SEJUK.ID – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Manafi’ul ‘Ulum sukses menggelar Musyawarah Ranting (Musyran) ke-IX dengan tema “Meningkatkan Peran Pelajar Mewujudkan Organisasi Berkemajuan”. Acara ini berlangsung di Aula Pondok Pesantren Muhammadiyah Manafi’ul Ulum, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah pada Jumat (13/12/34).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Pondok Manafi’ul ‘Ulum, Muhammad Saleh dan Maskur Abidin Jundi, perwakilan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sambi, Alif Maulana dan Fikri Ristrian Nugraha, serta seluruh santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Manafi’ul ‘Ulum.
Ketua panitia kegiatan, Diki Alfian, menyampaikan bahwa Musyran ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang mampu menjadi kader IPM yang lebih baik dan bermanfaat, tidak hanya untuk pondok pesantren, tetapi juga untuk Muhammadiyah dan bangsa pada umumnya.
“Tema Musyran kali ini adalah ‘Meningkatkan Peran Pelajar Mewujudkan Organisasi Berkemajuan’. Maksudnya adalah untuk menciptakan organisasi yang progresif, adaptif, dan berbasis nilai-nilai berkemajuan yang diusung oleh Muhammadiyah dengan pelajar sebagai penggerak utamanya,” ungkap Diki dalam sambutan pembukaan.
Diki juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, tamu undangan, serta santriwan dan santriwati yang telah hadir dan memeriahkan acara tersebut.
Senada dengan Diki, Ketua Umum Pimpinan Ranting IPM Manafi’ul ‘Ulum, Harits Sa’id Asykariyah, mengajak seluruh pelajar Muhammadiyah untuk merenungkan peran mereka dalam mewujudkan organisasi yang berkemajuan. Ia menekankan pentingnya kontribusi pelajar tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga dalam menyelesaikan persoalan masyarakat.
“Mari tingkatkan semangat belajar dan berinovasi. Di era informasi yang cepat ini, kita harus terus mengembangkan diri melalui membaca, menulis, dan berdiskusi. Dengan pengetahuan yang luas, kita dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi organisasi dan masyarakat,” paparnya.
Asykar juga menyoroti pentingnya menciptakan ruang diskusi yang membangun dalam organisasi.
“Diskusi yang sehat akan melahirkan solusi kreatif untuk setiap tantangan. Mari kita belajar berani mengemukakan pendapat dan mendengarkan suara teman-teman dalam ikatan yang kita cintai ini. Momen Musyran ini adalah kesempatan yang tepat untuk belajar,” tambahnya.
Sementara itu, Alif Maulana, perwakilan Pimpinan Cabang IPM Sambi, menegaskan bahwa kader Muhammadiyah harus siap berpikiran maju dan progresif.
“Kader Muhammadiyah tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga harus berdampak bagi organisasi dan bangsa. Kader Muhammadiyah harus siap menjadi pemimpin masa depan,” tegasnya.
Muhammad Saleh, perwakilan Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Manafi’ul ‘Ulum, turut memberikan pandangannya. Ia mengingatkan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang lahir dari pemikiran progresif anak-anak muda, seperti K.H. Ahmad Dahlan yang tampil sebagai tokoh muda berwawasan berkemajuan.
“Muhammadiyah telah hadir sejak lama di Indonesia dan memberikan kontribusi besar, mulai dari sebelum kemerdekaan hingga kini, bahkan melebarkan sayap dakwahnya ke kancah internasional,” jelasnya. “Keberadaan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di luar negeri menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam,” paparnya.
Acara Musyawarah Ranting IPM Manafi’ul ‘Ulum ini resmi dibuka dengan dihadiri oleh 75 peserta yang terdiri dari santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Manafi’ul ‘Ulum. Kegiatan ini diharapkan mampu mencetak kader-kader IPM yang progresif dan berkontribusi nyata bagi kemajuan organisasi dan masyarakat. (*)