Berita

Mahasiswa PMM UMM Sukses Kembangkan Permen Sapi Berkualitas untuk Peternak

2 Mins read

SEJUK.ID – Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali melaksanakan program wajib selama kurun waktu satu bulan penuh di bawah naungan langsung Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (DPPM). Kali ini, Kelompok 74 Gelombang 7 beranggotakan 5 mahasiswa yang dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Bapak Mahar Faiqurahman, S.Kom.,M.T. yang terjun langsung ke lokasi untuk pelakasanaan program kerjanya yang berlangsung di Dusun Jurangrejo, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada (18-19/07-08/2024)

Melihat daerah Pujon yang terkenal akan banyaknya peternak khususnya hewan sapi, mahasiswa akhirnya memutuskan untuk melaksanakan program kerja ini dengan berinovasi dalam dunia peternakan. Setelah dicari tahu salah satu masalah yang sering dihadapi oleh peternak sapi adalah rendahnya konsumsi pakan. Karena sapi-sapi di sana hanya diberi makan rumput dan daun pisang, para peternak mengeluh bahwa sapi mereka lamban dalam proses produksi. Padahal, asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan sapi dan meningkatkan produksi susu.

Oleh karena itu, tim PMM menghadirkan solusi praktis dan efisien untuk mengatasi masalah tersebut. Selain pakan utama dan pakan penguat, ternak yang dipelihara juga harus mendapatkan nutrisi tambahan. Meningkatnya teknologi pengolahan pakan, banyak nutrisi tambahan yang telah disarankan untuk digunakan oleh peternak. Salah satu yang sedang populer adalah permen sapi.

Permen sapi ini bukanlah permen seperti yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Produk ini merupakan sebuah inovasi pakan ternak yang berbentuk padat, menyerupai permen. Formula yang digunakan dalam pembuatan permen sapi ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sapi, terutama sapi perah. Bentuk dan rasa permen sapi yang menarik membuat sapi lebih tertarik untuk memakannya. Terdapat banyak kandungan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh sapi. Permen sapi ini juga mudah diberikan dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Persiapan dan pembuatannya pun membutuhkan waktu dua hari yaitu tanggal 12-13 Agustus 2024. Bahannya sendiri membutuhkan bahan diantaranya tepung ikan, tepung maizena, tetes tebu, dedak halus dan konsentrat pakan. Semua bahan ditimbang sesuai dengan perbandingan yang sudah ditentukan dan dicampur jadi satu. Adonan yang telah tercampur rata kemudian dicetak menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan, misalnya bulat atau kotak. Ukuran dan bentuk cetakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Permen yang telah dicetak harus melewati proses pengeringan terlebih dahulu yaitu dilakukan di tempat yang teduh dan berangin serta harus menghindari pengeringan langsung di bawah sinar matahari, karena dapat merusak kandungan nutrisi pada permen.

“Dengan adanya permen sapi dapat meningkatkan konsumsi, sehingga nutrisinya terpenuhi. Nutrisi dan kuantitas pakan yang terpenuhi akan menyebabkan produksi dan kualitas produksi susu meningkat. Kami berharap inovasi ini dapat diaplikasikan secara luas oleh peternak sapi di Indonesia. Dengan begitu, kesejahteraan peternak dapat meningkatkan dan produksi susu dalam negeri juga bertambah,” ungkap Bagas Arvendo Saputra, Koordinator Kelompok 74.

Pembuatannya sendiri didampingi oleh beberapa peternak sekitar dan diberikan pemahaman mengenai pentingnya nutrisi tambahan, khususnya permen sapi bagi kesehatan dan produktivitas ternak. Selain itu, mereka juga dijelaskan tentang bahan-bahan yang dibutuhkan, cara pembuatan, serta manfaat dari setiap bahan yang digunakan. Inovasi permen sapi merupakan sebuah langkah maju dalam dunia peternakan. Produk ini tidak hanya memberikan solusi bagi peternak dalam meningkatkan produksi susu, tetapi juga membuka peluang bisnis baru. Dengan pengembangan yang terus-menerus, permen sapi berpotensi menjadi produk unggulan dalam industri peternakan. (*)

Reporter Wahyu Esa Husada. Editor Septi Sartika.