Oleh: Dita Dwi Cahyani
Petrikor menyengat sore itu
Menghadirkan rintik bernama rindu
Akan tiap gema ayat suci-Mu
Terlantun dengan suara merdu.
Setiap insan bersujud gembira
Menyerahkan segenap rapalan doa
Tangan terbuka, senyum menyapa
Bersama suara gemericik sang tirta.
Petang mengetuk pintu datang
Mengajak insan lekas sembahyang
Merangkai khusyu yang benderang
Selayaknya lentera nan terang.
Terlukis perihal selarik cerita
Memecah sunyi di pagi buta
Piring makan di atas meja
Menjadi saksi sang hamba.
Membiarkan perut kosong setelahnya
Dahaga membara kala terik surya
Lapar menjadi bisikan paling setia
Berbekal sang iman dalam dada.
Menjemput cahaya yang mulia
Sepertiga malam nan heningnya
Menentramkan nestapa dalam jiwa
Mengepakkan sayap-sayap tawa.
Surabaya, 2023