Muhammadiyah menghadirkan Islarn sebagai agama yang maju dan memajukan peradaban umat manusia. Itulah karakter dasar Islam sebagai dîn al-hadhârah. Apa yang dilakukan Muhammadiyah selama satu abad lebih juga menunjukkan aktualisasi Islam Berkemajuan. Ketika banyak pihak masih bergumul dalam perdebatan-perdebatan fikih ibadah, Muhammadiyah dengan “sedikit bicara, banyak bekerja” berkiprah nyata untuk mengagendakan dan mengaktualisasikan kemajuan di bidang pemikiran, pendidikan, kesehatan, pelayanana sosial, pemberdayaan masyarakat, penguatan ekonomi umat, dan usaha-usaha lainnya untuk memajukan kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan universal. Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah yang berdiri tahun 1917 juga berkiprah yang sama khususnya dalam membangun kesetaraan dan kemajuan kaum perernpuan, ketika saat itu dan sampai batas tertentu hingga kini masih terdapat pandangan agama dan budaya yang bias serta tidak menghormati perempuan. Padahal Islam sangat menghormati dan memuliakan perempuan, serta menjadikannya maju. Dari Islam Berkemajuan Iahir perempuan yang berkemajuan.
Spirit Islam Berkemajuan secara faktual melekat dengan kelahiran dan langkah-langkah Muhammadiyah dalam perjalanan sejarahnya. Dalam tulisan Solichin Salam (1962: 15) disebutkan, bahwa yang dilakukan Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah generasi awal ialah melawan kekolotan (konservatisme), taklid (fanatisme), dan mengerjakan apa saja yang dipusakainya dari nenek moyangnya meskipun itu sudah terang bukan dari ajaran Islam (tradisionalisme). Karenanya Muhammadiyah hadir untuk melakukan pembaruan menuju kemajuan. Mukti Ali menunjukkan misi gerakan dan orientasi pembaruan Muhammadiyah sebagai berikut: (1) Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam, (2) Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern, (3) Reformulasi ajaran dan pendidikan Islam, dan (4) Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar (Ali, 1958).
Penegasan Islam Berkemajuan
Secara tegas, Islam Berkemajuan ala Muhammadiyah dapat kita simak pada Pandangan Islam yang Berkemajuan: “Muhammadiyah memandang Islam merupakan agama yang memiliki kandungan nilai-nilai tentang kemajuan untuk mewujudkan peradaban umat manusia yang utama. Kemajuan dalam pandangan Islam itu melekat dengan misi kekhalifahan manusia yang sesuai dengan sunatullah kehidupan. Oleh karena itu, setiap muslim baik individual maupun kolektif berkewajiban menjadikan Islam sebagai agama kemajuan dan umat Islam sebagai pembawa misi kemajuan yang menjadi rahmat bagi kehidupan”.
Mendasarkan pada pandangan Muhammadiyah terkait berkemajuan, dapat kiranya dimaknai bahwa seluruh aspek kehidupan umat manusia harus mendapatkan perhatian oleh umat Islam (Muhammadiyah maupun non Muhammadiyah). Umat Islam yang dilahirkan ke muka bumi secara tidak langsung memiliki tugas dan fungsi untuk membuat kehidupan dunia ini lebih beradab, maju, makmur, sejahtera dan aman. Semua ini sebenarnya jika kita perhatikan dengan seksama sejalan dengan misi kenabian Muhammad SAW tentang hidup menjadi rahmat bagi seluruh penghuni dunia. Hidup di dunia harus menjadi rahmat bagia sesama umat manusia karena inilah fungsi kekhalifahan manusia agar menjadi manfaat atas sesama umat manusia khususnya dan makhluk hidup pada umumnya.
Menurut Muhammadiyah, Islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai untuk mewujudkan kehidupan umat manusia tercerahkan. Kemajuan dalam pandangan Islam ala Muhammadiyah adalah bahwa Islam mengajarkan kebaikan kepada sesama itu yang utama. Islam yang melahirkan keunggulan hidup lahiriah dan ruhaniah. Adapaun dakwah Tajdid bagi Muhammadiyah merupakan jalan perubahan untuk mewujudkan Islam sebagai agama bagi kemanusiaan, kemajuan hidup umat manusia sepanjang zaman. Menurut Muhammadiyah, Islam merupakan agama yang berkemajuan (din al-hadlarah) yang membawa manfaat bagi semua umat manusia dalam kehidupannya.
Mewujudkan Islam Berkemajuan
Komitmen mengembangkan Islam Berkemajuan yang diemban Muhammadiyah hanya akan terlihat ketika dalam kehidupan nyata Muhammadiyah mampu berperan aktif dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah yang membawa akan kebajikan, kedamaian, keselamatan, kesejahteran, keadilan, serta kerukunan antar sesama umat manusia tanpa pandang agama, suku, ras, golongan dan kelamin.
Muhammadiyah berkomitmen untuk berada dalam barisan pembawa Islam yang ramah, adil, antiterorisme, radikalisme yang bersifat negatif, anti-eksploitasi, antipenindasan atas sesama warga negara dalam segala bentuk penindasan. Muhammadiyah tampak sekali berkomitmen untuk memajukan umat manusia di Indonesia khususnya dan manusia pada seluruh belahan bumi dalam pancaran cahaya nilai-nilai Islam Rahmatan lil alamin. Islam yang demikian agaknya merupakan dogma paling otentik dari Muhammadiyah yang memiliki manhaj (metode pemikiran) tajdid dan tanwir (pencerahan). Bagi Muhammadiyah kemajuan tampaknya tidak akan dapat diperoleh tanpa adanya cara berpikir tentang masa depan yang lebih baik dan optimistic.
Muhammadiyah dengan semboyan Islam Berkemajuan dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar, secara sungguh-sungguh hendak mengembangkan gagasan perubahan masyarakat secara fundamental dalam bidang material dan ruhaniah. Umat manusia membutuhkan payung yang lebar dan pemikiran yang kuat terkait dengan keinginan untuk lebih baik hidupnya di masa depan. Manusia harus memiliki pandangan optimistik tentang masa depan agar lebih sejahtera, adil, tanpa diskriminasi, serta pandangan tentang bagaimana hidup itu dalam naungan kedamaian, tidak penuh dengan konflik, tindakan kekerasan, serta merasa paling benar sendiri dalam berpikir dan bertindak. Muhammadiyah mempercayai bahwa kehidupan di masa depan akan lebih jika dikerjakan secara bersama (kolektif) sebagai bagian dari misi dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar.
Bahwa Islam berkemajuan Muhammadiyah adalah memperlakukan Islam dalam kerangka nilai-nilai keadaban publik, bertaut erat dengan kepentingan masyarakat. Gagasan Islam berkemajuan sebagai formula jawaban organisasi ini atas kompleksitas persoalan kebangsaan dan kemanusiaan hari ini harus dilembagakan dan dibudayakan sehingga menjadi etos, tidak berhenti sebatas logos. Islam berkemajuan sebagai jargon Muhammadiyah dipandang memiliki potensi untuk menjadi ideologi peradaban. Bukan hanya slogan teologis-filsafat-paradigmatik, tetapi mewujud dalam praxis sosial-politik, sosial ekonomi dan sosial-kebudayaan.
Islam berkemajuan dan Islam dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan adalah wajah Islam dengan nuansa Islam, Indonesia, dan humanisme yang senafas. Dengan demikian Islam yang berkembang di Indonesia adalah benar-benar Islam bergerak maju, progresif, ramah, terbuka, dan rahmatanlil ‘alamin. Jika keislamaan, keindonesiaan, dan kemanuisaan telah senafas dalam jiwa, pikiran, dan tindakan umat Muslim Indonesia, pasti Islam Indonesia akan mampu memberi solusi terhadap masalah-masalah besar bangsa Indonesia. Karena ajaran Islam adalah ajaran yang dinamis dan sangat manusiawi. Islam berkemajuan menolak segala bentuk kemiskinan, penyimpangan dan disharmonidi Negara Kesatuan Republik Indonesia.