SEJUK.ID – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Drs. H. Shodikin, M.Pd., meresmikan Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) At-Tanwir Solokuro pada Ahad (16/3/2025). Peresmian ini bertepatan dengan malam Nuzululqur’an, 17 Ramadan 1446 H, menandai langkah baru dalam pengembangan pendidikan berbasis pesantren di Lamongan.
Dalam acara peresmian tersebut, Ustaz Hariyanto menyampaikan gambaran umum serta visi besar yang melatarbelakangi pendirian pesantren ini. “MBS At-Tanwir hadir sebagai wujud cita-cita panjang para tokoh Muhammadiyah Ranting Solokuro dalam menciptakan lembaga pendidikan yang mampu memberikan pencerahan kepada umat melalui penguatan tarbiyah dan dakwah sejak dini,” ujarnya.
Nama At-Tanwir, yang berarti “pencerahan”, dipilih untuk mencerminkan tujuan utama pesantren ini, yakni mencetak kader ulama rabbani yang siap mentransformasikan manhaj kepemimpinan Islam dan membangun peradaban yang lebih baik. Mengusung sistem pesantren integral, para santri tidak hanya belajar kurikulum kepesantrenan, tetapi juga menempuh pendidikan formal di madrasah.
“Kami ingin membentuk santri yang memiliki wawasan akademik yang luas serta pemahaman mendalam terhadap ilmu-ilmu keislaman,” tambah Ustaz Hariyanto.
Sebagai bagian dari misinya, MBS At-Tanwir menekankan empat aspek utama dalam pendidikan santri. Pertama, pembelajaran Al-Qur’an yang meliputi tahsin, tajwid, dan tahfiz hingga 10 juz. Kedua, pembinaan adab berbasis keteladanan dan kesadaran, di mana santri dididik untuk memiliki karakter yang baik, disiplin dalam ibadah, serta kepekaan sosial. Ketiga, pembelajaran ilmu-ilmu keislaman berbasis tradisi turats Islami, termasuk akidah, fikih, dan bahasa Arab. Keempat, penguatan jiwa kepemimpinan melalui organisasi dan aktivitas kemasyarakatan agar santri siap berkontribusi dalam kehidupan sosial.
Kurikulum yang diterapkan di pesantren ini dibagi menjadi tiga klaster utama. Pertama, Pembelajaran Al-Qur’an, yang mencakup penguasaan bacaan sesuai tajwid, hafalan mutqin, serta pemahaman tafsir ayat-ayat pilihan. Kedua, Pembentukan dan Penguatan Karakter, yang menanamkan nilai-nilai adab Islami terhadap Allah, Rasul, orang tua, guru, diri sendiri, serta lingkungan sekitar. Ketiga, Pembelajaran Ilmu Alat dan Syariat, yang membekali santri dengan dasar-dasar kaidah bahasa Arab, akidah, dan fikih.
“Kami berharap lulusan MBS At-Tanwir dapat menjadi kader dakwah yang tidak hanya memiliki hafalan Al-Qur’an yang kuat, tetapi juga memahami dasar-dasar keislaman dan siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” jelasnya.
Dengan perpaduan antara pendidikan formal dan kepesantrenan, santri dibentuk untuk menjadi individu yang beradab, berilmu, dan mampu berperan aktif dalam dakwah serta pembangunan masyarakat.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School At-Tanwir berlokasi di Jl. Ki Hajar Dewantara, RT 5 RW 01, Solokuro, Kec. Solokuro, Kab. Lamongan, Jawa Timur. (*)
Reporter Fathan Faris Saputro