BeritaNasional

Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Berdasarkan Keilmuan

1 Mins read

SEJUK.ID Cinta dan perjuangan umat Islam dalam membebaskan Masjid Al-Aqsa harus didasarkan pada keilmuan yang kuat, bukan sekadar belas kasihan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Abd Al-Fattah Al-Awaisi dalam acara Daurah Akbar Internasional Baitul Maqdis yang berlangsung di Masjid An-Nubuwwah, Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun, Lampung Selatan, Jumat (22/11).

“Cinta kita terhadap Masjid Al-Aqsa selama ini baru sebatas belas kasihan, belum didasari oleh ilmu. Semua warga Indonesia mencintai Al-Aqsa, tetapi pertanyaannya, apakah cinta tersebut sudah berdasarkan pengetahuan yang mendalam?” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Al-Awaisi mempertanyakan sejauh mana institusi pendidikan di Indonesia mempelajari Al-Aqsa. “Dari ribuan madrasah dan perguruan tinggi di Indonesia, berapa banyak yang benar-benar mempelajari tentang Al-Aqsa?” tanya Guru Besar di bidang Baitul Maqdis ini.

Untuk itu, ia mengajak umat Islam untuk membuktikan kecintaannya terhadap Masjid Al-Aqsa dengan mulai mengajarkan tentang Al-Aqsa, bahkan jika hanya satu ayat atau satu hadis.

“Ayo kita mulai dari madrasah-madrasah. Walaupun hanya menyampaikan satu ayat atau satu hadis, itu sudah menjadi langkah awal. Guru-guru dapat mengajarkan tentang Al-Aqsa di sekolah-sekolah,” ungkapnya.

Menurut Prof. Al-Awaisi, salah satu penyebab Al-Aqsa masih terjajah adalah karena umat Islam belum merdeka secara pemikiran. “Kenapa Al-Aqsa masih terjajah? Karena pikiran kita sebagai umat Islam masih terbelenggu. Penyebab utama lemahnya umat adalah malas belajar dan rendahnya intelektualitas,” tegasnya.

Ia juga menyoroti banyaknya literatur yang dibuat oleh zionis untuk merusak intelektualitas umat Islam. “Saya pernah mendapati mahasiswa yang membuat sebuah tulisan. Ketika saya tanyakan sumbernya, dia menyebut perpustakaan. Namun, setelah diteliti, ternyata tulisan tersebut berasal dari karya zionis. Ini membuktikan bahwa kita masih terjajah secara pikiran,” pungkasnya. (*)

818 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    BeritaNasional

    Pegiat Literasi Merintis Museum Mini untuk Pelestarian Sejarah dan Kebudayaan Nusantara

    2 Mins read
    BeritaNasional

    KADIN dan SUMU Gelar Launching Buku dan Talkshow Bangkitnya Kewirausahaan Sosial: Kisah Muhammadiyah

    1 Mins read
    BeritaDaerah

    Prof Gonda Yumitro Kupas Dinamika Pekerja Migran dan Identitas dalam Era Globalisasi

    1 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *