BeritaDaerah

Menyoal Harmonisasi Multikultural dan Ketahanan Lingkungan, Akademisi IPB University Soroti Hutan Wakaf

1 Mins read

SEJUK.ID – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan potensi atas keragaman ekologinya. Keragaman ini seharusnya menjadi kekayaan dan kekuatan bagi bangsa Indonesia, namun juga menjadi tantangan dalam menciptakan harmoni dan toleransi di tengah masyarakat yang multikultural.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga harmoni multikultural adalah dengan mengembangkan hutan wakaf. Begitulah yang disampaikan oleh Dr. Khalifah Muhammad Ali, B.Sc., M.sc, seorang akademisi IPB University, dalam kelas Multikulturalisme di Asia Prodi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Hutan wakaf adalah hutan yang dibangun di atas tanah wakaf, yaitu tanah yang disumbangkan oleh individu atau lembaga untuk kepentingan umum, khususnya pelestarian lingkungan. Hutan wakaf memiliki banyak manfaat, baik dari segi ekologis, ekonomis, sosial, pendidikan, dakwah, kemanusiaan, maupun penelitian.

Hutan wakaf juga dapat menjadi sarana untuk mempererat kerjasama dan kebersamaan antara berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, wakif, nazir, dan stakeholder terkait.

“Hutan wakaf juga dapat menjadi media untuk mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai antara umat beragama yang berbeda. Dengan berpartisipasi dalam hutan wakaf, kita dapat belajar untuk menghormati keyakinan dan kepercayaan orang lain, serta menghargai keragaman yang ada,” terang Ali.

Hutan wakaf juga dapat menjadi ajang untuk berdialog dan berinteraksi secara positif dengan orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Dengan demikian, hutan wakaf dapat menjadi salah satu solusi untuk menciptakan harmoni multikultural dalam lingkungan masyarakat yang dipenuhi akan diversitas.

Hutan wakaf dapat menjadi simbol dari kesadaran, kepedulian, dan kerjasama antara berbagai elemen bangsa dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan negara.

“Hutan wakaf juga dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Ali mengakhiri. (*/rilis)

901 posts

About author
Penulis buku Dahsyatnya Surah Yusuf: Strategi Hidup dari Seorang Nabi (2025), Kenapa Harus Berubah? Karena Tuhan Sesayang Itu (2024), dan Luwesitas IMM (2023). Akun IG : @fattfaris_.
Articles
    Related posts
    BeritaNasional

    XLSMART dan GPMB Gelar Workshop Level Up Finansial di Sleman: Atur Uang Tanpa Pusing, Sambut Hari Buku Nasional

    1 Mins read
    BeritaNasional

    Gali Kearifan Lokal, Bimtek Kepenulisan Jawa Timur Resmi Dibuka untuk 75 Naskah Terpilih

    2 Mins read
    BeritaNasional

    BikersMu Sumut Gelar Monday Morning Ride dan Resmikan Chapter Medan

    1 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *