Opini

Memaknai Ramadhan Sebagai Parameter Kadar Ketaqwaan

3 Mins read

Sejuk.IDBulan suci Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjadi bulan yang penuh berkah dan ampunan, bulan Ramadhan ternyata juga memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan umat Muslim.

Sebagai sebuah tema yang menarik, makna Ramadhan bisa ditinjau dari perspektif yang berbeda, salah satunya adalah sebagai jalan untuk menggapai kadar ketaqwaan.

Bulan Ramadhan menjadi momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, memperbanyak amal sholeh dan ibadah kepada Allah SWT, hingga akhirnya meraih kadar ketaqwaan.

Selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, seseorang menahan diri dari makan, minum, dan menjaga hawa nafsu dari aktivitas yang dapat membatalkan maupun merusak pahala puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Akan tetapi, puasa di bulan Ramadan bukan hanya sekedar menahan diri dari lapar dan dahaga, melainkan sebagai sarana untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kadar ketaqwaan kepada Allah SWT.

Dalam Al-Quran, sebagaimana di Surah Al-Baqarah ayat 183, Allah SWT menjelaskan bahwa puasa Ramadhan sebagai sarana untuk meningkatkan kadar ketaqwaan guna menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Karena Ramadhan merupakan bulan di mana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Juga, Ramadhan menjadi bulan yang istimewa karena didalamnya terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan dengan ganjaran amalan kebaikan dilipatgandakan dan dosa-dosa diampuni oleh Allah SWT.

Oleh sebab itu, pada bulan Ramadhan, setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa sebagai bentuk ibadah dan penghormatan kepada Allah SWT. Serta dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal sholeh, seperti membaca Al-Qur’an, shalat tarawih, bersedekah, serta memperbanyak doa dan dzikir.

Puasa Ramadhan adalah ajang membentuk karakter dan moral seseorang. Seseorang yang berpuasa akan menahan diri dari perilaku buruk dan memperbaiki akhlaknya serta proses untuk melatih ketabahan dan keteguhan dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan ujian hidup yang telah diberikan kepada setiap hamba-Nya.

Ramadan Menuju Ketaqwaan Sebagai Kehambaan yang Hakiki

Ketaqwaan adalah konsep penting dalam Islam yang berarti kesadaran seseorang untuk selalu berada dalam ketaatan kepada Allah SWT dengan dibarengi menjauhi segala bentuk larangan. Bagi hamba-Nya yang telah mencapai level ketaqwaan, maka Ia akan senantiasa beramal sholeh kepada Allah SWT, serta dengan sadar dan tanpa paksaan untuk meninggalkan dan menjauhkan dirinya dari segala hal yang telah dilarang oleh Allah SWT.

Namun, untuk dapat dikatakan hamba-Nya yang bertaqwa kepada Allah SWT bukanlah perkara gampang. Karena, dibutuhkan latihan yang panjang dan tanpa henti.

Ketaqwaan ini juga perkara konsistensi. seorang Muslim, sudah pasti seorang Mukmin (orang yang beriman kepada Allah SWT dan ajarannya). Akan tetapi, seorang Mukmin perlu ikhtiar tanpa henti dan tanpa batas agar bisa menjadi seorang Muttaqin (orang yang bertaqwa kepada Allah SWT).

Sebagaimana diterangkan oleh Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 diatas, bahwa Ramadhan dianggap sebagai bulan yang paling cocok untuk menggapai kadar ketaqwaan. Karena pada bulan ini, umat Muslim selain diwajibkan untuk berpuasa, juga berlomba-lomba memperbanyak ibadah serta amal kebajikan lainnya.

Dalam konteks Ramadhan, makna ketaqwaan bukan hanya berfokus pada hubungan seseorang dengan Allah SWT, melainkan juga pada hubungan seseorang dengan sesama manusia.

Dalam ajaran Islam, seseorang dengan kadar ketaqwaan dan ketaatannya kepada Allah SWT sudah mencapai tingkat tinggi maka menjaga hubungannya dengan sesama manusia. Hal yang dapat dilakukan dengan memaafkan kesalahan orang lain demi harmonisasi hubungan kemanusiaan.

Banyak umat Muslim yang juga memperbanyak kegiatan sosial seperti memberikan makanan untuk orang yang membutuhkan dan membantu sesama muslim yang sedang kesulitan.

Lalu apa saja yang dilakukan untuk memaknai ramadhan?

Butuh usaha atau ikhtiar untuk memaknai sebuah Ramadhan yang datang menemui diri yang penuh khilaf dan kesalahan, yang tak henti-hentinya bergelimang dosa ini.

Mari Berpuasa Dengan Benar

Hal ini dilakukan dengan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengetahuan agama. Beragama tanpa ilmu adalah sesat. Dengan meningkatkan pengetahuan agama akan menginspirasi untuk lebih dekat dengan Allah SWT yang dapat pula membantu meningkatkan kadar ketaqwaan.

Karena banyak orang yang hanya sekedar memahami puasa itu menahan lapar dan dahaga. Namun tidak paham cara menahan diri dari perilaku buruk seperti berkata-kata kasar, melontarkan kata-kata yang buruk, dan perilaku negatif lainnya yang dapat menghapus atau bahkan merusak nilai dari ibadah puasa tersebut.

Meningkatkan Kualitas Ibadah

Ramadhan jelas menjadi ajang meningkatkan ibadah dengan melakukan puasa, sholat tarawih, sholat tahajud, membaca Al-Quran, dan memperbanyak dzikir serta doa, akan membantu meningkatkan kadar ketaqwaan.

Selain membaca Al-Qur’an, membaca literatur Islami juga dapat memperbaiki cara pelaksanaan menjadi lebih sempurna dan tepat sesuai syariat.

Hablumminallah wa Hablumminanas

Yakni dengan meningkatkan hubungan dengan Allah melalui ibadah dan juga menjaga hubungan dengan sesama. Hubungan horizontal dan vertikal yang perlu dijaga dengan seimbang di kehidupan ini. Ibadah sosial yang dapat dilakukan seperti memberikan sedekah, membantu sesama, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kebaikan dan syiar Islamiyah selama Ramadhan.

Pada intinya, Ramadhan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan umat Muslim. Bulan Ramadhan bisa menjadi bulan untuk recovery, introspeksi diri, bermuhasabah diri, dan terus berusaha memantaskan diri menjadi golongan hamba Allah SWT yang bertaqwa. Karena, taqwa sebagai level kehambaan tertinggi kepada Allah ‘azza wa jalla.

Penulis: Juan Ardha Sandika Rachman (Alumni Duta Genre Kabupaten Nganjuk Tahun 2019)

844 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    Opini

    Membaca Demokrasi dan Efisiensi

    3 Mins read
    Opini

    Kata-kata sebagai Medium Perjumpaan Dua Ruh

    3 Mins read
    Opini

    Ketua Umum PC IMM Bima: Bima Rawan Korupsi, Upaya Preventif Harus Segera Dilakukan

    2 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *