BeritaDaerah

Pena Kreativitas: Pelatihan Menulis Inspiratif Bersama Teguh Wahyu Utomo di SMAN 2 Lamongan

2 Mins read

SEJUK.ID – Menulis bukan sekadar keterampilan untuk menuangkan kata, tetapi juga seni menggali potensi dan mewariskan jejak pemikiran. Hal inilah yang menjadi semangat dari program literasi unggulan SMAN 2 Lamongan, yaitu Gerakan Membaca Buku Tuntas, yang kini mengusung tema Pena Kreativitas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat semangat menulis dan membaca sebagai pilar pembentuk generasi intelektual. Sekolah pun menghadirkan kegiatan bertajuk Pelatihan Penulisan Artikel Siswa: Menggali Potensi Lamongan Melalui Tulisan, yang berlangsung meriah dan penuh makna di Aula SMAN 2 Lamongan.

Acara yang diadakan pada Kamis (24/4/2025), dimulai tepat pukul 07.30 WIB dan diikuti oleh 111 siswa terpilih dari kelas X dan XI. Setiap kelas mengirimkan 3 hingga 5 siswa yang sebelumnya telah diseleksi melalui program internal Lentera Baca. Selain para siswa, kegiatan ini juga dihadiri oleh para guru Bahasa Indonesia yang mendampingi jalannya acara dari awal hingga akhir.

Acara dibuka secara resmi oleh Master of Ceremony, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ibu Septy, membangkitkan semangat nasionalisme di seluruh peserta. Suasana semakin khidmat ketika Kepala SMAN 2 Lamongan, Dr. Sofyan Hadi, memberikan sambutan inspiratif. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa literasi bukan hanya soal membaca buku, tetapi juga melatih cara berpikir.

“Satu peluru hanya bisa mengenai satu kepala, tetapi satu kalimat bisa memengaruhi ribuan kepala,” ungkapnya, menggambarkan betapa tulisan dapat membentuk opini dan mengubah dunia. Kepala sekolah juga mengutip perkataan dari Abi Thalib, “Mencari ilmu itu bagaikan menangkap hewan buruan, dan dengan menulis adalah cara mengikat ilmu itu,” sebagai pengingat bahwa ilmu harus diraih dengan usaha yang sungguh-sungguh.

Setelah doa pembuka oleh Bapak Listono, acara memasuki inti kegiatan, yakni sesi pelatihan penulisan artikel yang dibawakan langsung oleh Teguh Wahyu Utomo — seorang penulis kawakan yang telah menjejakkan kakinya di berbagai penjuru dunia dan dikenal luas dengan nama Pak Tom. Didampingi oleh Bapak Aditya Akbar Hakim sebagai moderator, sesi pelatihan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme.

Dalam materinya, Pak Tom mengupas tuntas bagaimana menulis artikel lokal yang menarik dan berkualitas. Ia mengajak para peserta untuk mulai mengenali potensi yang dimiliki daerah mereka, khususnya Lamongan. Dari sisi budaya, tradisi, sejarah, hingga kuliner, ia menekankan pentingnya melihat hal-hal kecil yang sering luput dari perhatian orang lain. Ia juga membagikan langkah-langkah menyusun artikel, mulai dari menentukan topik, memilih narasumber, membuat kerangka tulisan, hingga proses penyuntingan.

Pelatihan ini tidak hanya berisi teori, tetapi juga praktik langsung. Para peserta diberikan tantangan untuk membuat draf artikel dalam waktu 10 menit, yang kemudian dikonsultasikan langsung kepada Pak Tom dan dipresentasikan di hadapan peserta lainnya. Beberapa siswa tampil membanggakan dengan topik-topik yang sangat lokal dan menarik, seperti Nabillah dengan artikelnya tentang Mbah Sabilan, Garneta dengan Nasi Boran — makanan khas Lamongan, Aisyah tentang potensi wisata di Desa Tleman, Mutiara yang mengangkat sejarah Gedung Terlupakan di Babat, Izzuddin tentang Tradisi Tingkeban, serta Daniel dengan ulasan tentang Langgar Panggung. Presentasi ini membuka ruang diskusi antar peserta sekaligus memberi kesempatan untuk saling memberikan masukan.

Suasana pelatihan terasa hidup dan menggugah semangat menulis para siswa. Dalam sesi tanya jawab, banyak siswa yang aktif bertanya tentang teknik penulisan, cara mencari sumber terpercaya, hingga bagaimana menumbuhkan konsistensi dalam menulis. Pak Tom menjawab dengan sabar dan penuh semangat, serta memberikan banyak contoh nyata dari pengalamannya sebagai penulis profesional.

Sebelum acara ditutup, Pak Tom menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh peserta. Ia memperkenalkan prinsip yang selalu ia pegang: “Baca, Baca, Baca, Tulis”. Menurutnya, sebelum menjadi penulis yang baik, seseorang harus menjadi pembaca yang tekun. Menulis adalah kelanjutan dari membaca — menulis adalah upaya mengolah apa yang telah dibaca menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

Kegiatan Pena Kreativitas ini pun ditutup dengan penuh semangat. Para peserta mengaku mendapatkan pengalaman berharga dan motivasi baru untuk terus menulis serta mengeksplorasi potensi daerah mereka melalui karya tulis. Semangat literasi yang digaungkan dalam kegiatan ini diharapkan tidak berhenti di aula, tetapi tumbuh subur dalam keseharian para siswa SMAN 2 Lamongan. (*)

901 posts

About author
Penulis buku Dahsyatnya Surah Yusuf: Strategi Hidup dari Seorang Nabi (2025), Kenapa Harus Berubah? Karena Tuhan Sesayang Itu (2024), dan Luwesitas IMM (2023). Akun IG : @fattfaris_.
Articles
    Related posts
    BeritaNasional

    XLSMART dan GPMB Gelar Workshop Level Up Finansial di Sleman: Atur Uang Tanpa Pusing, Sambut Hari Buku Nasional

    1 Mins read
    BeritaNasional

    Gali Kearifan Lokal, Bimtek Kepenulisan Jawa Timur Resmi Dibuka untuk 75 Naskah Terpilih

    2 Mins read
    BeritaNasional

    BikersMu Sumut Gelar Monday Morning Ride dan Resmikan Chapter Medan

    1 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *