SEJUK.ID – Dampak perubahan iklim di Indonesia menjadi perhatian serius saat ini. Lazismu dan Madani Berkelanjutan menyelenggarakan Workshop Perubahan Iklim di Indonesia dan Peran Lazismu di Menteng, Jakarta, pada Sabtu 3 hingga Ahad 4 Agustus 2024, sebagai bentuk sosialisasi pemahaman tentang perubahan iklim yang semakin mendesak.
Ketua Badan Pengurus Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais, menyampaikan bahwa agenda ini diinisiasi oleh Lazismu yang bersinergi dengan Madani Berkelanjutan selama dua hari. “Agenda ini direncanakan dengan proses yang panjang dan evaluasi program yang bertalian dengan SDGs. Lazismu menilai capaian program lingkungannya harus dioptimalkan, sehingga terserap dalam suatu aktivitas yang strategis,” katanya saat memberikan sambutan.
Ia mengatakan, saat ini perubahan iklim merupakan topik yang hangat di Muhammadiyah. Sebagai lembaga filantropi, Lazismu harus turut serta memberikan solusi dan menjadi fasilitator bagi masyarakat dalam menyelamatkan lingkungan. Di Muhammadiyah sendiri, kampanye kesadaran lingkungan dan perubahan iklim dibentuk dengan hadirnya Muhammadiyah Climate Changes (MCC).
Menurutnya, Lazismu melalui program lingkungan telah berkoordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk mengkaji dana penghimpunan zakat agar bisa dimanfaatkan untuk penyelamatan lingkungan. “Beberapa program telah diaktivasi Lazismu di beberapa titik, misalnya di Duren Sawit, Jakarta dalam pemberdayaan komunitas pemulung yang disinergikan dengan program kampung hijau bersama Swara Peduli Indonesia. Program lingkungan lainnya di Bantul, Yogyakarta mengaktivasi rumah produksi pengelolaan sampah,” paparnya.
Bersama dengan Madani Berkelanjutan, jelasnya, Lazismu bisa saling mengisi untuk memperkuat program lingkungan dari aspek lain, khususnya dampak perubahan iklim. Lazismu akan belajar selama dua hari untuk mendapatkan informasi penting dari Madani yang sudah bergerak di kajian perubahan iklim. “Dengan melibatkan empat puluhan kantor Lazismu wilayah dan daerah yang telah dikaji kerentanan daerahnya diharapkan akan lebih mengena. Karena di beberapa kota yang dulu dikenal sejuk kini karena suhu global yang naik mengalami dampaknya dan tidak sejuk lagi. Termasuk para nelayan di pesisir pantai yang merasakan dampaknya ketika melaut,” paparnya.
Dengan berkontribusinya Lazismu dalam perubahan iklim, harap Mujadid Rais, para peserta yang hadir selama dua hari bisa melihat kondisi daerahnya masing-masing dan menyampaikan pemahaman tentang dampak dari perubahan iklim kepada masyarakat luas di lingkungan sekitarnya.
Senada dengan itu, Nadia Hadad, Direktur Eksekutif Madani Berkelanjutan, merasa senang bisa berkolaborasi dengan Lazismu. “Madani Berkelanjutan akan siap berkolaborasi dengan Lazismu melalui kajian dan riset yang mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi terhadap lembaga filantropi dalam mengembangkan program-programnya yang strategis,” ungkapnya. “Terima kasih atas dukungannya sehingga kerjasama ini bisa terwujud,” pungkasnya. (*)