Opini

Hikmah di Balik Kesulitan dan Ujian Kehidupan

4 Mins read

Sejuk.IDSetiap orang tidak pernah luput dari kesulitan hidup, cobaan dan kesulitan yang ditimpakan oleh Allah kepada setiap manusia. Karena itu semua sudah terukur dengan kesanggupan manusia untuk menanggung dan menahannya. Hal ini sesuai dengan Asma Allah, adh-Dhar (Yang Menjadikan Bahaya) dan al-Mani’u (Maha Pencegah atau Yang Mempertahankan) datangnya derita. Yakinlah bahwa dibalik kesulitan pasti terdapat kemudahan. Sehingga, jika setiap insan ingin memperoleh kemudahan, maka harus berani berproses dan berjuang untuk menaklukkan masalah serta kesulitan yang dihadapinya.

Ketika menghadapi masalah dan kesulitan apa pun, setiap manusia mungkin menghadapinya hanya dengan mengandalkan kemampuan dan pikiran saja, akan tetapi jika kita melibatkan Allah, maka setiap urusan kita akan mudah terselesaikan. Karena, hanya Allah lah yang bisa menolong dan menyelesaikan segala masalah dengan sempurna.

Jika kita tidak melibatkan Allah dalam segala permasalahan yang dihadapi, maka akan muncul kegundahan, kekhawatiran, ketakutan dan kesulitan dalam berpikir. Akibatnya, kita selalu merasa dikejar-kejar oleh perasaan dan pikiran yang buruk, karena usaha apa pun yang kita lakukan untuk memperoleh solusi dalam hidup ini, tanpa didampingi oleh Allah tidak akan ada artinya. Untuk itu, kita harus selalu menghadirkan Allah di setiap episode kehidupan yang dijalani. Sehingga, Allah selalu hadir di tengah kelemahan dan ketidakberdayaan setiap insan dalam menghadapi berbagai problem hidup dan kehidupan.

Allah pasti akan menguji setiap insan dengan beragam bentuk ujian, ada yang ringan, ada yang sedang, dan ada pula yang berat. Ketika kita diuji oleh Allah, berupa kesengsaraan, kesusahan atau kesulitan, kita cenderung mengatakan jika kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah. Sedangkan, jika kita sedang mendapatkan kebahagiaan, kesenangan dan rezeki yang berlimpah kita terkadang lupa diri dan melupakan jika semua itu berasal dari Allah. Padahal ini pun juga merupakan bentuk lain dari ujian dan cobaan dari Allah. Karena, setiap derap kehidupan di dunia ini merupakan cobaan dari Allah dalam hidup ini. Kita tidak akan bisa menghindar dari berbagai bentuk ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita lakukan adalah memohon kepada Allah agar cobaan tersebut sanggup untuk kita jalani.

Ketika kita diuji dengan penyakit, sesakit apa pun derita yang kita alami pasti sudah diukur oleh Allah dan ukurannya pun sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan setiap manusia. Untuk menanggung dan menahan rasa sakit tersebut bahkan terasa sakit yang terasa luar biasa pun telah diukur oleh Allah dan Allah tidak mungkin menimpakan sesuatu yang tidak sanggup untuk dipikul oleh setiap hamba-Nya, bila musibah yang dialami berkaitan dengan peristiwa alam yang dahsyat, maka kita harus melihatnya dengan keimanan dan ketakwaan.

Allah sangat pemurah dan tidak mungkin membebani setiap hamba-Nya di luar batas kekuatan dan kemampuan nya. Berat atau ringannya kesulitan yang menimpa setiap insan telah diukur dengan kesanggupannya, untuk memikul kesulitan hidup tersebut. Sebagaimana diungkapkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an berikut ini :

“Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya dan pada sisi kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran dan mereka tidak dianiaya” (Q.S al-Mu’minun [23]: 62).

“Allah tidak memberi seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya dia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya”
(Q.S al-Baqarah [2]: 286).

