BeritaDaerah

Untuk Kepentingan Umat dan Kepentingan Pribadi, Arum Ikuti PID Jember

2 Mins read

Sejuk.ID – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Jember menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Instruktur Dasar (PID) pada hari Sabtu-Rabu (26-30/10/2022) yang berlangsung di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Balung Kabupaten Jember.

Kegiatan tersebut juga diikuti oleh berbagai peserta dari berbagai daerah. Adapun jumlah peserta kegiatan Pelatihan Instruktur Dasar (PID) tersebut berjumlah 32 peserta yang terdiri dari kader IMM Surabaya, Gresik, Lamongan, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, Bondowoso dan Bangkalan.

Kegiatan perkaderan PID (Pelatihan Instruktur Dasar) PC IMM jember ini mengambil tema tentang “Resilensi Instruktur di Tengah Masifnya Kebutuhan Perkaderan yang Semakin Dinamis”. Yang memiliki arti bahwa nantinya seorang calon instruktur harus menjadi instruktur yang relesien yakni yang mampu mengatasi berbagai macam persoalan, problematika, dan dinamika Perkaderan di zaman yang begitu dinamis seperti sekarang ini.

Pelatihan Instruktur Dasar (PID) ini mencakup 10 materi yang ada pada kegiatan tersebut. Diantaranya yaitu materi tentang Sistem Perkaderan Rasulullah (SPR), Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM), Sistem Perkaderan Ikatan (SPI), Falsafah Perkaderan, Ke-instrukturan, Manajemen Pelatihan, Psikologi Kader, Monitoring dan Evaluasi, Strategi Pendampingan, dan Grand Desain.

Immawati Arum Hajar Ummu Kholifah salah satu kader dari PK IMM Al-Iskandariyah Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) sebagai salah satu peserta dari kegiatan PID Jember menyampaikan tujuannya mengikuti kegiatan perkaderan ini. “Ada dua alasan yang menjadi dasar tujuan saya mengikuti kegiatan PID Jember ini yaitu untuk kepentingan umat dan kepentingan pribadi. Mengapa kepentingan umat, karena saya sadar bahwa saya orang Islam yang diwajibkan untuk berdakwah dan karena saya juga sadar bahwa di Lamongan masih minim keberadaan instruktur khususnya di komisariat saya sendiri belum pernah ada yang menjadi instruktur,” ujarnya

Ia juga menambahkan “Selain itu alasan kepentingan pribadi saya mengikuti kegiatan perkaderan PID ini adalah untuk meningkatkan soft skill, menambah relasi, dan juga pengalaman. Tentunya juga untuk meningkatkan kualitas diri sebagai pendakwah terlebih lagi sebagai seorang instruktur. Dari kesadaran tersebut mau atau tidak mau, ini adalah sebuah tuntutan zaman, yang menjadi sebuah proses regenerasi dalam melanjutkan estafet perjuangan persyarikatan. Karena hal itulah saya mengikuti kegiatan perkaderan PID ini,” imbuhnya.

Immawati Arum juga menyampaikan beberapa kesan selama ia mengikuti kegiatan perkaderan PID tersebut. “Kegiatan ini bagi saya sangat-sangat menguras pikiran dan kita dituntut untuk bisa berpikir kritis dan sistematif dengan membuat berbagai konsep sebuah pelatihan perkaderan yang begitu detail dan penuh rasa letih,” ungkapnya.

Ia pun menambahkan “Saya sadar, bahwa saya tidak akan memperoleh ilmu dengan cara memanjakan diri dan bentuk dari rasa letih ini sebagai wujud bahwa PID ini merupakan pelatihan yang sungguh sungguh-sungguh dan tidak main-main. Karena dalam pelatihan tersebut, para peserta benar-benar dituntut untuk bisa memahami jati diri sebagai seorang instruktur dan menjadi instruktur yang relesiensi yakni dapat memahami problematika perkaderan serta tetap bertahan dengan tantangan zaman,” ujarnya.

Lebih lanjut immawati Arum menyampaikan harapannya setelah mengikuti kegiatan perkaderan PID ini. “Semoga dengan saya mengikuti perkaderan ini, saya bisa lebih mempunyai kontribusi untuk IMM maupun persyarikatan dan dapat menjadikan saya sebagai instruktur yang memiliki dedikasi tinggi untuk menjalankan sebuah amanah sebagai seorang instruktur di komisariat Al-Iskandariyah UMLA,” ungkapnya.

“Bahwa menjadi seorang instruktur bukan karena kita mengikuti pelatihan perkaderan ini kemudian langsung dinobatkan sebagai seorang instruktur. Akan tetapi, instruktur adalah seseorang yang harus siap mengemban amanah dalam berdakwah seumur hidup tanpa masa jabatan dan menjadi Uswatun Hasanah, sebagai teladan serta contoh yang baik bagi para kader kita nanti,” pungkasnya. (Septi Sartika)