Sejuk.ID – Perempuan Merah menyelenggarakan kegiatan Diskusi Pintar Immawati tentang Peran Immawati di Zaman Modern yang dilaksanakan pada Kamis, (22/12/2022) melalui aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa Immawati dari PK (Pimpinan Komisariat) IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Al-Khawarizmi Palangkaraya dan pemateri pada diskusi online tersebut yakni Immawati Aulia Annis Al-Jannah atau biasa disapa Aulia selaku Founder Perempuan Merah. Adapun moderator pada diskusi online kali ini yakni Immawati Fifit Aldawiyah selaku Kabid Immawati PK IMM Al-Khawarizmi.
Kegiatan diskusi online tersebut merupakan kolaborasi bersama dari Immawati PK IMM Al-Khawarizmi bersama dengan Founder Perempuan Merah beserta beberapa Talent Perempuan Merah. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif cerdas dalam bermedia sosial di era disrupsi digital. Adapun tema yang diambil pada kegiatan perempuan merah kali ini adalah “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah Modern”.
Pembahasan yang diangkat pada sesi diskusi tersebut yakni bagaimana cara memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah di era digitalisasi. Dengan
Menghadapi tantangan disrupsi digital
semakin maju dan berkembangnya teknologi, dengan adanya platform media sosial yang dapat membantu dan memudahkan dalam transaksi maupun interaksi antar manusia.
Disisi lain, dengan semakin berkembangnya teknlogi juga dapat membawa isu-isu mengenai disrupsi digital, hal ini mampu mengubah tatanan secara fundamental. Kita juga harus siap dalam menghadapi perubahan yang ada, dengan cara menanamkan kesadaran dan merubah pola pikir agar mudah dalam beradaptasi dalam segala perubahan. Karena, disrupsi digital ini mampu mengubah segala linier, baik dari segi Sosial, Ekonomi, Budaya dan Pendidikan.
Immawati Aulia menyampaikan bahwa “Media sosial merupakan suatu kemudahan bagi kita, dalam berbagi informasi dan berkomentar. Jika kita menggunakan sudut pandang yang benar dan dapat mengoptimalkan komentar dan membagi informasi, maka kita akan mendapatkan kebermanfaatan, “ ungkapnya.
Dasar dari berdakwah di dalam Islam, sebagaimana telah dijelaskan dalam Surat Al-Imran ayat 104 yang artinya “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Dari ayat tersebut Immawati Aulia memaknai bahwa “Esensi dakwah ialah persuasif orang untuk aktif dalam berbuat kebaikan dan pasif dalam kebathilan,” ujarnya.
Immawati Aulia pun berpesan kepada seluruh peserta diskusi “Kita perlu cerdas dalam merespon tatanan baru, agar kita tidak masuk menjadi objek yang di objekkan. Jika kita cerdas dalam menggunakan teknologi, maka akan membuahkan hasil yang baik juga. Serta di era digitalisasi ini, kita dapat mempunyai banyak peluang dan kesempatan untuk berkembang, maka kita mampu memanfaatkannya dengan sebaik mungkin,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dia pun menyampaikan harapannya setelah diadakannya kegiatan diskusi online perempuan merah ini. “Harapannya, semoga kaum perempuan bisa menjadi subjek dalam perkembangan digital, dan bukan sebagai objek terobjektifikasi,” pungkas Founder Perempuan Merah ini.
Reporter : Septi Sartika