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh kami tidak memikirkan kewajiban pada diri seseorang melainkan sekadar kesanggupannya mereka itulah penghuni-penghuni surga mereka kekal di dalamnya” (Q.S al A’raf [7]: 42).

Dari berbagai terjemahan ayat di atas dapat diambil pelajaran bahwa, apa pun masalahnya tidak mungkin Allah menzalimi setiap insan dengan memberikan cobaan di luar batas kemampuannya, tetapi kita lah yang terkadang sering menzalimi diri kita sendiri. Untuk itu hadapilah semua cobaan dengan optimis dan tenang. Jika kita menghadapinya dengan tenang maka segala persoalan hidup Insya Allah pasti berakhir, karena sesungguhnya satu kesulitan diapit oleh dua kemudahan. Dan tidak mungkin kita terus mengalami kesengsaraan dan kesulitan secara terus-menerus. Karena itu, setiap badai pasti berlalu, setiap hujan pasti berhenti dan segala sesuatu pasti akan ada akhirnya. “Allah kelak akan memberikan kemudahan setelah kesulitan” (Q.S ath- Thalaq [65]: 7).

Sesungguhnya musibah dan kesulitan yang dialami oleh setiap manusia di muka bumi ini merupakan bentuk dari kecintaan dan kasih sayang Allah, agar setiap manusia menjadi kuat serta tegar. Karena Allah sudah mengetahui batas kemampuan setiap hamba-Nya dalam menghadapi berbagai ujian. Untuk itu, kita harus selalu membangun keyakinan dalam diri kita bahwa Allah sayang kepada kita.

Allah memberikan masalah, cobaan dan ujian hidup agar kita selalu mendekatkan diri kepada Allah dan mengerahkan dan memaksimalkan potensi diri. Sehingga dapat mendorong setiap insan untuk selalu taat kepada Allah, doa-doa menjadi lebih banyak kita panjatkan dan amal-amal saleh, serta kebaikan makin kita tingkatkan. Sehingga, semua ini mampu memberikan kekuatan bagi kita untuk berjuang dan mampu dalam melawan berbagai cobaan kehidupan.

Kebahagiaan dan kesulitan merupakan sunnatullah dan saling berkaitan satu sama lain. Ketika kita menghadapi kekecewaan, kegagalan kesedihan, hadapi dengan cara bertawakal dan penuh kesabaran. Karena, sesulit dan seberat apa pun kesulitan yang kita hadapi hanya mampu diselesaikan, jika kita melibatkan Allah dengan keyakinan. Kita harus percaya bahwa Allah selalu menyertai dan menyiapkan hadiah terindah bagi setiap hamba-Nya yang mampu bersabar dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Hal tersebut bisa kita lakukan dengan terus bertahan menjalani kehidupan dengan rasa sabar, tawakal, optimis dan selalu berpikir positif. Dengan keyakinan ini, kita akan selalu mempunyai motivasi, harapan dan semangat tinggi dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Jika Allah mendatangkan pertolongan, maka apa pun yang sebelumnya tampak sulit, berat dan mustahil bisa terjadi dengan jalan dan cara-cara yang terkadang sulit untuk kita pahami. Untuk itu, penulis berharap tetaplah bersabar dalam menghadapi berbagai rintangan dan cobaan yang ada di kehidupan dunia ini.

Terkadang memang kita harus melewati berbagai tantangan kehidupan yang penuh dengan lika-liku, melewati dari episode satu ke episode lainnya yang mampu menguji keimanan dan ketaqwaan kita, agar nantinya kita bisa mendapatkan sesuatu hal yang indah dibalik setiap ujian yang telah diberikan oleh Allah kepada kita.

Penulis : Septi Sartika (Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam PD IPM Kabupaten Nganjuk)

780 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    OpiniPolitik

    Waspada “Kelompok Agamis” : Menggembosi Aksi Mengawal Demokrasi

    4 Mins read
    Opini

    Literasi di Era Scrolling: Menemukan Makna di Tengah Informasi

    4 Mins read
    OpiniPolitik

    Senja Demokrasi Dinasti Jokowi

    5 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *