Opini

Zaman Krisis Moral: Masihkah Pancasila Sebagai Ideologi Negara?

3 Mins read

Sejuk.IDBagi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila merupakan ideologi negara yang didalamnya terdapat rumusan dan pedoman hidup, guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pancasila sangat penting karena merupakan pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan ditetapkan menjadi dasar falsafah negara Indonesia.

Ketika Pancasila sebagai dasar negara yang kokoh, negara akan tetap kokoh. Ketika Pancasila rapuh atau goyah, negara juga akan rapuh atau roboh. Seiring dengan perkembangan zaman arus globalisasi yang disertai pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan zaman, memunculkan perubahan sosial yang memfasilitasi terjadinya perubahan moral budaya pada masyarakat saat ini.

Globalisasi diartikan sebagai proses meningkatnya interdependensi antara berbagai negara dalam skala global (Jan Aart Scholte), sehingga hubungan sosial dalam suatu masyarakat secara signifikan saling terhubung dalam segala aspek kehidupan, baik dalam bidang agama, ekonomi, politik, budaya, teknologi maupun lingkungan.

Keberadaan globalisasi tersebut memiliki dampak yang cenderung negatif bagi bangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan krisisnya moral masyarakat Indonesia, terutama pada generasi muda bangsa Indonesia. Di mana generasi muda menjadi peran penting sebagai penerus cita cita negara yang memiliki prestasi dan semangat jiwa nasionalisme, berpikir terbuka, bermartabat dan bermanfaat untuk mencapai kemajuan masa depan bangsa negara Indonesia.

Moral merupakan bentuk tindakan dan perilaku positif yang berasal dari diri seseorang dalam melakukan tindakan apapun dan dalam berhubungan sosialisasi dengan orang lain, berdasarkan nilai nilai yang berlaku dalam masyarakat. Moral memiliki keterkaitan dengan nilai dan norma yang terdapat dalam ideologi negara Indonesia, yaitu Pancasila. Karena Pancasila adalah satu kesatuan asas budi pekerti yang dapat disebut moral bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai arti bahwa Pancasila menjadi pedoman bagi setiap perilaku masyarakat Indonesia, perilaku setiap warga negara harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Sehingga bangsa Indonesia memiliki kepribadian dan jati diri sendiri yang membedakannya dengan bangsa bangsa lain didunia. Karakter bangsa akan ditentukan oleh implementasi fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

Namun sayangnya, Pancasila seperti disudutkan dari bangsa negara Indonesia, masyarakat melupakan jati diri bangsa sendiri, dan melupakan adat dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Pudarnya nilai nilai yang terkandung dalam pancasila terhadap kehidupan sehari hari masyarakat Indonesia. Pancasila mengalami pergeseran karena globalisasi menggeser nilai nilai dimasyarakat dan mengganti dengan tatanan nilai yang baru. Contohnya, runtuhnya nilai moral anak bangsa pada zaman yang maju ini.

Generasi muda saat ini telah mengalami krisis moral dan menjadi korban dari gaya hidup budaya asing. Seperti kasus yang terjadi kepada puluhan anak bangsa yang hamil diluar nikah dan mengakibatkan pernikahan dibawah umur sampai melakukan tindakan aborsi, memakai narkoba, berpacaran di luar batas wajar, dan masih banyak kerusakan moral yang menimpa penerus bangsa pada saat ini.

Lantas bagaimana nasib negara jika generasi muda penerus bangsa rusak moralnya?. Dapat dipastikan bahwa masa depan negara ini akan terpuruk apabila permasalahan tersebut diabaikan begitu saja. Sedangkan, faktor globalisasi tidak dapat dihindari oleh masyarakat Indonesia.

Oleh sebab itu, perlunya menanamkan kembali nilai dan norma yang terkandung dalam sila sila pancasila, melalui penguatan pendidikan di tengah tengah lingkungan anak muda, yang menjadi sarana dalam usaha memahami dan mendalami makna pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Juga dapat mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional yang telah tertera dalam UUD 1945.

Implementasi pada nilai nilai pancasila diera globalisasi ini dapat diterapkan mulai dari menumbuhkan sifat nasionalisme dan patriotisme. Sifat sifat ini dapat digali melalui kesempatan penting acara kewarganegaraan di sekolah seperti mengikuti aksi bela negara, peringatan sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan dan hari besar nasional lainnya. Menumbuhkan semangat mengukir prestasi, belajar dengan sungguh-sungguh demi nama baik bangsa dan negara.

Pada intinya, krisis moral generasi muda saat ini harus diatasi. Karena merekalah yang akan menahkodai bangsa Indonesia kedepannya. Mereka memegang peran yang begitu besar bagi bangsa ini. Mereka dituntut untuk menjadi agent of change (agen perubahan) untuk menuju perubahan kearah yang lebih baik lagi daripada generasi sebelumnya. Dengan memegang teguh Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan pandangan hidup, sekaligus sebagai benteng diri dari filterisasi nilai-nilai yang masuk dari adanya dampak globalisasi.

Pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan semaksimal mungkin harus diajarkan sejak dini, guna menyiapkan sumber daya manusia yang siap dan tangguh untuk melawan tantangan dan rintangan di masa depan. Jika nilai nilai pancasila terpatri dalam jiwa, batin dan pikiran masyarakat Indonesia, semua rintangan akan mudah untuk dihadapi bersama-sama.

Penulis: Indah Nur Cahyani (Mahasiswi Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)

 

792 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    OpiniPolitik

    Waspada “Kelompok Agamis” : Menggembosi Aksi Mengawal Demokrasi

    4 Mins read
    Opini

    Literasi di Era Scrolling: Menemukan Makna di Tengah Informasi

    4 Mins read
    OpiniPolitik

    Senja Demokrasi Dinasti Jokowi

    5 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *