BeritaDaerah

Filosofi Logo Musyda Ke-4 Hizbul Wathan Lamongan

1 Mins read

SEJUK.ID – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-4 Hizbul Wathan (HW) Lamongan akan digelar pada Sabtu, (29/6/2024), di Ngimbang, Lamongan. Dalam momentum tersebut, desainer logo, Dicky Firmasyah, telah menjelaskan filosofi logo Musyda ke-4 HW Lamongan yang mengandung makna mendalam.

Dengan tema “Meneguhkan Jati Diri Kepanduan, Menuju Hizbul Wathan Lamongan Berperadaban”, Musyda ini menjadi panggung bagi HW Lamongan untuk meneguhkan identitasnya sebagai sebuah gerakan kepanduan yang berperadaban.

Dicky sapaan akrabnya, dalam wawancara dengan SEJUK.ID pada hari Ahad, (28/4/2024), menjelaskan bahwa logo tersebut merefleksikan sejarah panjang Ngimbang, Lamongan, dalam masa kolonial Belanda. Ngimbang, yang kaya akan peninggalan sejarah kolonial, menjadi pilihan yang tepat sebagai dalam membuat filosofi logo Musyda ke-4 HW Lamongan.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menjelaskan, salah satu landmark terkenal di Ngimbang adalah Omah Duwur, yang dahulu berfungsi sebagai markas tentara Belanda. Omah Duwur secara harfiah berarti rumah dengan bangunan tinggi. Simbol ini dipilih sebagai ikon pada logo Musyda ke-4 HW Lamongan karena mencerminkan aspirasi untuk terus menjulang tinggi, sejalan dengan semangat Hizbul Wathan Lamongan dalam meneguhkan kepanduan.

“Tidak hanya sebagai simbol fisik, Omah Duwur dalam desain logo juga memiliki makna simbolis. Jika dilihat dari balik desainnya, bentuknya menyerupai pena, yang melambangkan keilmuan, intelektualitas, serta produktivitas akademis. Pena juga mencerminkan integritas yang tinggi, sejalan dengan semangat HW Lamongan dalam menghasilkan karya yang bernilai melalui gerakan kepanduan,” paparnya,

Ia menambahkan, bagian kedua dari desain logo ini menyerupai sayap burung, menggambarkan aspirasi untuk terbang tinggi. Diharapkan, sayap ini mampu membawa HW Lamongan menuju puncak peradaban yang lebih tinggi.

Kedua bagian desain tersebut kemudian disatukan membentuk angka 4 yang sempurna, melambangkan Musyda ke-4 HW Lamongan. Kesempurnaan kesatuan dalam logo ini menggambarkan harapan agar Musyda ke-4 mampu meneguhkan identitas kepanduan dan membawa HW Lamongan menuju peradaban yang lebih maju.

“Warna yang digunakan dalam logo ini diambil dari bendera kepanduan Hizbul Wathan, mencerminkan semangat dan inisiatif baru HW Lamongan dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan semua makna yang terkandung di dalamnya, logo Musyda ke-4 HW Lamongan menjadi simbol dari semangat dan tekad untuk terus berperadaban, menjunjung tinggi jati diri kepanduan, dan menghasilkan karya-karya yang bernilai bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)

Reporter Fathan Faris Saputro