Pendidikan

Taksonomi Bloom Sebagai Alat Evaluasi Pendidikan

2 Mins read

SEJUK.ID – Taksonomi Bloom adalah kerangka kerja atau sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengorganisir tujuan pembelajaran dan memetakan tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran.

Metode ini dikembangkan oleh sekelompok ahli pendidikan yang dipimpin oleh Benjamin S. Bloom, seorang psikolog pendidikan Amerika Serikat, pada tahun 1956. Bloom dan timnya mengembangkan taksonomi ini sebagai kerangka kerja yang dapat digunakan dalam merancang kurikulum dan mengukur kemajuan siswa.

Metode ini sangat populer di bidang pendidikan dan masih digunakan hingga saat ini untuk membantu para pengajar dalam merancang pembelajaran yang efektif dan mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.

3 Jenis Taksonomi Bloom

Ranah Kognitif

Dalam ranah kognitif taksonomi Bloom memiliki enam tingkat, yang disusun dari yang terendah ke yang tertinggi:

  • Mengingat (Remembering): Kemampuan untuk mengingat atau mengulang kembali informasi yang telah dipelajari.
  • Memahami (Understanding): Kemampuan untuk memahami makna dari informasi yang telah dipelajari.
  • Menerapkan (Applying): Kemampuan untuk menggunakan informasi yang telah dipelajari dalam situasi atau konteks yang baru.
  • Menganalisis (Analyzing): Kemampuan untuk menguraikan informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memahami hubungan antara bagian-bagian tersebut.
  • Mengevaluasi (Evaluating): Kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
  • Mencipta (Creating): Kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru atau mengembangkan gagasan-gagasan yang sudah ada menjadi bentuk yang baru.

Ranah Afektif

Sementara itu Taksonomi Bloom dalam ranah afektif berfokus pada aspek emosional, sikap, dan nilai dalam pembelajaran. Ada lima tingkat dalam taksonomi Bloom dalam ranah afektif, yang disusun dari yang terendah ke yang tertinggi:

  • Menerima (Receiving): Kemampuan untuk memperhatikan dan menerima informasi dengan terbuka.
  • Merespon (Responding): Kemampuan untuk memberikan respon terhadap informasi yang diterima.
  • Menilai (Valuing): Kemampuan untuk mengevaluasi informasi dan mengembangkan sikap dan nilai yang sesuai.
  • Memiliki (Organizing): Kemampuan untuk mengintegrasikan sikap dan nilai dalam perilaku sehari-hari.
  • Internalisasi (Internalizing): Kemampuan untuk menerima nilai dan sikap sebagai bagian dari diri sendiri dan mengimplementasikannya dalam tindakan dan perilaku sehari-hari.

Ranah Psikomotorik

Adapun Taksonomi Bloom dalam ranah psikomotorik berfokus pada aspek motorik atau gerakan dalam pembelajaran. Ada enam tingkat dalam dalam ranah psikomotorik, yang disusun dari yang terendah ke yang tertinggi:

  • Meniru (Imitation): Kemampuan untuk meniru gerakan yang ditunjukkan orang lain.
    Mencocokkan (Manipulation): Kemampuan untuk memanipulasi benda atau objek dengan tangan atau bagian tubuh lainnya.
  • Menggunakan (Precision): Kemampuan untuk menggunakan alat atau instrumen dengan tepat dan terampil.
  • Menyesuaikan (Articulation): Kemampuan untuk menyesuaikan gerakan tubuh secara halus dan terkoordinasi.
  • Membangun (Naturalization): Kemampuan untuk mengintegrasikan gerakan-gerakan dalam aktivitas yang lebih besar dan kompleks.
  • Mencipta (Creation): Kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan gerakan baru dan kreatif.

Dalam ranah psikomotorik, dapat membantu guru dalam mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan motorik siswa dengan mengidentifikasi tingkat yang tepat dari kemampuan siswa dan memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Manfaat Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom dapat membantu guru dalam merencanakan tujuan pembelajaran dan mengevaluasi kemajuan siswa. Selain itu, taksonomi Bloom juga dapat membantu siswa dalam memahami tingkat pemahaman yang mereka miliki dalam pembelajaran dan memberikan arahan tentang langkah selanjutnya yang harus mereka ambil untuk meningkatkan pemahaman mereka.

Related posts
Pendidikan

Berprestasi: Menjadi Sarjana Pertama di Keluarga

4 Mins read
ArtikelPendidikan

Pidato tentang Pendidikan: Membangun Masa Depan Melalui Pendidikan Berkualitas

2 Mins read
Pendidikan

Prinsip Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan: Panduan Lengkap

3 Mins read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *