SEJUK.ID – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menandai kebangkitan budaya literasi dengan peluncuran buku terbarunya yang berjudul ‘Simpul Romantika Ikatan; Teks, Interpretasi, dan Kontekstualisasi’.
Buku ini merupakan inisiatif dari IMM Shabran untuk memelihara kegemaran akan literasi di kalangan kader-kadernya. Ketua Umum IMM Shabran, Anas Asy’ari Nashuha, menggambarkan buku ini sebagai sebuah gerakan untuk merangsang inspirasi dan menghidupkan romantisme sejarah IMM Shabran itu sendiri. Dia berharap setiap tahun setidaknya akan ada satu buku yang diterbitkan.
Menurut Anas, IMM Shabran dikenal sebagai salah satu pencetak kader dengan semangat militansi yang tinggi, terutama dalam mengangkat budaya literasi. Tradisi menulis yang telah terjalin sejak lama diharapkan dapat terus dirawat oleh generasi penerus. Dengan penerbitan buku ini, IMM Pondok Shabran ingin menyiratkan semangat literasi yang membara.
“Kami ingin mengajak seluruh pembaca untuk merenung bersama, melihat IMM dalam konteks sejarah dan sekarang, serta bagaimana interpretasi kader-kader terhadap perjalanan intelektual yang telah dilalui, sehingga terdapat titik temu yang mampu menjadi landasan pergerakan IMM ke depan,” jelas Anas, Ahad (25/2/2024).
Anas menambahkan bahwa IMM bukan hanya tentang pelaksanaan program kerja, tetapi juga merupakan gerakan keilmuan yang mencetak intelektual, seperti yang diungkapkan oleh Ayahanda Djazman Al-Kindi dalam Buku Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah.
Proses penerbitan buku ini melibatkan perjalanan yang panjang. Awalnya, IMM Shabran menetapkan tema dan sub-tema, kemudian mengajak kader-kader yang berminat untuk berkontribusi menulis.
“Setelah mendapatkan judul, kami membuka kesempatan bagi kader IMM Shabran untuk mengirim tulisan. Setelah melalui proses seleksi, tulisan-tulisan tersebut diterbitkan menjadi buku yang memiliki International Standard Book Number (ISBN),” tambahnya.
Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawi, M.Ag, Dewan Pakar MPK SDI Pimpinan Pusat Muhammadiyah, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penerbitan buku ini oleh IMM Shabran. Baginya, ini merupakan bentuk dari jihad akbar.
“Jihad akbar adalah jihad dengan menggunakan jalan Al-Qur’an. Salah satu contohnya adalah jihad pena, yang merupakan jihad intelektual melalui hujjah, argumentasi sistematis, dan karya ilmiah,” ujar Rektor UIN Salatiga itu. (*)