Sejuk.ID – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Surabaya kembali menyelenggarakan kegiatan Sekolah Cendekiawan Batch IV pada hari Jum’at, (13/01/2023) yang berlangsung di Pusat Dakwah Muhammadiyah Kota Surabaya, kegiatan ini diadakan sebagai bentuk rasa rekontruksi nilai intelektualitas dalam diri para kader IMM.
Sekolah Cendekiwan ini mengusung tema tentang “Cendekiawan Kontemporer : Integrasi Wacana Kritis dan Riset Praxis”. Hal ini menjawab kegelisahan yang ada dalam diri kader IMM yang seharusnya sebagai kader IMM dapat berpikir kritis dan Intelektualitas sesuai dengan Tri Kompetensi Dasar IMM.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh kader IMM Surabaya saja, akan tetapi diikuti oleh seluruh kader IMM se-Indonesia. Diantaranya yaitu dari kader IMM Jakarta, Solo, dan Banjarmasin. Hal ini menjadikan program yang harus diaktualisasikan setiap tahun, karena dengan program ini para kader IMM se-Indonesia dapat berkumpul dan menjalin relasi dan saling berbagi ilmu serta pengalamannya.
Awal acara pertama dari Pembukaan Sekolah Cendekiawan sekaligus Stadium General yang dihadiri oleh seluruh kader IMM se-Kota Surabaya dan juga dihadiri oleh Immawan Najih Prasetyo selaku Ketua DPP IMM 2018 – 2021. Setelah pembukaan dan Stadium Generale selesai kegiatan Sekolah Cendekiawan dipindahkan di SMAM 3 Surabaya.
Immawati Rizka Rahayu atau biasa disapa Rizka selaku Ketua Bidang RPK PC IMM Surabaya menyampaikan tentang harapan kader IMM setelah mengikuti Sekolah Cendekiawan ini yaitu sebagai pelopor dan sang revolusi bagi IMM serta Muhammadiyah yang lebih baik lagi.
Immawati Rizka pun menyampaikan bahwa, “Dengan tema yang diambil di Sekolah Cendekiawan tahun ini yaitu Cendekiwan Kontemporer : Integrasi Wacana Kritis dan Rixet Praxis, diharapkan para kader IMM memiliki dasar nilai Intelekualitas dalam diri kader masing-masing serta mampu dalam berpikir kritis dan beradaptasi dalam perkembangan sains dan teknologi,” ungkapnya.
Maksud dari tema yang diajukan serta tujuan diadakannya kegiatan Sekolah Cendekiawan ini, maka PC IMM Kota Surabaya menghadirkan materi yang mengkaji hal tersebut seperti Epistomologi Kiri : Aspek Fundamental dan Wacana Kritis, Post Modern : Kritik Paradigma intelektual Modern, Fenomenologi : Mengurai Makna Suatu Fenomena, dan Teritori Riset Praxis : Metode, Riset, dan Praxis.
Materi yang ada di Sekolah Cendekiawan ini juga dibawakan oleh orang-orang yang sudah ahli di dalam bidangnya seperti halnya Postmodern yang dibawakan oleh Habib Asha Kurniawan, S.IP yang mengkaji terkait bagaimana awal mula ilmu pengetahuan itu digunakan sejak abad pertengahan setelah situasi otoritas gereja hingga beralih ke modernisme. Materi Fenomenologi yang disampaikan oleh dosen filsafat UIN Surabaya, Dr. Solikh Al Huda,. M.Fil yang membahas bagaimana menghadapi fenomena-fenomena yang terjadi dengan cara berpikir positifistik (positif).
Dilanjutkan oleh materi ketiga yaitu tentang Epistomologi Kiri yang membuka pikiran kita sebagai kader IMM dalam menyikapi golongan kiri yang dibawakan oleh Radius Setiyawan, S.Pd., M.A menjelaskan serta memberi pandangan kita bagaimana kita sebagai kader IMM tidak berperilaku sarkanisme dll terhadap golongan kiri jika kita belum pernah belajar atau merasakan menjadi golongan kiri tersebut. Dan materi terakhir tentang Riset Praxis yang disampaikan oleh Mohammad Rokib, S.S., M.A. yang berhubungan juga dengan ketiga materi sebelumnya dalam melakukan riset terkait isu dan fenomena-fenomena yang terjadi.
Reporter : Muhammad Diva Adhi Prastya