BeritaNasional

Talkshow Sempoa Kreativitas dan Kompetisi Era Digital

2 Mins read

SEJUK.ID – Smartfren Community Regional Bandar Lampung bekerja sama dengan Smart Global Education Lampung mengadakan Talkshow Teman Pintar Indonesia dengan tema “Budaya Sempoa: Millennials! Let’s Be Creative and Competitive in the Digital Era.” Sempoa adalah alat hitung pertama ciptaan manusia yang digunakan tanpa bantuan mesin, menjadi salah satu alat buatan manusia tertua selain senjata dan roda. Tema ini diangkat untuk mengembangkan budaya dan tradisi.

Acara ini diselenggarakan pada Sabtu (27/7/2024), pukul 09.00 WIB di Kantor Perpustakaan Daerah Lampung dan dihadiri oleh 55 peserta yang terdiri dari siswa-siswi SMA. Talkshow ini bertujuan untuk memberikan pelatihan menggunakan sempoa sebagai alat hitung yang bermanfaat untuk kecerdasan remaja. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian serta bentuk CSR Smartfren melalui Smartfren Community Lampung terhadap generasi muda, khususnya pelajar dan tenaga pengajar yang berperan aktif di masyarakat.

Acara dibuka oleh Eka Khairunnisa, S.Pd., pemilik Smart Global Education Lampung, yang menekankan pentingnya melestarikan budaya sempoa di tengah hiruk-pikuk globalisasi. “Anak dikatakan cerdas apabila memiliki keseimbangan antara fungsi otak kiri dan kanan. Di Smart Global Education Lampung, baik itu sempoa (hitung cepat/Quick Brain) maupun bahasa Inggris cepat dengan Ten Finger Technique dan program keterampilan membaca cepat (Smart Reading), semoga Smartfren bisa terus membantu masyarakat sekitar,” ucapnya.

Acara berikutnya adalah sambutan sekaligus pembukaan kegiatan oleh Muhammad Agung Sujadi, Leader Smartfren Community Bandar Lampung. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan dari Smartfren kepada masyarakat bahwa Smartfren bukan hanya operator seluler, tetapi juga sahabat masyarakat yang berperan 100 persen untuk Indonesia. “Smartfren mengapresiasi pelestarian budaya sempoa yang sangat penting, sebab menjadi jejak sejarah perkembangan ilmu pengetahuan manusia hingga masa globalisasi saat ini. Semoga perkembangan digital tidak mempengaruhi minat belajar, justru semakin memudahkan mendapatkan ilmu,” katanya.

Setelah itu, siswa dibimbing oleh pemateri Nur Adilla Putri, S.E., seorang trainer sempoa program Quick Brain dari lembaga pelatihan Smart Global Education Lampung. Ia mengenalkan sempoa sekaligus mengajari bagaimana penggunaannya. Kemudian, diadakan tantangan hitung cepat kepada peserta.

Dalam penjelasannya, ia menyampaikan, “Sempoa adalah alat bantu menghitung yang sudah dipelajari sejak dahulu. Menggunakan satu tangan (tangan kanan saja) sehingga yang dominan adalah otak kiri. Otak kiri dalam menyimpan memori jangka pendek hanya 20 persen saja, jadi gampang lupa. Dengan menggunakan teknik jari, tangan kanan dan tangan kiri bergerak serentak sehingga fungsi otak kanan dan kiri seimbang. Pembelajaran sempoa dimaksudkan untuk melatih konsentrasi, imajinasi, dan intuisi. Melatih gerak motorik mata, tangan, dan telinga sehingga cepat bereaksi dalam menghitung angka lebih cepat dari kalkulator. Kalkulator buatan manusia, sementara otak buatan Tuhan. Anak genius bukan hanya dilahirkan, tetapi melalui proses pembentukan. Salah satu pembelajaran untuk meningkatkan fungsi otak adalah dengan menggunakan media alat bantu yaitu Sempoa,” paparnya.

Selain itu, ia juga mengapresiasi Smartfren Community Bandar Lampung yang mendukung berbagai kegiatan kaum muda hingga ibu-ibu. Menjadi operator yang memberikan manfaat nyata di masyarakat.

Di tempat yang sama, Leader Smartfren Community Lampung, M. Agung Sujadi, menyampaikan bahwa kegiatan kolaborasi dengan Smartfren Community merupakan kegiatan rutin yang sering diadakan untuk mendukung berbagai kegiatan pemuda hingga UMKM. “Kegiatan Smartfren Community Bandar Lampung adalah kegiatan yang mendukung penuh berbagai inovasi yang dilakukan masyarakat dari berbagai usia, dari remaja hingga lansia, khususnya di Bandar Lampung. Ini bukan kegiatan pertama, tapi sudah rutin dan banyak komunitas yang sudah berkolaborasi, baik dari sektor pendidikan, UMKM, maupun ibu rumah tangga,” pungkasnya. (*)

Reporter Doni Renaldi. Editor Fathan Faris Saputro.