Opini

Mencegah Perpecahan Bangsa Akibat Perbedaan

3 Mins read

Sejuk.IDTak lama lagi bangsa ini akan mengadakan yang namanya pesta kebangsaan, dimana pesta tersebut bukanlah pesta hiburan, akan tetapi pesta dimana semua warga Indonesia akan memilah dan memilih pemimpin baru, baik dari kepresidenan ataupun lembaga-lembaga legislatif. Tidak menunggu lama kini banyak sekali para lembaga mengumumkan bahwa terdapat beberapa yang akan dicalonkan untuk mejadi seseorang pemimpin baik dari lembaga legislatif bahkan kepresidanan sekalipun.

Berbangsa dan bernegara merupakan suatu konsep yang mengacu pada pokok pikiran dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat dalam suatu negara. Konsep ini mencerminkan pentingnya identitas dan kesatuan nasional serta tanggung jawab setiap individu terhadap negara mereka, terutama kepada negara kita yakni bangsa Indonesia. Konsep yang mengacu pada ide-ide dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat dalam suatu negara. Konsep ini mencerminkan pentingnya identitas dan kesatuan nasional serta tanggung jawab setiap individu terhadap negara mereka.

Dalam mengimplementasikan berbangsa dan bernegara, bervariasi di seluruh dunia, tergantung pada nilai-nilai, budaya, dan sistem politik yang berlaku di suatu negara. Namun, pada intinya, konsep ini berfungsi sebagai landasan bagi warga negara dalam membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya.

Dalam menghadapi perbedaan dalam hal apapun harus mengutamakan berpegang teguh pada tali persatuan dan mengingat nikmatnya yang pernah menyatukan manusia ketika masa perselisihan dan peperangan yang membuat manusia akhirnya bersaudara, saling mencintai, hidup rukun dan damai dalam segala aspek perbedaan. Dan tali persatuan ini harus dipegang terus menerus sampai kapanpun, tidak terkecuali dalam hal perbedaan yang telah diciptakan Tuhan.
Di Indonesia saat ini sebagian besar menilai bahwa munculnya konflik dalam politik dilatari oleh pertarungan ideologis antar sesama, dan perbedaan kepentingan politik antar elit. Politik sebagai bagian dari dinamika politik dapat berubah sesuai dengan suasana dan kondisi serta waktu. Perubahan politik mulai ini terjadi ketika masa orde baru dimana orang sudah melihat kedudukan itu dapat menghasilkan uang, sehingga saat ini diukur dengan uang bukan dengan pengabdian yang tulus kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk memperbaiki sistem yang ada dinegara ini, kita harus mulai memperbaiki dari kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Sebab dimasa kini banyak sekali anak-anak, dewasa hingga tua tidak mempunyai moral dikarenakan kurangnya suatu pemdidikan, padahal karakter dari seseorang bisa terbentuk akibat dari dimana dia tinggal.

Pendidikan dan moral adalah dua konsep yang saling terkait dalam membentuk individu yang baik. Pendidikan umumnya merujuk pada proses pengajaran dan pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman seseorang. Moral, di sisi lain, berkaitan dengan prinsip-prinsip, nilai-nilai, dan etika yang mengatur perilaku dan tindakan individu dalam masyarakat.

Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk moral seseorang. Melalui pendidikan, individu dapat mempelajari nilai-nilai moral yang mendasari perilaku yang baik, seperti kejujuran, rasa hormat, tanggung jawab, dan empati. Pendidikan moral biasanya terjadi di sekolah dan melibatkan pengajaran tentang prinsip-prinsip etika, pemecahan masalah moral, dan refleksi atas nilai-nilai yang dipegang oleh individu dan masyarakat.

Selain itu, pendidikan juga berperan dalam mengajarkan individu tentang konsekuensi dari tindakan mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang akibat dari tindakan yang baik dan buruk, individu dapat mengembangkan kesadaran moral yang kuat dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang benar.

Namun demikian, penting juga untuk diingat bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah. Pendidikan moral juga dapat terjadi melalui pengaruh lingkungan keluarga, teman, dan media. Orang tua, sebagai agen pendidikan pertama dalam kehidupan seseorang, memiliki peran yang signifikan dalam membentuk moral anak-anak mereka melalui pembelajaran nilai-nilai, keteladanan, dan pembicaraan yang membahas masalah-masalah moral.
Secara keseluruhan, pendidikan dan moral adalah dua aspek penting dalam membentuk individu yang baik. Pendidikan yang baik dapat membantu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, sementara pendidikan moral membantu mengembangkan nilai-nilai dan etika yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang benar dan bertindak secara bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Etika memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Secara sederhana, etika mengacu pada prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku kita dan hubungan kita dengan orang lain. Etika membantu kita dalam membuat keputusan yang baik, mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan kita, dan berperilaku dengan integritas. Untuk mencegah perpecahan bangsa akibat perbedaan ini sangat penting dalam upaya mempertahankan persatuan dan kesatuan suatu negara.

Perpecahan dapat terjadi akibat perbedaan suku, agama, ras, politik, ekonomi, atau perspektif sosial yang berbeda, oleh karena itu kita sebagai akademisi perlu menengahi agar tidak terjadi perpecahan tersebut.

Penulis : Noval Sahori (Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)

858 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    Opini

    Korupsi di Pertamina Menegaskan Fakta Jalan Menuju Kehancuran Sebuah Negara

    2 Mins read
    Opini

    Membaca Demokrasi dan Efisiensi

    3 Mins read
    Opini

    Kata-kata sebagai Medium Perjumpaan Dua Ruh

    3 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *