Sejuk.ID – Perkaderan merupakan aspek yang fundamental bagi organisasi pergerakan, seperti halnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), karena perkaderan dapat melanjutkan putaran roda kepemimpinan dan juga merupakan langkah-langkah pergerakan yang berkesinambungan.
Dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Instruktur di posisikan sebagai “Ruh” ikatan yang tentunya memberikan kehidupan, yang dapat diartikan bahwa Instruktur harus mampu melakukan pembinaan secara continue kepada kader IMM, sebagai upaya untuk mencapai cita-cita ideal dan mempertahankan eksistensi IMM ditengah percaturan dunia kemahasiswaan serta dunia dakwah.
Adanya regenerasi pemahaman mengenai peran ke-instrukturan, sejatinya seorang Instruktur merupakan role model bagi para kadernya. Hal ini sesuai dengan Rasulullah yang merupakan Uswatun Hasanah bagi umatnya. Instruktur yang identik sebagai jantungnya perkaderan, tentu memiliki peran penting dalam membangun peradaban Ikatan.
Keresahan sebagaimana yang diungkapkan tidak akan mampu terselesaikan, kecuali atas kesadaran dan tanggung jawab yang utuh terpatri dari relung hati terdalamnya sang suluh peradaban seorang “instruktur”.
Dalam konteks inilah, reformulasi atau penguatan proses perkaderan IMM sebagai sebuah sistem untuk memberikan ruang transformasi kader, transfer gagasan, dan interaksi kreatif kader dalam menemukan tingkat urgensi untuk ditarik pada tingkat praksis gerakan, termasuk pada pengkajian dalam proses pengkaderan dalam suatu pelatihan.
Atas dasar latar belakang dan refleksi tersebut, maka Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Bangkalan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Instruktur Dasar (PID) dengan tema “Kristalisasi Perkaderan: Wujudkan Inklusifitas Instruktur Kreatif dan Inovatif” pada Senin-Kamis (26-29/12/2022) yang berlangsung di SD Muhammadiyah 1 Kabupaten Bangkalan.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya regenerasi serta penguatan kapasitas dan pengembangan keterampilan Instruktur. Sehingga, mampu mengelola dan mengembangkan perkaderan IMM sesuai dengan kebutuhan Ikatan dan kondisi zaman.
Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan Pelatihan Instruktur Dasar (PID) ini adalah untuk terciptanya tenaga Instruktur yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi menjadi Instruktur Cabang dalam perkaderan di tingkat komisariat, serta mewujudkan Instruktur yang memiliki kesadaran kritis, dinamis, dan progresif dalam menghadapi pluralitas, sekaligus memiliki strategisolutif di era modern, serta cakap mengelola perkaderan dan menjaga keberlangsungan Korps Instruktur.
Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh 30 kader IMM se-regional Jawa Timur. Yang terdiri dari kader IMM Bangkalan, Sumenep, Surabaya, Lamongan, Pasuruan Raya, dan Jember.
Adapun materi yang telah disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Instruktur Dasar (PID) tersebut berjumlah 8 materi. Diantaranya yaitu Sistem Perkaderan Rasulullah (SPR), Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM), Sistem Perkaderan Ikatan (SPI), ke-instrukturan, Psikologi Kader, Creative Monitory, Mapping Monev, dan Grand Design.
Muhammad Mubiin Fattahul Azza atau biasa disapa Mubiin, sebagai salah satu peserta yang mengikuti kegiatan PID tersebut. Dia merupakan salah satu kader yang berasal dari Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ibnu Khaldun. Immawan Mubiin ini juga termasuk salah satu mahasiswa semester 5 dari Program Studi Sosiologi Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Immawan Mubiin menyampaikan tujuannya mengikuti kegiatan perkaderan PID ini. “Saya mengikuti kegiatan perkaderan ini yaitu saya ingin belajar bagaimana memetakan kader dengan tepat,” ungkapnya.
Dia pun menambahkan “Selain itu juga untuk kebutuhan yang ada di komisariat, karena komisariat kami tergolong baru dan dalam struktural banyak yang kurang maksimal dalam hal memetakan konsep perkaderan. Jadi, saya mengikuti kegiatan PID ini hal utamanya adalah ingin mencari tahu bagaimana cara memetakan kader, agar tepat dalam memposisikan keberadaannya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Immawan Mubiin menceritakan kesannya selama mengikuti kegiatan perkaderan PID ini. “Kegiatan ini sangatlah luar biasa. Karena, pemateriya juga sangat menguasai materi yang telah disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Instruktur Dasar ini,” ungkapnya.
Dia pun menambahkan “Selain itu, saya bertemu dengan kawan-kawan dari berbagai cabang yang sangat luar biasa. Di mana kondisi masing-masing Pimpinan Cabang sangat bervariatif. Sehingga, pengalaman bertukar pikiran membuka wawasan baru bagi saya dan sangat menginspirasi bagi saya untuk tetap semangat dalam ber-IMM,” imbuhnya.
“Semoga dengan saya mengikuti kegiatan perkaderan PID ini, saya mampu mengimplementasikan dari semua materi yang telah saya dapatkan kepada komisariat saya. Dan mampu menyusun grand design untuk perkaderan di PK IMM Ibnu Khaldun. Serta, untuk kawan-kawan alumni PID ini, semoga api semangat tetap berkobar pada kalian untuk tetap membawa IMM menjadi organisasi yang berorientasi kedepannya,” pungkas Ketua Bidang Perkaderan PK IMM Ibnu Khaldun Universitas Trunojoyo Madura ini.
Reporter : Septi Sartika