BeritaNasional

Peringati Milad Ke-1, Perempuan Merah Gelar Kajian Talk Perempuan

2 Mins read

Sejuk.IDDalam rangka memperingati hari milad yang ke-1, Perempuan Merah menyelenggarakan kegiatan kajian online yang berjudul “Perempuan Talk” pada hari Rabu (14/12/2022) melalui Google Meeting. Kegiatan ini merupakan salah satu edisi untuk memperingati milad yang pertama dari Perempuan Merah. Dimana banyak sekali dukungan dari beberapa kalangan luas.

Kajian kali ini mengambil tema tentang “Perempuan Berani Aksi : From Zero To Hero”. Perempuan Merah lahir tepat pada tanggal 14 Desember 2021. Kemudian, di mulai dengan apa adanya dan penuh keterbatasan. Kiprah Perempuan Merah saat ini sudah menyentuh di berbagai daerah. Diantaranya yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan, Papua, Makassar dan lainnya.

Melalui 3 event utama yang ada di perempuan merah yaitu Telent Perempuan Merah hadir sebagai ruang untuk menciptakan perempuan yang siap di posisi publik, kolaborasi bersama Immawati laboratorium untuk menumbuhkan daya kritis perempuan dalam merespon isu sosial dan adanya event terbaru yakni perempuan merah Goes to City untuk membumikan wacana secara Nasional di setiap Provinsi yang ada di Indonesia. Dan dari event tersebut sudah dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Kajian Talk Perempuan Merah ini juga dihadiri oleh 102 peserta dan juga terdapat pemateri yang turut hadir untuk menyemarakkan acara Talk Perempuan ini. Diantaranya yaitu Alfin Nurul Firdaus selaku Founder of Pasuruan Youth Forum dan Ayunda Arianti Dina P. selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah (NA) Periode 2022-2027.

Aulia Anis Al Jannah atau biasa disapa Aulia sebagai Founder Perempuan Merah menyampaikan bahwa “Makna dari tema kegiatan kami, harapannya dapat menjadi pengingat bagi setiap perempuan bahwa berjuang itu pasti dari Zero. Dari yang sebelumnya sangat terbatas pengetahuan, banyaknya kegagalan hingga perlahan bisa mengetahui banyak hal. Sehingga, dapat menjadi Hero bagi diri sendiri dan bagi umat,” ungkapnya.

Ia pun menambahkan “Konstruksi berpikir seperti itulah yang perlu ditanamkan kepada perempuan, agar terus berani dalam beraksi dan bermimpi serta siap untuk memperjuangkannya,” imbuhnya.

Nurul Alfin Firdaus atau biasa disapa Alfin menyampaikan tentang strunggle apa yang akan kita hadapi saat beranjak dari Zero to Hero. Beliau juga menjelaskan perihal realitas perempuan masa kini yang terhimpit oleh stereotip yang kadang sulit untuk membuat perempuan mencapai titik maksimal dari sebuah potensi yang dimiliki.

Kemudian, Ayunda Arianti Dina P. Atau biasa disapa Ayunda Arianti juga menekankan bahwa kemauan untuk berproses menjadi kunci agar kita bisa menjadi Hero. Beliau pun memberikan motivasi bagaimana kita bisa menemukan jati diri dengan prespektif beliau sebagai seorang dosen.

Immawati Aulia juga menyampaikan harapannya setelah diadakannya kajian ini. “Harapannya, semoga acara ini menjadi sebuah perayaan kebahagiaan bagi perempuan di seluruh Indonesia dan juga sebagai stimulus bagi para perempuan, untuk menanggung amanah umat dan mencerdaskan sesama kaum perempuan untuk bisa dilakukan secara kolektif,” tuturnya.

“Semoga narasi dari Perempuan Merah Berani Aksi : From Zero to Hero ini bukan hanya sekedar sebagai tema saja, melainkan kita semua merasa untuk menanggung sebuah tanggung jawab moral yang harus kita penuhi untuk mewujudkannya. Dan semoga di tahun berikutnya akan ada formulasi yang terbarukan untuk membawa dampak yang lebih luas lagi,” pungkas Founder Perempuan Merah ini.

Reporter : Septi Sartika