Sejuk.ID – Bisa dikataka bahwa di Indonesia bencana terjadi hampir setiap tahunnya, oleh karena itu bencana ini menjadi PR bersama untuk dapat diantisipasi dan ditanggulangi. Dalam penanggulangannya, hal terpenting adalah kesiapan mitigasi yang dilaksanakan oleh setiap elemen, baik pemerintah hingga masyarakat.
Guna memantapkan kesiapan tanggap bencana di Lamongan, DPD PPNI (Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Sabtu (22/10/2022) di Aula Gajah Mada Pemkab Lamongan, melantik Bapena (Badan Penanggulangan Bencana). Bapena ini merupakan salah satu wadah bagi perawat untuk menjadi bagian koordinasi yang harmonis dan konvergensi pemerintah daerah dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait seperti BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) juga Satpol PP dalam penanganan bencana alam maupun non alam.
Diungkapkan Ketua DPD PPNI Kabupaten Lamongan Nurul Chayatin, bahwa Tim Bapena yang dimiliki dibentuk dari perawat-perawat handal dan berasal dari berbagai elemen di Lamongan, dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Daerah/Swasta, juga Puskesmas yang sudah terlatih dan memiliki skill yang luar biasa.
“Yang paling penting semua perawat harus memiliki skill kemampuan dalam hal tangga bencana maupun kedaruratan, dan perlu ada wadah sehingga dibentuk tim Bapena. Tim ini harus bisa mewujudkan penanganan bencana baik itu pra bencana, saat situasi bencana, maupun pasca bencana,” terangnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif dan kiprah yang diberikan perawat untuk masyarakat Lamongan juga untuk pembangunan Kabupaten Lamongan. Menurut beliau, Bapenda adalah inisiatif yang luar biasa.
“Ini adalah suatu inisiatif yang sungguh mulia dan bisa dicontoh oleh kelompok masyarakat yang lain. Adanya Bapena ini menunjukkan kesiapan kita dalam menghadapi bencana lebih siap daripada kecepatan datangnya bencana. Mudah-mudahan kalau kesiapan kita mantap, rencananya tidak jadi datang. Ini akan menjadi sinergi kesiapan kita dalam menghadapi bencana di Kabupaten Lamongan,” pungkasnya. (Fathan Faris Saputro)