis, dan ada orang yang berhasil tapi tidak sedikit pula yang orang-orang yang gagal dalam menyelesaikan berbagai masalah yang tengah dihadapinya.
Hidup merupakan rangkaian dari satu masalah ke masalah lainnya, sehingga setiap orang pasti akan mengalami sebuah masalah dalam hidupnya, mau tidak mau masalah dan persoalan pasti akan datang silih berganti. Dalam kehidupan di dunia ini, jika satu masalah telah terselesaikan, masalah lain akan datang menghadang. Jika diibaratkan, kehidupan ini seperti sebuah perjalanan, yang kadang ada saatnya untuk naik dan ada saatnya untuk turun, kadang lurus dan mendaki, kadang menghadapi tikungan tajam, tanjakan yang terjal atau melewati jalan yang turun dan curam.
Hidup ini tidak selamanya senang, kadang kala mengalami cobaan dan kesulitan, tidak selamanya sehat kadang mengalami sakit, tidak selamanya sukses kadang mengalami kegagalan. Dalam hidup ini, kadang kebahagiaan datang menghampiri tapi kemudian disusul dengan datangnya kesedihan dan semua itu datang silih berganti dalam kehidupan di dunia ini.
Tidak ada satu pun di muka bumi ini yang Allah ciptakan sia-sia. Semuanya diciptakan dengan maksud tertentu. Allah menciptakan dunia ini sebagai ujian bagi setiap manusia dan kita harus selalu siap dalam menghadapi apapun bentuk ujian yang telah terjadi dalam kehidupan ini. Karena, dengan ujian tersebut Allah menguji ketaqwaan dan keimanan kita dari berbagai peristiwa yang terjadi dan kejadian yang berbeda. Terkadang Allah menguji setiap hamba-Nya dengan kesenangan, tapi kadang-kadang Allah menguji hamba-Nya dengan kesulitan, kegagalan, penderitaan. Kadang-kadang merasa bahagia, tapi kadang-kadang diuji dengan rasa kecewa, termasuk gelisah, sakit hati dan rasa sedih.
Sejatinya hidup ini merupakan sebuah ujian, sehingga segala sesuatu yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan baik secara fisik maupun mental merupakan bagian dari ujian tersebut. Allah memberikan cobaan, ujian dan kesulitan kepada setiap manusia dalam bentuk yang berbeda-beda, dengan berbagai macam kejadian yang sebelumnya tidak pernah kita duga. Dalam setiap situasi dan kondisi akan diuji, apakah sikap dan perilaku kita hanya memperturutkan keinginan diri yang sia-sia saja, ataukah sesuai dengan tuntunan dan ajaran Al-Qur’an, tapi apapun bentuk cobaan ujian dan kesulitan yang dialami, kita harus menghadapinya dengan hati yang lapang atau mampu membangun keyakinan diri agar dapat menghadapi setiap masalah yang datang dalam kehidupan ini.
Allah memberikan sebuah masalah dalam kehidupan ini tidak mungkin hanya sebagai ujian saja, melainkan juga pasti ada hikmah di balik masalah tersebut. Dan Allah ingin meningkatkan kualitas keimanan diri kita dalam menghadapi berbagai macam persoalan dalam kehidupan di dunia ini. Karena, dibalik kesulitan dan keketiran itu pasti terdapat sesuatu yang indah. Setiap kesulitan dalam berbagai urusan pasti ada kemudahan dan kebahagiaan serta kegembiraan. Penulis berharap, mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran kepada siapapun yang saat ini sedang menghadapi ujian yang telah diberikan oleh-Nya. Aamiin.
Penulis : Septi Sartika (Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam PD IPM Kabupaten Nganjuk)